Sosok Feature MotoGP Sports Berita

Valentino Rossi, Saatnya Gantung Helm demi Awal Lebih Baik

Budi Prasetyo Harsono - Jumat, 01 Januari 2021

BolaSkor.com - "Closing time, every new beginning comes from some other beginning's end," - Semisonic, Closing Time.

Penggalan lirik tembang Closing Time milik Semisonic di atas cocok rasanya untuk menggambarkan perjalanan karier band asal Amerika Serikat itu. Cerita bermula pada 1997, saat Semisonic ingin melakukan perubahan.

Sebelum 1997, Semisonic selalu memainkan lagu If I Run sebagai tembang penutup di setiap konser. Lama kelamaan, mereka bosan membawakan lagu tersebut.

Dan Wilson selaku pentolan Semisonic mulai mengerjakan lagu baru. Kebetulan, saat itu pacarnya tengah mengandung. Wilson pun memutuskan membuat lagu tentang perubahan.

Baca Juga:

Muncul Lagi Desakan Valentino Rossi untuk Pensiun

KTM Siap Tampung Tim Valentino Rossi

Valentino Rossi

Bukan hanya perubahan setlist lagu yang akan dimainkan Semisonic, Wilson juga memikirkan bagaimana hidupnya saat menjadi seorang ayah. Dia terinspirasi dari Filsuf Roman Stoic, Seneca.

Seneca pernah berkata, "setiap awal baru berawal dari akhir awalan sebelumnya." Siapa sangka, Closing Time melejitkan karier Semisonic sampai mendapat nominasi Grammy pada 1999.

Topik yang diambil oleh Wilson untuk Closing Time sangat menarik. Bukan tanpa alasan, perubahan memang kerap kali menjadi hal yang menakutkan.

Lihat saja pembalap sekelas Valentino Rossi. Dalam profesinya, Rossi tidak takut menerjang maut di lintasan balap, tetapi dia takut melakukan perubahan.

Ketika rekan-rekan seangkatannya sudah beralih menjadi petinggi tim atau sekadar pembalap penguji, Rossi masih ngotot untuk membalap. Lihat saja keputusannya bergabung dengan Petronas Yamaha.

Soal performa, sudahlah tidak usah dibicarakan. Kapan sih, terakhir kali The Doctor bersaing memperebutkan podium pertama? Bisa masuk tiga besar saja sudah syukur.

Tren menurun Rossi semakin terlihat pada MotoGP 2020. Bayangkan saja, dari 14 balapan sepanjang musim, dia hanya tujuh kali menyentuh garis finish.

Dari tujuh kesempatan tersebut juga, Rossi hanya satu kali masuk podium. Sisanya? Dua kali peringkat lima dan 12, serta masing-masing satu kali finish di posisi empat dan sembilan.

Desakan untuk mundur pun bukannya tidak ada. Mulai dari sesama mantan pembalap, sampai orang dari cabang olahraga lain sudah meminta juara MotoGP tujuh kali itu gantung helm.

"Dia mempermalukan dirinya sendiri," demikian anggapan yang beredar mengenai Rossi saat ini. Bagaimana tidak, kali terakhir dia memenangi seri MotoGP sudah tiga tahun berlalu.

Bagaimana dengan menjadi juara dunia? Wah, sudah lebih lama lagi. Rossi memenangi gelar MotoGP ketujuhnya lebih dari satu dekade silam, tepatnya pada 2009.

Valentino Rossi

Seharusnya pria asal Italia itu tidak perlu takut untuk gantung helm. Toh, Rossi dipastikan tidak akan jauh-jauh dari dunia MotoGP setelah pensiun.

Rossi memiliki tim yang tinggal menghitung waktu untuk berlaga di MotoGP, VR46. Toh, musim 2021 saja VR46 bakal beraksi di MotoGP menggunakan slot Esponsorama Ducati.

Yah, untuk MotoGP 2021 sih, Rossi memang sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Toh dia telah terlanjut meneken kontrak bersama Petronas. Untung masa baktinya hanya satu musim.

Seandainya Rossi bisa kembali bersaing pada MotoGP 2021 pun, rasanya dia harus mulai menyadari waktunya sudah habis. Alih-alih beraksi di lintasan balap, The Doctor bisa berpindah ke paddock.

Toh, bagaimana pun juga, seperti yang dikatakan Dan Wilson dan Seneca, "semua awal baru dimulai dari akhir awalan sebelumnya", bukan?

Bagikan

Baca Original Artikel