Sosok Feature Timnas Indonesia Berita

Wawancara Eksklusif Fakhri Husaini: Tolak Jadi Asisten Pelatih hingga Tegaskan Rasa Nasionalis

Hadi Febriansyah - Rabu, 08 Januari 2020

BolaSkor.com – Nampaknya kisah manis Fakhri Husaini dengan Amiruddin Bagus Kahfi dan kawan-kawan di Timnas Indonesia U-19 akan berakhir. Ini lantaran kontrak pelatih asal Aceh tersebut tidak diperpanjang oleh PSSI.

Fakhri Husaini dipastikan tidak akan menangani Timnas Indonesia U-19. Bahkan jika ada tawaran jadi asisten pelatih pun, ia tidak mau menerima tawaran dari PSSI, karena menurutnya itu menurunkan harga diri sebagai pelatih kepala.

Baca Juga:

Nasib Tak Kunjung Jelas, Fakhri Husaini Semprot PSSI

Fakhri Husaini Punya Pesan Khusus untuk Pemain Timnas Indonesia U-19

Mantan pelatih PKT Bontang ini, mengaku banyak hal yang ia pertimbangkan jika menjadi asisten pelatih. Fakhri pun bercerita banyak tentang apa yang terjadi saat ini dengan dirinya kepada BolaSkor.com. Berikut wawancara eksklusifnya:

Sebenarnya sudah bertemu dengan PSSI?

Sampai sekarang saya hanya menganggap pengurus PSSI yang baru menemui saya itu Danurwindo. Beliau informasi disuruh Ratu Tisha menemui saya menyampaikan bahwa kalau Milla jadi pelatih tidak akan ambil tim yang di bawahnya.

Sebelum Danur datang, Pak Iwan ada omongan 'coach ada waktu gak ketemuan? ' cuma waktu itu saya ada tugas kantor, lalu saya bilang di atur ulang jadwal. Kalau pakai jadwal yang Pak Iwan saya gak bisa, akhirnya saya buat jadwal. Lalu pak iwan yang gak bisa karena ada acara di luar negeri. Abis itu tidak ada kontak lagi.

Mengapa menolak menjadi asisten pelatih?

Bang Danur sampaikan saya masih jadi bagian dari Timnas U-19, tapi saya tanya sebagai apa? Kalau asisten pelatih dasarnya apa? Kalau cuma jadi asisten ngapain saya ke sana meninggalkan pekerjaan, meninggalkan keluarga. Tapi kalau saya mau cari aman, enak itu jadi asisten pelatih, bebannya gak ada. Tapi, saya terbiasa dengan beban yang berat itu.

Fakhri Husaini. (BolaSkor.com/Hadi Febriansyah)

Merasa kecewa tidak diperpanjang?

Kalau saya sih biasa aja. Yang saya kecewa itu, prosesnya yang menurut saya agak aneh. Kalau masalah tidak diperpanjang, di sepak bola biasa terjadi. (Carlo) Ancelotti dipecat SS Napoli meski timnya menang.

Menolak jadi asisten pelatih, apa tidak takut disebut tidak memiliki Nasionalis?

Yang saya sayangkan mereka ini jangan sekali-kali anggap remeh pelatih lokal. Saya kalau bicara nasionalisme tak usah ajari saya. Karena kalau bicara nasionalisme jangan ke pelatih lokal yang menangani timnas, karena dia betul-betul punya rasa nasionalisme di atas segala galanya.

Kami tidak pernah bicara soal kontrak, tidak pernah ribut soal kontrak, tidak pernah bicara soal fasilitas seperti apartemen, rumah, dan mobil. Jadi tidak usah mengajari saya soal nasionalisme.

Jadi tidak setuju dengan Timnas dilatih oleh pelatih asing?

Bukan saya tidak setuju, ini saya mewakili pelatih lokal yah. Jangan sekali-sekali meremehkan pelatih lokal, karena pelatih lokal itu belajar juga seperti saya. Yang mebedakan warna kulit saja. Masa harus jadi bule dulu dan dianggap begitu baik jadinya.

Fakhri Husaini. (BolaSkor.com/Hadi Febriansyah)

Menolak Asisten bukan karena jabatan yang ada di PKT Bontang sekarang kan?

Kalau tahu track record saya, saat belum punya jabatan saya pernah juga itu menolak. Saya di sini pertaruhkan harga diri saya ketimbang jabatan. Soal jabatan sekali lagi kalau komunikasi ini bagus, setinggi apapun jabatan saya demi negara tidak ada yang tak mungkin. Tapi sekarang saya merasa diperlakukan tidak ada rasa hormat.

Kalau mereka (PSSI) buat keputusan seperti itu. Mereka harus hormati keputusan saya juga, seperti apa yang saya sempaikan ke bang Danurwindo. Kalau bicara negara saya bekerja di perusahaan negara juga.

Terakhir, apa pesan anda untuk para mantan anak asuh di Timnas Indonesia U-19?

Buat mereka sudah saya sampaikan. Karena saya sama Mereka itu tidak abadi, pasti akan berpisah. Pesan saya tidak pernah berubah mereka harus tetap memberikan yang terbaik, apalagi mereka pemain nasional. Khusus U-19 masyarakat naru harapan besar sekali. Kemarin saya ketemu bagas di Yogyakarta saya juga sampaiakan itu. Kalau bisa lebih semangat lagi saat sama saya.

Bagikan

Baca Original Artikel