Bulu Tangkis Sports Berita

Terpuruk di Indonesia Open 2025, PBSI Kian Jadi Sorotan

Rizqi Ariandi - Kamis, 12 Juni 2025

BolaSkor.com - PBSI kian menjadi sorotan pasca kegagalan para wakil Indonesia tanpa gelar di ajang Indonesia Open 2025.

Satu-satunya harapan meraih gelar datang dari sektor ganda putra melalui Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani.

Sayangnya, mereka kalah di partai final dari wakil Korea Selatan, Kim Won-ho/Seo Seung-jae dalam tiga set (rubber game) 21-18, 19-21, 12-21.

Para tumpuan seperti Jonatan Christie (tunggal putra) hingga Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ganda putra) yang diharapkan mampu meraih gelar juara, tersingkir sebelum babak final.

Putri Kusuma Wardani, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi (ganda putri), Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (ganda campuran) juga gagal memenuhi harapan.

Ini membuat PBSI dikritik oleh publik, terutama pencinta bulu tangkis.

"Hasil minor ini menambah daftar panjang kegagalan tim bulu tangkis Indonesia diberbagai event bergengsi sejak bulan Januari lalu," kata pemerhati bulu tangkis, Iwan.

"Siapa yang harus bertanggung jawab,"

Indonesia Baru Raih Dua Gelar Juara Sepanjang 2025

Dia merasa geram karena di enam bulan pertama tahun 2025, Indonesia baru meraih dua gelar juara.

Dua gelar itu pun didapatkan dari turnamen kategori super 300, yakni lewat Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti di Thailand Masters 2025.

Lalu Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathanael Pasaribu dari sektor ganda campuran pada ajang Taipei Open 2025.

Sebelumnya di ajang Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2025, yang berlangsung di Ningbo, Tiongkok, 8-13 April, Indonesia juga tidak meraih satu pun gelar juara dari berbagai nomor yang diikuti.

Pencapaian terbaik adalah menembus babak semifinal dari ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu dan ganda putra Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana.

Indonesia juga tanpa gelar di All England 2025.

Hal ini setelah ganda putra Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana kalah melawan pasangan Korea Selatan Kim Won Ho/Seo Seung Jae di partai final.

"Kami heran, kenapa bulu tangkis Indonesia kian terpuruk, padahal banyak legenda yang Jadi pengurus di PBSI," kata Iwan

"Harusnya bulutangkis kita kian kuat, bukannya malah terpuruk, kalau begini pasti ada yang tidak beres," tambah Iwan.

Kritisi Kepengurusan PBSI

Saat ini di kepengurusan PBSI pimpinan Fadil Imran banyak para legenda bulu tangkis Indonesia yang bergabung.

Taufik Hidayat, Ricky Subagja, Eng Hian, Yuni Kartika, adalah deretan legenda yang kini mengabdi di PBSI.

Iwan menyoroti mundurnya para pemain andalan dari pelatnas Cipayung, seperti Jonatan Christie dan Chiko Wardoyo.

Anthony Ginting dan Gregoria Mariska juga belum dipastikan kapan kembali ke lapangan karena sakit.

Bahkan, pelatih sekelas Herry Iman Pierngadi atau Herry IP turut keluar dari pelatnas dan memilih bergabung dengan Malaysia.

"PBSI juga dinilai sering pilih-pilih turnamen yang akhirnya membuat presentase gelar juara semakin tidak menentu dan tentu saja semakin tertinggal, bahkan dari para negara tetangga seperti Malaysia, Thailand dan Singapura."

"Selain itu masalah regenerasi pada PBSI dinilai masih belum cukup, terutama dari sektor tunggal putra dan tunggal putri."

"Bahkan bisa dibilang, negara seperti India dan Taiwan mulai menunjukkan regenerasi yang cukup baik dan dinilai memiliki performa yang cukup menjanjikan untuk beberapa turnamen, terutama di tahun ini," ujar Iwan.

"Dengan buruknya prestasi tahun ini menandakan bahwasanya kepengurusan sebelumnya bisa dikata lebih baik dengan sederet prestasi yang di torehkan atlet-atletnya."

"Saat ini yang diperlukan adalah proses peningkatan prestasi dari para atlet yang ada dan regenerasi yang sudah ada di pelatnas," paparnya.

Bagikan

Baca Original Artikel