Feature Italia

'The Juventus Project', Di Balik Rencana Besar Si Nyonya Tua Kuasai Eropa

Yusuf Abdillah - Sabtu, 20 Juli 2019

BolaSkor.com - Juventus kembali mengirimkan pernyataan bahwa mereka berambisi kembali menjadi yang terbaik di Eropa, bahkan dunia. Setelah musim lalu secara mengejutkan mendatangkan Cristiano Ronaldo, kini mereka merekrut bintang muda Belanda, Matthijs de Ligt.

Di level domestik, sejatinya Juventus tidak membutuhkan perubahan berarti untuk menjaga dominasi mereka. Dominasi yang sudah berjalan paling tidak delapan musim ke belakang.

Namun, bukan rahasia lagi, ambisi Si Nyonya Tua bukan lagi untuk menjaga hegemoni di Italia. Mereka ingin kembali mendominasi Eropa, khususnya Liga Champions. Ini pula alasan mereka rela membayar mahal Ronaldo.

Baca Juga:

Manchester United Seharusnya Mengincar Matthijs de Ligt ketimbang Harry Maguire

3 Kompatriot Matthijs De Ligt yang Pernah Membela Juventus

5 Pemain Ajax yang Hengkang ke Juventus sebelum Matthijs de Ligt

Khusus Ronaldo, selain dari sisi prestasi olahraga, sang bintang juga didatangkan untuk memperluas jangkauan Juventus menjadi lebih global. Tujuan yang akan lebih cepat dicapai jika mereka bisa membawa pulang trofi Liga Champions. Inilah yang disebut sebagai The Juventus Project.

Terkait dengan proyek tersebut, Sky Italia menguraikan bagaimana langkah-langkah Juventus untuk bisa mencapai tujuan, mendominasi Eropa.


1. Dimulai dari Bawah

Juventus menghantam titik nadir ketika skandal skandal Calciopoli menghantam mereka pada 2006. Skandal yang membuat mereka didepak ke Serie B dan pencopotan gelar juara Serie A 2005 dan 2006.

Meski memulai Serie B dengan minus sembilan poin, Juve tetap berhasil berada di puncak dan langsung kembali ke kasta tertinggi. Juventus harus berjuang keras di Serie A. Kebangkitan dimulai ketika Andrea Agnelli naik menjadi presiden klub pada 2010. Era baru Juve dimulai


2. Kandang Baru

Momen penting dalam masa kebangkitan Juventus terjadi pada 11 September 2011, tanggal ketika mereka meresmikan Juventus Stadium. Juventus pun menjadi klub Serie A pertama memiliki rumah sendiri.

Terobosan diambil Juventus dalam pembangunan stadion yang menempatkan penonton lebih dekat dengan lapangan. Sebuah inspirasi yang diambil dari stadion-stadion di Inggris.

Memiliki stadion sendiri sangatlah penting bagi Juventus dalam usaha mereka mendominasi Eropa. Stadion sangat membantu Juventus lewat pemasukan dari penjualan tiket, iklan, sponsor, dan dari fasilitas lainnya. Belum lagi penjualan nama stadion.


3. Perubahan Logo

Salah satu langkah yang terbilang kontroversial adalah ketika Juventus memutuskan mengubah logo klub pada 2017. Perubahan yang mendapatkan protes keras dari suporter yang menilai logo baru akan merusak sejarah klub yang sudah berusia 100 tahun.

Pada logo baru, Juventus tak ada lagi gambar banteng, simbol Kota Turin. Yang ada hanya huruf "J" yang sangat mudah diingat dan seorang anak kecil pun bisa menggambarnya.

Perubahan logo ini sekali lagi menjadi bagian usaha Juventus melebarkan sayap mereka. Mereka ingin memperkenalkan logo Juventus yang mudah melekat seperti logo tga garis Adidas atau "swoosh" milik Nike.

Dengan logo baru ini, Juventus mulai melakukan kampanye besar-besaran dengan meluncurkan berbagai produk, dari pakaian kasual hingga baju renang.


4. Strategi di Bursa Transfer

Dengan stadion baru, citra komersial baru, sayap yang makin lebar, hingga kompleks latihan mewah, semua itu menjadi salah satu daya tarik Juventus untuk mendatangkan pemain bintang.

Jangan heran jika Juventus selama ini banyak mendapatkan pemain bintang secara gratis. Karena para pemain itu melihat Juventus sebagai klub yang prestisius.

Menggaet pemain bintang secara gratis memang menjadi strategi jitu dalam menjalankan proyek ini. Juventus mampu membangun fondasi tim kuat dengan para pemain itu. Tim solid yang kemudian ditambah dengan masuknya pemain yang dibeli mahal.

Dalam melakukan pembelian mahal pun Juventus tak sembarangan. Mereka sangat rinci memperhitungkannya. Sebagai contoh, pada 2016 mereka mendatangkan Gonzalo Higuain dari pesaing terdekat mereka Napoli seharga 83 juta pound, termahal di Italia kala itu.

Juventus berani membayar mahal Higuain setelah sebelumnnya mereka melego Paul Pogba, pemain yang didatangkan secara gratis, ke Manchester United senilai 94,5 juta pounds.

Bagikan

Baca Original Artikel