Senam Putri Indonesia Targetkan Olimpiade 2028, SEA Games 2025 Bukan Target Utama
BolaSkor.com - Tim senam Putri Indonesia menargetkan untuk bisa turut serta dan tampil baik di Olimpiade 2028 mendatang.
Sang pelatih, Eva Novalina Butarbutar, mengatakan bahwa SEA Games 2025 hanya menjadi sasaran antara dan bukan target utama.
Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 yang digelar di Indonesia Arena, Jakarta, 19-25 Oktober 2025 pun menjadi momen untuk para atlet muda mendulang pengalaman lebih banyak lagi.
Baca Juga:
Dua Pesenam Putri Indonesia Jadikan Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 sebagai Pelajaran Penting
Akui Sudah Petakan Kekuatan, Pelatih Senam Indonesia Pede Raih Medali di SEA Games 2025
"Kalau dari program kami, tujuannya adalah Olimpiade Los Angeles 2028 dan ini merupakan salah satu langkah untuk atlet-atlet kita menuju itu," ungkap Eva Novalina Butarbutar.
"SEA Games itu sebenarnya sebagai sasaran antara kita," tambahnya.
Tim putri Indonesia diwakilkan oleh Salsabilla Hadi Pamungkas dan Alarice Mallica Prakoso pada ajang Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025.
Itu menjadi kali pertamanya kedua pesenam muda tersebut merasakan atmosfer kompetisi dunia sebesar itu.
"Ini merupakan debutnya dan mereka harus menambah gerakan, meningkatkan skill, dan kemudian mematangkannya," terang Eva Novalina Butarbutar.
Tantangan Besar Bagi Federasi Gimnastik Indonesia
Menurut Eva, perjalanan menuju Olimpiade 2028 merupakan tantangan besar yang tentunya sulit untuk dilakukan.
Oleh karena itu, dia berharap semua pihak terkait bisa menyatukan visi dan berjalan bersama dalam meraih target besar tersebut.
"Tidak bisa jalan sendiri-sendiri karena programnya ini waktunya tidak panjang lagi. Sangat singkat, di mana kita harus menambah gerakan dan meningkatkan kesulitan sekaligus eksekusinya," ucap Eva.
Dia berkaca pada Rifda Irfanaluthfi yang menjadi atlet senam Indonesia pertama yang lolos ke Olimpiade.
Menurut Eva, Rifda memerlukan waktu bertahun-tahun sampai akhirnya bisa mendapatkan tiket ke pesta olahraga dunia tersebut.
"Ini menantang, benar-benar menantang. Cuma tinggal dua tahun, karena bukan 2028, 2027 sebenarnya yang sangat menuntukan apakah kita bisa menuju Olimpiade," tutur Eva.
"Kalau saya sudah mempersiapkan sebetulnya ke 2028-nya seperti apa, itu sudah ada jalurnya, dengan peraturan yang baru, sudah disiapkan, sehingga apakah program ini bisa berjalan atau tidak," pungkasnya.
Penulis: Gazza Roosaryatama