16 Juni 1996, Ketika Dunia Menjadi Saksi Momen Paling Manusiawi Michael Jordan

Pada 16 Juni 1996, Chicago Bulls dan Michael Jordan meraih gelar juara NBA keempat setelah mengalahkan Seattle Supersonic
Yusuf AbdillahYusuf Abdillah - Selasa, 16 Juni 2020
16 Juni 1996, Ketika Dunia Menjadi Saksi Momen Paling Manusiawi Michael Jordan
Michael Jordan (nba)
Ukuran:
14
Audio:

BolaSkor.com - Pada 16 Juni 1996, Chicago Bulls meraih gelar juara NBA keempat setelah mengalahkan Seattle Supersonic di gim keenam dengan skor 87-75. Saat itulah sebuah momen paling manusiawi dari seorang Michael Jordan terjadi.

Michael Jordan acap disebut sebagai seorang yang super, lebih daripada manusia biasa. Namun pada 16 Juni 1996, Jordan memperlihatkan sisi lunaknya sebagai manusia.

Seperti yang bisa disaksikan pada episode 8 dokumenter “The Last Dance”, publik menyaksikan sisi unik dari seorang legenda yang jarang terlihat.

Baca Juga:

Tangkap Ikan 200 Kg, Michael Jordan Ternyata Piawai Memancing

Sepatu Musim Debut Michael Jordan Dilelang Rp8,2 Miliar

Jordan memimpin Chicago Bulls untuk meraih kemenangan 4-2 atas Seattle Supersonics dalam seri final NBA ke-50. Ini merupakan gelar keempat dalam enam tahun bagi Bulls. Jordan menyumbang 22 poin, 9 rebound, dan 7 assist pada laga ini.

Tidak dimungkiri, ini merupakan kemenangan yang paling melelahkan secara emosional dalam karier Jordan. Apalagi, gim keenam terjadi pada 16 Juni yang juga merupakan Hari Ayah.

Emosi Jordan pecah setelah pertandingan berakhir. Bagi Jordan ini adalah gelar pertama yang dimenangkannya tanpa sang ayah di sisinya. Jordan menggenggam bola setelah laga berakhir.

Jordan kemudian berlari ke ruang ganti Bulls. Dia lalu terpuruk di lantai sembari menangis.

"Saya tidak bisa berkata apa-apa. Di Hari Ayah, ini sangat berari bagi saya," ujar Jordan setelah kembali ke lapangan untuk menerima trofi.

“Saya tahu beliau menyaksikan. Ini untuk Ayah. Saya sangat bahagia untuknya."

James R. Jordan, ayah Jordan meninggal dunia pada 23 Juli 1993. Mendiang adalah korban pembunuhan dalam pembajakan mobil. Kala itu James baru pulang dari pemakaman. Pihak berwenang menemukan jenazahnya pada 3 Agustus di sebuah rawa di McColl, Carolina Selatan.

Jordan sangat dekat dengan sang ayah. Karena sang ayah juga dia mencoba beralih bermain baseball, meski pada akhirnya gagal. Kemudian Jordan kembali dan mengambil kembali tempatnya yang layak di puncak gunung NBA, pada Hari Ayah.

Jordan memainkan semua 82 pertandingan musim itu. Dia memiliki rata-rata 30,4 poin, menjadikan All-NBA 1st Team, All-Defense 1st Team. Dia memenangkan MVP dari game All-Star dan mengakhirinya dengan penghargaan MVP ke-4 dan Finals MVP.

NBA Michael jordan Nostalgia
Ditulis Oleh

Yusuf Abdillah

Posts

9.119

Berita Terkait

Ragam
Nostalgia HUT ke-95 PSSI: Sepak Bola dan Perjuangan Bangsa
Hari ini, Sabtu (19/4), Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) merayakan hari jadinya ke-95.
Tengku Sufiyanto - Sabtu, 19 April 2025
Nostalgia HUT ke-95 PSSI: Sepak Bola dan Perjuangan Bangsa
Ragam
Nostalgia: Ketika Inter dan Milan Bersua pada Final Piala Super Italia di Dataran Cina
Bagaimana kisah AC Milan mengalahkan Inter Milan pada Piala Super Italia 2011 di Cina?
Johan Kristiandi - Senin, 06 Januari 2025
Nostalgia: Ketika Inter dan Milan Bersua pada Final Piala Super Italia di Dataran Cina
Ragam
Nostalgia Piala AFF 2020 - Debut Shin Tae-yong dengan Timnas Indonesia Berjiwa Muda
Piala AFF 2020 digelar pada 5 Desember 2021.
Tengku Sufiyanto - Minggu, 08 Desember 2024
Nostalgia Piala AFF 2020 - Debut Shin Tae-yong dengan Timnas Indonesia Berjiwa Muda
Ragam
Nostalgia Piala AFF 2018 - Vietnam Juara, Timnas Indonesia Babak Belur
Timnas Indonesia tersingkir di babak penyisihan grup.
Tengku Sufiyanto - Sabtu, 07 Desember 2024
Nostalgia Piala AFF 2018 - Vietnam Juara, Timnas Indonesia Babak Belur
Ragam
Nostalgia Piala AFF 2016 - Hampir Juara, Kenangan Terakhir Alfred Riedl
Timnas Indonesia kalah dari Thailand di laga final.
Tengku Sufiyanto - Sabtu, 07 Desember 2024
Nostalgia Piala AFF 2016 - Hampir Juara, Kenangan Terakhir Alfred Riedl
Ragam
Nostalgia Piala AFF 2014 - Timnas Indonesia Melempem
Thailand menjadi juara Piala AFF 2014.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 06 Desember 2024
Nostalgia Piala AFF 2014 - Timnas Indonesia Melempem
Ragam
Nostalgia Piala AFF 2012 - Dualisme PSSI, Naturalisasi, Timnas Indonesia Melempem
Terjadi dualisme sepak bola Indonesia ketika itu.
Tengku Sufiyanto - Jumat, 06 Desember 2024
Nostalgia Piala AFF 2012 - Dualisme PSSI, Naturalisasi, Timnas Indonesia Melempem
Ragam
Nostalgia Piala AFF 2010 - Euforia Timnas Indonesia hingga Misteri Surat Eli Cohen
Timnas Indonesia melaju ke final.
Tengku Sufiyanto - Kamis, 05 Desember 2024
Nostalgia Piala AFF 2010 - Euforia Timnas Indonesia hingga Misteri Surat Eli Cohen
Ragam
Nostalgia Piala AFF 2008 - Gelar Perdana Vietnam
Timnas Indonesia hanya bisa melangkah ke semifinal.
Tengku Sufiyanto - Rabu, 04 Desember 2024
Nostalgia Piala AFF 2008 - Gelar Perdana Vietnam
Ragam
Nostalgia Piala AFF 2007 - Timnas Indonesia Gagal Lolos dari Fase Grup
Timnas Indonesia hancur lebur.
Tengku Sufiyanto - Rabu, 04 Desember 2024
Nostalgia Piala AFF 2007 - Timnas Indonesia Gagal Lolos dari Fase Grup
Bagikan