Italia Berita

Taktik Kejutan dan Eksperimen Sukses Luciano Spalletti di Laga Debut Melatih Juventus

Arief Hadi - Minggu, 02 November 2025

BolaSkor.com - Dengan hanya memiliki satu sesi latihan sebelum pertandingan resmi, Luciano Spalletti sukses menang di laga debutnya melatih Juventus.

Pada pekan 10 Serie A di markas Cremonese, Stadio Giovanni Zini, Minggu (02/11) dini hari WIB, Il Bianconeri menang 2-1.

Dua gol Juventus dicetak Filip Kostic (2') dan Andrea Cambiaso (68') yang diperkecil gol Jamie Vardy (83').

Baca Juga:

Hasil Pertandingan: Real Madrid Pesta Gol, Juventus Menang di Laga Debut Luciano Spalletti

Juventus Masih Punya Peluang untuk Bersaing di Jalur Scudetto

5 Fokus Utama dari Konpers Pertama Luciano Spalletti sebagai Pelatih Juventus, Termasuk Alasan Kontrak hingga 2026

Spalletti menerapkan taktik 3-5-2 di Juventus dengan satu kejutan, memainkan Teun Koopmeiners sebagai salah satu bek dan dengan peran deep-lying playmaker atau pengatur serangan dari kedalaman.

Penjelasan Luciano Spalletti

Teun Koopmeiners (Goal/Getty Images)

Peran Koopmeiners itu menjadi kejutan karena di atas kertas, Koopmeiners satu dari tiga gelandang tengah selain Manuel Locatelli dan Khephren Thuram - plus satu Weston McKennie yang bermain sebagai bek sayap kanan.

Terkait kejutan tersebut, Spalletti angkat bicara dan menuturkan ia berani bereksperimen karena melihat hanya ada satu pemain dari Cremonese yang berbahaya: Jamie Vardy.

"Setelah dua menit, semua orang bisa tahu di mana dia (Koopmeiners) bermain," ujar Spalletti kepada Sky Sport Italia tentang Koopmeiners.

"Saya berharap dia berada di posisi yang bisa memberikan lebih banyak kerusakan, karena kami jarang berhasil mengoper bola dari kanan ke kiri, dan sebaliknya."

"Tujuannya adalah agar Thuram sedikit maju, agar Koopmeiners masuk ke ruang itu, sehingga kami memiliki pemain tambahan di lini tengah."

"Itu karena satu-satunya pemain berbahaya Cremonese adalah Vardy."

"Saya melihat penampilan yang bagus dalam hal komunikasi dan fokus, karena Koopmeiners lebih seperti pemain bertahan daripada pemain lain dalam hal memastikan organisasi dan menentukan arah serangan balik."

"Itu penting, karena Cremonese sangat berbahaya dengan umpan lambungnya yang melewati Vardy, sang juara, yang kita lihat dari gol yang dicetaknya," urai Spalletti.

Bagikan

Baca Original Artikel