Superior di El Clasico, Barcelona Buat Kagum Toni Kroos
BolaSkor.com - Musim debut Hansi Flick melatih Barcelona memberikan dampak instan dan besar. Pelatih asal Jerman berusia 60 tahun telah memberikan titel Piala Super Spanyol, Copa del Rey, dan berpeluang besar meraih treble dengan titel LaLiga.
Perjalanan Barcelona dalam meraihnya pun tidak dilakukan dengan permainan yang monoton, pragmatis mengamankan hasil akhir, melainkan dengan performa yang menghibur fans dengan kehebatan Flick memaksimalkan bakat pemain seperti Lamine Yamal, Raphinha, Robert Lewandowski, hingga Ferran Torres.
Hebatnya lagi untuk Barcelona, mereka superior di El Clasico kontra rival bebuyutan, Real Madrid, dengan total empat kemenangan beruntun atas tim arahan Carlo Ancelotti.
Baca Juga:
Skenario Barcelona Mengunci Gelar LaLiga pada Tengah Pekan Ini
Tekuk Real Madrid, Barcelona Era Hansi Flick Samai Rekor di Tahun 1983
Hasil LaLiga: Bekuk Real Madrid 4-3, Barcelona Sempurna di El Clasico
Rincian kemenangan itu yakni 4-0 di Santiago Bernabeu (LaLiga), 5-2 di ajang Piala Super Spanyol, 3-2 pada ajang final Copa del Rey, dan teranyar menang 4-3 di Estadi Olimpic Lluis Companys pada lanjutan laga LaLiga yang membuat jarak kedua tim melebar jadi tujuh poin.
Total, Barcelona era Flick menorehkan 16 gol dan ia jadi pelatih kedua dalam sejarah El Clasico yang memenangi empat laga kompetitif pertamanya setelah Pep Guardiola.
Toni Kroos Kagum dengan Barcelona
Kekuatan Barcelona itu sampai membuat legenda Real Madrid, Toni Kroos, kagum meski faktanya Barcelona menghancurkan mantan klubnya tersebut. Ia melihat Barcelona bermain tanpa rasa takut kalah meski telah kebobolan gol.
"Itulah perasaan umum musim ini. Bahkan setelah menang 2-0, saya ragu bahwa pertandingan akan berpihak pada Real Madrid, sejujurnya. Bagi saya, unggul 2-0 adalah suatu berkah," papar Kroos dikutip dari Mundo Deportivo.
"Itulah yang benar-benar mengesankan tentang Barca. Mereka terus bermain seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Tidak ada rasa takut kalah."
"Mereka sangat mudah menguasai bola. Madrid tidak tampil dengan kepercayaan diri yang tinggi, dan yang mengejutkan adalah mereka tidak memanfaatkannya setelah itu. Sungguh mengejutkan."
Sementara saat berbicara soal Madrid, Kroos menilai badai cedera turut berpengaruh atas buruknya musim Madrid, juga dengan kelelahan fisik dan mental.
"Anda pada dasarnya kehilangan seluruh (pemain di) lini belakang. Jika Anda ingin membangun dari belakang, Anda membutuhkan pemain yang mampu melakukan itu. Dan dengan begitu banyak tim yang menekan dari atas, itu merupakan tantangan yang nyata," imbuh Kroos.
"Banyak dari mereka telah memainkan hampir setiap pertandingan. Anda mulai kehilangan permainan yang biasanya tidak akan Anda alami. Di klub seperti ini, tekanan itu hanya akan bertambah berat ketika hasilnya buruk."
"Musim-musim seperti ini memang terjadi. Namun, jika klub membuat langkah-langkah cerdas di musim panas, saya yakin Real Madrid akan kembali ke tempat mereka seharusnya," yakin Kroos.