Serangan Balik Man United, 14 Penyelamatan David De Gea, dan Rekor Kandang Arsenal
BolaSkor.com - Arsenal akan menjamu rival dalam perebutan tempat di empat besar Premier League, Manchester United, pada lanjutan laga pekan 30 Premier League 2018-19, Minggu (10/3) malam pukul 23.15 WIB. Keduanya kini terpaut satu poin.
Faktor itu akan semakin membuat pertandingan di Emirates Stadium nanti berlangsung seru. Terlebih, kekalahan bagi Man United atau Arsenal akan memberikan kans untuk Chelsea, yang kini ada di peringkat enam, untuk mengintip masuk zona Liga Champions - Chelsea punya keunggulan memainkan satu laga lebih sedikit.
Berkaca dari pertandingan terakhir kedua tim, situasi keduanya berkebalikan 180 derajat. Man United sukses melakukan comeback dramatis saat melawan PSG (Paris Saint-Germain) di 16 besar Liga Champions. Sementara Arsenal tumbang 1-3 dari Stade Rennais di leg satu 16 besar Liga Europa.
Tapi itu bukan alasan bagi Man United untuk meremehkan Arsenal, meskipun mereka punya rekor sembilan kemenangan tandang di seluruh kompetisi di bawah arahan Ole Gunnar Solskjaer. Sebab, Arsenal juga meraih delapan kemenangan di delapan laga kandang terakhir.
Baca Juga:
Cerita Malam Keajaiban Manchester United di Paris
3 Pemain yang Belum Maksimal, namun Pantang Dilego Manchester United
Arsenal Vs Man United, Minggu Hari yang Baik untuk The Gunners Melawan Red Devils

Pertemuan ke-200 di antara kedua tim juga menandakan panjangnya rivalitas Arsenal dengan Man United, dari beberapa momen ikonik keributan dua mantan kapten legendaris, Roy Keane-Patrick Vieira, gol solo run Ryan Giggs di Piala FA, hingga teriakan Martin Keown kepada Ruud van Nistelrooy.
Musim ini kedua tim sudah bertemu dua kali di ajang Premier League dan Piala FA. Hasilnya, Arsenal tidak pernah menang: imbang 2-2 di Old Trafford dan kemudian kalah 1-3 di Piala FA, yang berlangsung di Emirates Stadium.
Dari bentrok terakhir di Piala FA, Man United menunjukkan cara klasik untuk mengalahkan Arsenal: biarkan Arsenal menyerang, rebut bola, lalu lancarkan serangan balik.
"Hari ini kami lebih terlihat sebagai tim yang layak. Kami terlihat lebih terstruktur. Kami bekerja keras dalam bertahan dan melakukan serangan balik," tutur Solskjaer kala itu.
Serangan balik adalah cara klasik Manchester United, di era Wayne Rooney, Cristiano Ronaldo, dan Park Ji-Sung, kami sudah bikin banyak gol di Arsenal selama bertahun-tahun," lanjutnya.
Man United hanya menguasai 37 persen penguasaan bola, tapi lebih efekfit dengan empat tendangan tepat sasaran dari delapan percobaan tendangan ke gawang Arsenal Tiga di antaranya berbuah gol. Sedangkan Arsenal melepaskan 13 percobaan tendangan dan hanya satu yang berbuah gol.
Solskjaer hanya melanjutkan permainan klasik Man United tiap kali melawan Arsenal. Sir Alex Ferguson, mantan manajer legendaris Man United pernah berkata dalam buku autobiografinya di halaman 188-189 cara mengalahkan Arsenal.
Resep yang dibeberkannya cukup sederhana: tidak perlu ngotot menguasai bola saat melawan Arsenal, selain menghadang aliran bola mereka, lalu melakukan serangan balik. Siapa sangka cara itu masih efektif hingga saat ini.
14 Penyelamatan David De Gea
Begitu banyak cerita pertarungan Arsenal kontra Man United di Emirates Stadium, atau sebelumnya di Highbury. Man United bisa efektif karena serangan balik mereka, tapi Arsenal juga bisa meraih kemenangan dengan permainan ofensif dan penguasaan bola.
Kendati demikian, fakta memang telah membuktikan bahwa Arsenal masih belum mengalami perubahan signifikan dari masa ke masa saat melawan United. Selain laga di Piala FA musim ini, satu momen lainnya terjadi pada leg dua semifinal Liga Champions 2008-09.
Man United unggul 1-0 dari leg pertama dan menambah keunggulan di leg kedua menjadi 3-1 (agregat gol 4-1). Kala menang 3-1, Man United meraih kemenangan melalui gol Park Ji-sung dan dua gol Cristiano Ronaldo.
Dua gol pertama diciptakan melalui kerja sama yang apik (satunya tendangan bebas fantastis Ronaldo). Sementara gol ketiga menegaskan teori Ferguson: serangan balik dari Ronaldo, ke Park, lalu bola diberikan kepada Wayne Rooney, yang kemudian mengoper bola kembali ke Ronaldo.
Delapan tahun kemudian, hal serupa kembali menghantui Arsenal. Tuan rumah kembali takluk 1-3 dari Man United di Emirates Stadium melalui serangan balik, tapi bedanya, dalam laga ini David De Gea menjadi Neo dalam film "The Matrix".
Selayaknya Neo yang menghentikan peluru dalam visual gerakan lamban, De Gea juga demikian dalam dunia nyata melalui 14 penyelamatan dalam satu laga - mencatatkan rekor baru.
14 penyelamatan itu dilakukan saat mencegah potensi gol dari: Alexandre Lacazette, Granit Xhaka, Hector Bellerin, Alex Iwobi, Romelu Lukaku (nyaris mencetak gol bunuh diri), Danny Welbeck, dan Alexis Sanchez yang kini jadi pemain United.
Dua penyelamatan di antaranya dilakukan beruntun ketika mencegah peluang dari Lacazette dan Sanchez. Jika Sanchez ditanya mengenai momen tersebut, barangkali ia hanya menggelengkan kepala karena tidak percaya dengan sejumlah penyelamatan yang dilakukan De Gea.
Apakah bentrok Arsenal kontra Man United nanti akan sama jalan ceritanya bagi tim tamu? Belum tentu. Arsenal tidak pernah mengecewakan dari cara mereka bermain yang berusaha menghibur penonton.
Tapi, Unai Emery harus menemukan solusi untuk mengonversi banyaknya peluang yang mereka ciptakan menjadi gol. Emery diharapkan fans Arsenal bisa membawa klub keluar dari bayang-bayang kekalahan dengan cara yang sama berulang-ulang.