Liga Indonesia Indonesia Berita

Yanto Basna, dari Lapangan Menuju Doktor hingga Membangun Papua

Tengku Sufiyanto - Rabu, 27 Agustus 2025

BolaSkor.com - Nama Rudolof Yanto Basna sangat populer di kalangan pencinta sepak bola Indonesia.

Yanto Basna menjadi salah satu pilar penting skuad Timnas Indonesia U-19 hingga senior pada tahun 2011 hingga 2019.

Ia banyak malang melintang di sepak bola Indonesia dengan memperkuat klub besar seperti Mitra Kukar, Persib Bandung, hingga Sriwijaya FC.

Yanto Basna juga pernah abroad dengan membela klub Thailand, seperti Khon Kaen, Sukhothai, hingga PT Prachuap.

Namun, karier kelahiran Sorong 12 Juni 1995 itu harus mengalami penurunan performa sejak mendapat cedera lutut pada tahun 2021.

Baca Juga:

Hasil Riset National Conference of Football and Science 2025 Akan Diajukan ke PSSI demi Kemajuan Sepak Bola Indonesia

National Conference of Football and Science 2025 Resmi Dibuka, Bisa Bantu Timnas Indonesia

Meski begitu, Yanto Basna sudah memiliki bekal yang sangat penting jika kariernya sebagai pesepak bola berakhir.

Yanto Basna sudah menyandang gelar Master Pendidikan Olahraga (M.Pd) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Sebelumnya, Yanto Basna juga lulus S1 sebagai Sarjana Olahraga di kampus yang sama.

Betapa Pentingnya Pendidikan

Yanto Basna sangat melek akan pentingnya pendidikan bagi seorang atlet, khususnya pesepak bola profesional.

Ia tak mau mengesampingkan pendidikan demi karier sepak bola. Yanto Basna menjalankan dua-duanya secara seimbang.

Yanto Basna melalukan itu karena pesan penting dari kedua orang tuanya.

Bahkan, Yanto Basna berkesempatan menjadi salah satu presenter National Conference of Football and Science (NCFS) 2025 yang digelar di Institut Tekhnologi Bandung (ITB), Bandung, dari Senin (25/8) hingga Selasa (26/8).

Yanto Basna memaparkan paper yang disusun bersama dua rekannya Esar Roni Beroperay dan Fred Keith Hutubessy, yakni "Dari Lapangan ke Ruang Kelas".

"Kalau poinnya lebih ke integrasi, atau kerjas ama bagaimana menjalankan tugas atlet, spesifiknya untuk menjalankan dua karier, yaitu pendidikan dengan sepak bola," ujar Yanto Basna.

"Karena kalau saya lihat ya, generasi sekarang, bukan hanya sekarang, sirkulasinya akan berputar terus untuk lebih mementingkan sepak bola. Dan tidak sedikit yang menjadi korban akan pendidikan," tambahnya.

Calon Doktor Sepak Bola Pertama di Indonesia

Yanto Basna saat presentasi dalam acara NCFS 2025 yang digelar di Institut Tekhnologi Bandung (ITB), Bandung, dari Senin (25/8) hingga Selasa (26/8). (Istimewa)

Yanto Basna yang sekarang bermain di klub Liga 3 Bandung, Waanal Brothers FC, sedang menjalani studi S3.

Jika lulus nanti, Yanto Basna menjadi Doktor Sepak Bola pertama di Indonesia.

"Motivasi saya untuk kembali ke dunia akademisi ya karena memang saya melihat banyak ketimpangangan seperti yang hari ini kita sampaikan papernya seperti itu, penelitian-penelitian kami,"

"Semoga ya, ini lebih ke kebijakan sebenarnya, jadi semoga yang pegang kebijakan itu bisa berubah. Sesuatu yang baru, terutama untuk bagaimana karir sepak bola dengan pendidikan ini bagaimana bisa jalan bersama,"

"Sambil berjalan ambil S3 dan jurusannya Olahraga. Kalau untuk itu (Doktor Sepak Bola pertama di Indonesia) ya mungkin ya, tapi ya itu bukan sebenarnya motivasi saya,"

"Hanya kan kalau saya kasih penggambarannya itu, saya memotivasi orang tapi kalau tidak ada bukti kan, artinya susah juga,"

"Baik data, makanya dengan ini, itu yang saya butuh untuk mengkombinasi antara sains dengan akademisi untuk meyakinkan generasi ini,"

Bangun Papua, Sadarkan Pentingnya Pendidikan

Rudolof
Rudolof Yanto Basna. (Instagram Yanto Basna)

Yanto Basna ingin sekali mengabdi membangun Tanah Papua, tanah kelahirannya.

"Kalau susah atau gampang tentunya susah-susah gampang kalau saya lihat ya, karena untuk merubah satu mindset itu susah dan butuh waktu,"

"Makanya kenapa tadi gambar saya itu anak-anak SD, bermain sepak bola di luar jam istirahat,"

"Kita kalau mau merubah sesuatu harus dari bawah memang, jadi istilah saya, kalau mau terbang generasi ya oke lah, saya akan fokus ke pendidikan dasar terutama.

"Oke, yang paling urgent (masalah pendidikan di Papua), tapi saya mau sampaikan sesuatu hal pemerintah selama ini sudah melakukan hal itu, artinya kerjasama antara lembaga pendidikan dengan sekolah-sekolah sepak bola.

"Jadi keduanya jalan, tapi sejauh ini saya melihat salah satunya PPLP di Papua, kalau di Jakarta itu kan Ragunan. Tapi ya untuk saya sih, karena saya bagian dari PPLP situ juga, saya melihat belum optimal saja di Papua,"

Puji Gelaran NCFS 2025

Di sisi lain, Yanto Basna memuji gelaran NCFS 2025.

"Kalau saya boleh bilang, ini pertandingan perdana (preseter akademisi) tentunya pengalaman pertama, dan kalau untuk pertandingan pertama, ya pasti selalu kayak gitu (grogi),"

"Dan hal yang saya tenamkan adalah saya akan selalu belajar untuk membantu generasi ini. Terima kasih banyak," tutupnya.

Bagikan

Baca Original Artikel