Virus Corona dan Kompetisi Sepak Bola Indonesia yang Brilian
BolaSkor.com - "WHO mengawasi wabah ini sepanjang hari penuh dan kami sangat khawatir karena tingginya tingkat penyebaran dan tingkat keseriusan, dan khawatir karena minimnya tindakan yang diambil."
"Oleh karena itu, kami menetapkan bahwa Covid-19 dapat dikategorikan sebagai pandemi."
Itulah kutipan dari kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang dikutip dari BBC. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menggolongkan Virus Corona sebagai pandemi.
Menurut WHO, pandemi adalah skala penyebaran penyakit yang terjadi secara global di seluruh dunia. Namun, ini tidak memiliki sangkut paut dengan perubahan pada karakteristik penyakitnya.
Baca Juga:
Virus Corona Semakin Parah di Italia, Serie A Ditangguhkan hingga 3 April 2020
Bukan Hanya Serie A, Seluruh Ajang Olahraga di Italia Berhenti
Status pandemi ini merupakan sikap tegas atas penyebaran Virus Corona yang kini sudah mengkhawatirkan di benua Asia, Eropa, Amerika, dan Australia.
Memang Virus Corona pertama kali muncul di Wuhan, China, dan menyebar ke Korea Selatan hingga Jepang. Namun dalam tahap kedua ini, Virus Corona sudah merajalela ke Eropa.
Benua Eropa menjadi wilayah terparah di tahap kedua yang terpapar Virus Corona. Beberapa negara seperti Italia, Portugal, Inggris, Belanda, Prancis, Jerman, hingga Spanyol terserang Virus Corona.
Dikutip dari CNN, di Benua Eropa ada 22.307 kasus positif Virus Corona, dengan 930 korban meninggal. Namun yang paling parah terjadi di Italia. Di mana, ada 12.462 kasus positif Virus Corona, dengan jumlah kematian 827 orang.
Baca Juga:
Cara Son Heung-min Bantu Kurangi Penyebaran Virus Corona di Korea Selatan
Pemilik Olympiacos Positif Virus Corona, Arsenal Bersihkan Stadion Emirates
Efek Domino kepada Sepak Bola
Alhasil, Virus Corona menyebabkan beberapa kegiatan internasional hingga domestik terpaksa dibatalkan atau ditunda. Tak lain dalam dunia sepak bola.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengambil keputusan tegas menunda seluruh events olahraga ditunda, termasuk Serie A sampai tanggal 3 April 2020.
“Kami juga memiliki langkah-langkah yang lebih ketat untuk acara olahraga. Serie A dan semua turnamen olahraga pada umumnya ditangguhkan. Semua penggemar harus menerima itu. Tidak ada alasan untuk melanjutkan kompetisi ini."
Tak ketinggalan, LaLiga Spanyol yang melarang adanya penonton di dua pekan pertandingan, terhitung dari akhir pekan ini, 14-15 Maret 2020.
"Menurut informasi daru Dewan Olahraga Nasional, LaLiga akan dimainkan tertutup. Itu akan berlangsung paling tidak selama dua pekan," demikian pengumuman LaLiga.
"LaLiga akan terus berhubungan dengan Kementerian Kesehatan. Kami menjadikan kesehatan pemain, karyawan klub, jurnalis, dan semuanya sebagai prioritas."
Lalu ada Ligue 1 Prancis yang juga menggelar pertandingan dengan batas penonton 1000 penonton. Bahkan, jika kasus Virus Corona di Prancis meningkat, bukan tidak mungkin seluruh pertandingan Ligue 1 bakal tanpa penonton hingga ditunda. Menteri Olahraga Prancis, Roxana Maracineanu mengonfirmasi keputusan tersebut.
Kemudian, Premier League yang menunda laga Manchester City kontra Arsenal. Pasalnya, salah satu staf Arsenal melakukan kontak dengan positif Virus Corona, yang bukan tidak lain pemilik Olympiacos.
"Pertandingan Premier League malam ini antara Manchester City melawan Arsenal akan ditunda sebagai tindakan pencegahan menyusul pengumuman pada Selasa bahwa Evangelos Marinakis telah terkena COVID-19," bunyi pernyataan resmi Premier League.
"Tiga belas hari yang lalu, Olympiacos melawan Arsenal di Emirates Stadium pada pertandingan Liga Europa di mana pemilik klub Yunani itu bertemu beberapa anggota dan staf Arsenal."
Beberapa laga Liga Champions dan Liga Europa mulai digelar tanpa penonton. Bahkan, UEFA berencana menghentikan Liga Europa.
