Simeone Tak Peduli Sejarah Milan di Liga Champions
Milan – Atletico Madrid mengusung misi kemenangan saat bertandang ke markas AC Milan, San Siro, Kamis (20/2) dini hari WIB pada babak 16 besar Liga Champions. Laga ini juga akan jadi momen tak terlupakan bagi pelatih Atletico, Diego Simeone. Perjalanan Los Rojiblancos di kancah Eropa musim ini terbilang cukup sukses. Menghuni Grup G bersama, Zenit St. Petersburg, Porto dan Austria Wina, pasukan Simeone melenggang mulus ke babak perdelapan final setelah tampil sebagai juara grup, dengan catatan lima kemenangan dan satu hasil imbang. Sementara itu, Rossoneri sedikit terseok-seok di Grup H. Tampil sebagai runner-up, Milan hanya unggul satu poin dari peringkat tiga, Ajax Amsterdam. Catatan performa Balotelli dan kolega juga tak terlalu impresif, yakni mencatat dua kemenangan, dua imbang dan menderita satu kekalahan. Secara head to head, kedua tim ini belum pernah saling berhadapan di kompetisi Internasional. Meski begitu, Simeone tak ingin menganggap remeh AC Milan, yang memiliki sejarah panjang di arena Liga Champions. “Sejarah tidak dihitung dalam pertemuan ini. Lawan kami sebuah kelompok besar Eropa baik sebagai tim dan klub. Meski demikian, Atletico juga punya sebuah tradisi di kejuaraan. Besok para pmeain akan menulis bab baru dalam sejarah,” ungkap Simeone seperti dilansir situs resmi UEFA. “Ini akan menjadi permainan terbuka, kami bisa mengharapkan apapun. Ini sulit untuk memprediksi. Kami akan menghadapi kemungkinan terbaik Milan, dengan pemain yang sangat bagus dalam serangan balik dan bagus dalam mengeksploitasi ruang.” Pertandingan ini juga akan sangat spesial bagi Simeone, dimana San Siro adalah bukan tempat yang asing bagi pelatih berkebangsaan Argentina itu. Saat masih jadi pemain, Simeone sempat merasakan kerasnya atmosfer Liga Italia saat tampil dua musim bersama Inter Milan di stadion tersebut dari tahun 1997 hingga 1999. Seperti diketahui, Inter berbagi Stadion dengan Milan sebagai home base. Kemudian Simeone berlabuh ke Lazio selama empat musim pada tahun 1999, sebelum akhirnya kembali ke Atletico Madrid empat tahun kemudian. “Saya seperti berada di rumah (di San Siro) tapi saya tak akan bermain besok. Saya tinggal di beberapa tahun yang luar biasa, punya banyak teman di sini dan memiliki kenangan indah hari itu. Ini akan menjadi pertarungan fantastis untuk pemain saya, terutama dengan pertaruhan perempat final,” imbuh Simeone. “Bermain di San Siro adalah sebuah perasaan yang luar biasa untuk setiap pemain. Saya fokus pada laga ini. Kami tidak menganggap diri kami unggulan, kami harus menunjukkan kami lebih baik dari mereka di lapangan. Kami harus konsentrasi dan bermain dengan intensitas. Ini akan menjadi pertandingan hebat untuk para pendukung. Kedua tim akan bermain menyerang, jadi ini akan jadi penting untuk bertahan dengan baik dan tidak kebobolan.” Tukasnya.