"Balotelli Bukan Pemimpin Baik"

Liverpool – Mino Raiola menyebutkan Mario Balotelli bukan seorang pemimpin sejati. Agen Balotelli itu lantas berharap kapten Liverpool, Steven Gerrard, bisa melindungi kliennya. Liverpool diketahui telah sepakat melayangkan dana sebesar 16 juta pound atau setara Rp 310 miliar untuk mendatangkan Balotelli dari AC Milan. Kabarnya, keputusan ini diambil Raiola lantaran Balotelli tak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik bersama Rossoneri. “Saya mencari sebuah tim dimana dia bisa menjadi pemain penting tanpa diminta untuk memimpin. Liverpool punya Gerrard jadi Mario akan dilindungi dan dia (Balo) akan berada di penampilan terbaik,” ungkap Raiola dilansir Daily Mail. “Tak semua orang terlahir sebagai pemimpin dan sering penyerang bagus bukan pemimpin yang baik. Mario butuh keluar dari tekanan ini jadi dia bisa bebas untuk mencetak gol.” Balotelli baru saja menjalani tes medis hari ini, Sabtu (23/8) waktu setempat. Pemain 24 tahun itu kemudian baru akan menandatangani kontrak pada hari Senin atau Selasa. Hal demikian disampaikan sang agen, lantaran masih ada detail kecil dalam kontrak yang harus diselesaikan. Balotelli sendiri pernah berkiprah di ajang Premier League saat membela Manchester City selama dua setengah musim. Dalam periode tersebut, Balo turut menyumbang titel Liga Inggris musim 2011-12 dan Piala FA. Setelah itu, Super Mario memutuskan kembali ke Italia untuk membela Milan. Namun selama berkiprah di Serie A Italia, berbagai ulah kontroversi Balotelli lebih sering menghiasi tajuk utama media Italia ketimbang prestasinya bersama Il Diavolo. “Saya selalu berpikir negatif tentang dia kembali bermain di Italia, karena ada tekanan, harapan , media. Lebih sulit bagi dia bermain di Italia daripada tampil di luar negeri. Namun dia bersikeras ketika dia meninggalkan Manchester City bahwa dia ingin pergi ke Milan.” “Saya tak bisa menyalahkan Milan seluruhnya. Ini klub hebat. Mario bermain baik selama enam atau tujuh bulan, memberikan kontribusi menentukan dalam mengantar mereka ke Liga Champions, namun kemudian kami mengetahui dia tak siap menjadi seorang pemimpin.” Raiola memungkasi.