"Kami tengah mengatasi ini dan kami percaya diri bisa mengatasinya," ungkap presiden UEFA, Aleksander Caferin dilansir dari Marca.
"Anda tidak tahu seberapa besar kekhawatiran yang kami miliki. Kami punya masalah keamanan, ketidakstabilan politik dan juga virus ini. Mari coba bersikap optimistis, jangan pikirkan skenario terburuk – ada waktu untuk itu nantinya."

Terbaru, bek Juventus, Daniele Rugani, dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Pernyataan tersebut langsung diungkapkan oleh Bianconeri melalui pernyataan resmi.
"Pesepak bola Daniele Rugani telah menjalani tes dan dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Saat ini, ia tidak menunjukkan gejala," tulis Juventus dalam pernyataan resmi.
Kompetisi Sepak Bola Indonesia yang Terus Berjalan
Kompetisi Sepak Bola Indonesia yang Terus Berjalan
Virus Corona sudah "menghancurkan" sepak bola Eropa. Seorang atlet yang daya asupannya dan imunitasnya terjaga, bisa terkena Covid-19, yakni Rugani. Ini menandakan Virus Corona membuat semua orang cemas.
Meski begitu, beda hal dengan sepak bola Indonesia. Kompetisi sepak bola Indonesia terus berjalan dengan penonton. Padahal, beberapa kompetisi di negara-negara ASEAN, seperti Thailand, Vietnam, dan Filipina ada penundaan jadwal hingga digelar tanpa penonton.
Namun, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) enggan berencana menggelar laga tanpa penonton, bahkan menunda jadwal. Mereka ingin semua aktifitas jalan terus.
“Sangat disayangkan jika Liga 1 yang sudah berjalan tepat waktu, disiapkan secara sistematis, koordinasi dengan keamanan berjalan dengan baik kemudian harus mengalami penundaan. Kami ingin mencari jalan yang terbaik untuk jalannya liga ini dapat berlangsung tepat waktu," kata Ketum PSSI, Mochamad Iriawan.
Sejauh ini positif Virus Corona di Indonesia sudah mencapai 34 pasien. Untuk pasien korban meninggal adalah kasus 25 Warga Negara Asing (WNA) di Bali. Lalu dua orang dinyatakan sembuh.
Meski begitu, PSSI dan PT LIB terus berkoordinasi dengan Pemerintah Republik Indonesia (RI), dalam kaitannya Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Kementerian Kesehatan, terkait kompetisi sepak bola Tanah Air. PSSI dan PT LIB dalam kaitannya menuruti instruksi apa saja yang diberikan Pemerintah RI nantinya.
Namun, PT LIB selaku operator kompetisi sudah bergerak untuk mengantisipasi penularan Virus Corona di pertandingan sepak bola. PT LIB ingin seluruh klub Liga 1 2020 pertebal deteksi kesehatan. Hal ini berlaku kepada tim dan penonton.
"Dalam pelaksaanaan pertandingan harus menjaga hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan atau pun menambah kekuatan dari tim kesehatan dengan alat deteksi. Sehingga nanti yang menyaksikan pertandingan itu betul-betul dalam kondisi aman, clear dari berbagai masalah kesehatan," kata Direktur Utama PT LIB, Cucu Somantri kepada wartawan.
Instruksi ini langsung ditaati klub-klub Liga 1 pada pekan kedua. Mereka melakukan deteksi pengecekan suhu tubuh, pembagian masker gratis, hingga penggunaan gratis hand sanitizer.
Langkah ini yang tidak terpikirkan oleh beberapa operator kompetisi klub Eropa ketika skala penyebaran atau pasien positif Virus Corona belum besar.
Baca Juga:
Antisipasi Virus Corona, Klub Serie A Italia dan Liga 1 Harus Contoh Persita Tangerang
Virus Corona Mewabah di Eropa, Premier League Larang Pemain Jabat Tangan
Sejauh ini, langkah brilian ini terbukti ampuh. Belum ada penularan Virus Corona di pertandingan sepak bola. Bahkan, pertandingan dengan penonton terus berjalan.
Baru satu laga yang ditunda, yakni Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya. Lalu satu laga tanpa penonton antara Bhayangkara FC kontra Persija di Stadion PTIK, Sabtu (14/3) mendatang. Itupun ditunda dan tanpa penonton karena Pemerintah Provinsi (Provinsi) DKI Jakarta tidak memberikan izin keramaian.
Apa yang dilakukan PSSI dan PT LIB cukup brilian. Mungkin operator kompetisi Eropa hanya melakukan pengecekan suhu tubuh, belum sebatas pembagian gratis masker hingga hand sanitizer. Apalagi saat skala penularan dan positif Virus Corona belum besar seperti saat ini.