3 Fakta Menarik Mengenai Andrey Santos, Rekrutan Ketiga Chelsea dari Brasil

BolaSkor.com - Tambahan pemain anyar sangat dibutuhkan Chelsea saat ini pada bursa transfer musim dingin (Januari 2023), apalagi mereka sedang ada di periode negatif. Meski begitu manajemen The Blues memilih berinvestasi untuk masa depan.

Itu bisa dilihat dari tiga rekrutan anyar Chelsea sejauh ini yakni David Datro Fofana (penyerang) dari Molde sebesar 10,5 juta poundsterling, Benoit Badiashile (bek) dari AS Monaco sebesar 34 juta poundsterling, dan Andrey Santos (gelandang) dari Vasco da Gama yang kabarnya direkrut sebesar 18 juta poundsterling.

Nama teranyar yang datang adalah Andrey Santos. Klub Santos, Vasco da Gama, mengonfirmasinya di laman resmi klub. Sejauh ini Santos sudah mencetak delapan gol dari 38 penampilan pada usia yang sangat muda, 18 tahun.

Baca Juga:

Terpaut 10 Poin dari Zona Degradasi, Chelsea Tak Lagi Disegani Lawan

Betapa Buruknya Performa Pierre-Emerick Aubameyang di Chelsea

Chelsea Kalah dari Manchester City, Graham Potter Tetap Bangga

"Vasco da Gama menyetujui Jumat ini (06/01) transfer permanen atlet Andrey Santos ke sepak bola Eropa," bunyi pernyataan dari Vasco da Gama.

"Lahir di jajaran pemuda Gigante da Colina, gelandang ini akan membela Chelsea, dari Inggris, di musim mendatang. Anak muda ini akan mengakhiri periode pertamanya di klub dari Sao Januario pada usia 18 tahun dengan 38 penampilan dan delapan gol."

Menilik informasi mengenai Andrey Santos yang belum banyak diketahui publik, BolaSkor telah mengumpulkan fakta-fakta menarik mengenainya. Berikut penjelasannya:

1. Karier Berawal dari Futsal

"Di Sao Januario sejak 2011, Andrey Santos mengawali karier di futsal dan tidak butuh waktu lama untuk menjadi referensi utama generasi 2004," tambah pernyataan dari Vasco.

"Pada tahun 2021, setelah memulai debutnya dalam pertandingan Kejuaraan Carioca, Andrey Santos menjadi pemain termuda yang pernah bermain untuk Vasco da Gama di abad ke-21, meninggalkan nama-nama seperti Talles Magno, Paulinho dan Philippe Coutinho."

Karier Santos memang berawal dari futsal pada usia empat tahun. Ia menikmatinya dalam peran bek sampai pada akhirnya Santos gabung akademi Vasco, di mana ia dipindahkan menjadi gelandang. Santos mengaku suka banyak bergerak karena itu membuatnya terlibat sering dalam proses mencetak gol.

Pada usia 17 tahun Santos dapat debut senior pada Maret 2021 dengan Vasco. Kemudian perlahan ia jadi starter dan di bawah arahan Ze Ricardo, Santos jadi starter permanen di lini tengah Vasco.

Pada level internasional Santos memulai dengan timnas Brasil U-16 pada 2019 dan sejak saat itu terus bermain sampai U-18 hingga U-20.

2. Gaya Main

Posisi utama Santos adalah gelandang tengah, gelandang nomor 8 di era sepak bola modern. Dia gelandang pekerja keras (box to box) dengan stamina untuk menjelajah ruang, membantu serangan dan juga pada fase bertahan.

Jika diberi kebebasan bermain Santos dapat mengembangkan kemampuannya kala mendribel bola saat melakukan penetrasi, ia ideal dalam melakukan transisi bermain. Gaya mainnya itu juga cocok untuk Chelsea yang bermain di liga yang sarat kekuatan fisik.

"Saya sangat fokus, serius dan dengan mentalitas pemenang yang kuat," kata Santos kepada Globo Esporte tentang kekuatannya. "Saya tidak membiarkan rekan setim saya tenang. Saya selalu ingin berkembang."

"Karakteristik terbaik saya adalah output bola saya dalam membangun dan penjagaan saya. Saya memiliki kualitas dengan umpan dan visi permainan."

3. Kata Mereka Mengenai Andrey Santos

Guna memiliki gambaran lebih mengenai Andrey Santos, dua mantan pemain asal Brasil yakni Nene dan Juninho, punya penilaian mereka mengenai Santos.

"Sepertinya dia tidak semuda ini. Dia memiliki kedewasaan yang luar biasa dalam latihan, sepertinya dia telah bersama kami selama bertahun-tahun," ucap Nene, eks pemain Vasco dan PSG.

"Dia memiliki visi permainan, banyak kualitas dan suka berlari melewati garis. Dia sudah masuk timnas Brasil U-20 dan siapa tahu, mungkin sebentar lagi dia akan bersinar di timnas senior? Dia akan menjadi pemain hebat."

“Secara fisik, dia adalah monster. Tanpa bola, partisipasinya dalam permainan itu total. Saya ingin melihat GPS-nya, karena dia tidak berhenti! Dan secara teknis, dia jauh di atas yang lain," tambah Juninho, Direktur Olahraga Lyon.

"Dia tidak akan lebih baik dari saya, dia akan jauh lebih baik dari saya. Dia adalah pemain yang jauh lebih lengkap. Pada usia 18 tahun, saya tidak bermain sebanyak dia, saya tidak malu untuk mengatakan itu."