Terkait Kekalahan Telak dari Spurs, Neville Minta Man United Pertahankan Mourinho
BolaSkor.com – Bulan Agustus belum berakhir, Premier League baru berlangsung tiga pekan, situasi di Manchester United sudah memanas karena dua kekalahan beruntun dari Brighton & Hove Albion (2-3) dan Tottenham Hotspur (0-3). Dua kekalahan beruntun dengan skor telak di awal Premier League itu kali pertama terjadi sejak 1992.
Dampaknya, isu pemecatan Jose Mourinho semakin santer beredar, meski kontraknya masih tersisa hingga dua tahun ke depan. Rumor pemecatan itu bisa jadi muncul sebagai klimaks pasca musim lalu gagal meraih satupun trofi, di saat klub memberikan Mourinho pemain seperti: Nemanja Matic, Romelu Lukaku, Victor Lindelof, dan Alexis Sanchez.
Belum lagi dengan adanya kabar bahwa suasana ruang ganti klub memanas, menyusul ketidakbetahan mereka bermain di bawah arahan Mourinho, dan juga hubungannya yang tidak baik dengan jajaran direksi karena tak memberikannya pemain-pemain berkualitas di bursa transfer musim panas ini. Banyak yang mengira musim ini sindrom musim ketiga Mourinho akan terulang: dipecat karena rentetan hasil buruk.
Akan tapi legenda klub, Gary Neville, memiliki pemikiran berbeda. Menurutnya, Mourinho harus diberikan kesempatan mengubah United dan membiarkannya menyelesaikan kontrak yang berakhir di tahun 2020.
“Dia (Mourinho) menyelesaikan kontraknya di Inter Milan, dia melakukannya juga di Porto dan Real Madrid. Hanya saja di Chelsea, klub yang dipenuhi kegilaan, di mana hal tersebut terjadi (dipecat sebelum kontrak berakhir). Di Inter Milan, Porto, dan Real Madrid dia menyelesaikan kontraknya. Jadi, jangan tulis kembali sejarah baru,” tutur Neville kepada Sky Sports, Selasa (28/8).
“Menilai Manchester United seperti Chelsea itu tidak tepat. Saya harus katakan Manchester United masih melakukan hal-hal dengan berbeda. Dalam beberapa musim terakhir ada kepercayaan yang sirna. Jamie Carragher berkata akhir pekan lalu moral dan tradisi, serta membawa kembali remaja Inggris telah hilang ketika mereka memecat David Moyes dan mendatangkan Louis van Gaal.”
“Saya tahu dan memahaminya, tapi sekarang masih terlalu cepat – tiga laga awal musim – untuk mulai memikirkan akan ada perubahan manajer. Tidak ada yang lebih jauh dari kenyataan. Haruslah Jose Mourinho yang melanjutkan dan menyelesaikan musim ini,” tambah Neville.
Jangan Biasakan Tradisi Gonta-Ganti Manajer
Sejak Sir Alex Ferguson pada 2013, Man United sudah tiga kali berganti manajer dari Moyes, Van Gaal, hingga kini ditangani Mourinho. Neville tidak ingin tradisi mantan klubnya itu berubah dan mengikuti situasi di sepak bola modern, dengan cepatnya memberi keputusan dan mengganti manajer dengan mudah.
“Kita semua melihat Louis van Gaal dipecat setelah kemenangan di final Piala FA, juga David Moyes yang dipecat jelang empat laga terakhir di akhir musim. Jadi, kita semua sudah tidak berbicara lagi tentang klub sepak bola yang berperilaku seperti sejarah masa lalu,” imbuh Neville.
“Saya menerima saat ini masa-masa yang berbeda dan saya menerima kesullitan serta tantangannya, tapi dari pemandangan tulus yang saya lihat sekarang, Ed Woodward (Executive Vice-Chairman) memberikannya kontrak musim lalu, baru tujuh atau delapan bulan lalu, dan dia harus dibiarkan menyelesaikannya. Anda tidak bisa terus berganti manajer,” tandasnya.
Mudah bagi Neville mengucapkannya. Kendati demikian, hasil tetap menjadi tolok ukur pasti bagi manajemen menilai kinerja pelatih atau manajer. Andai Mourinho bisa membangkitkan Man United, maka dia bisa melanjutkan pekerjannya dan jika hal yang sebaliknya terjadi, siapa tahu apa yang akan terjadi nanti.