Sejarah Piala Dunia Antarklub: Berawal dari Kesombongan Real Madrid
BolaSkor.com - Rasanya, tidak berlebihan jika melabeli Real Madrid sebagai klub terbaik di dunia. Sepanjang sejarah, Los Blancos mampu meraih berbagai gelar bergengsi dengan torehan yang tiada dua.
Madrid merupakan klub yang mampu memenangi gelar Liga Champions terbanyak dengan 13 trofi. Sebuah jumlah yang dianggap sebagian tim hanya mimpi. Belum lagi, gelar-gelar domestik seperti LaLiga dan Copa del Rey yang tersusun rapih di dalam lemari.
Koleksi gelar Real Madrid dapat kembali bertambah dalam waktu dekat. Kali ini, gelar Piala Dunia Antarklub 2018 yang sudah dibidik.
Turnamen penutup tahun dari FIFA tersebut akan dihelat di Uni Emirate Arab pada 12 hingga 22 Desember 2018. Rencananya, Stadion Zayed SportsCity dan Hazza bin Zayed menjadi panggung pertarungan tim-tim terbaik dari penjuru dunia.
Baca juga:
Cemoohan Suporter Real Madrid kepada Isco Tingkatkan Peluang Chelsea dan Juventus
Real Madrid Diminta Tak Cari Suksesor Cristiano Ronaldo

Pada edisi kali ini, Real Madrid akan menghadapi enam klub lainnya. Al-Ain (Juara Liga UEA 2018), Team Wellington (Juara Liga Champions OFC 2018). Chivas Guadalaraja (Juara Liga Champions CONCACAF 2018), ES Tunis (Juara Liga Champions CAF), Kashima Antlers (Juara Liga Champions AFC 2018), dan River Plate (Juara Copa Libertadores
2018) siap saling jegal dengan Karim Benzema dan kawan-kawan.
Di atas kertas, Real Madrid punya peluang besar memenangi Piala Dunia Antarklub 2018. Apalagi, El Real diuntungkan karena akan bertanding mulai dari fase semifinal. Artinya, Madrid hanya membutuhkan dua kemenangan untuk menjadi yang terbaik.
Sejauh ini, Real Madrid bersama Barcelona merupakan tim yang paling banyak meraih gelar Piala Dunia Antarklub. Kedua penguasa LaLiga tersebut sama-sama mengoleksi tiga gelar. Hal itu berarti, Madrid akan menjadi klub dengan torehan gelar Piala Dunia Antarklub terbanyak dalam sejarah jika berhasil berdiri di podium juara pada akhir
turnamen.
Memang tidak aneh jika melihat Madrid berpeluang besar memiliki gelar terbanyak Piala Dunia Antarklub. Bahkan, turnamen tahunan tersebut pun lahir dari kesombongan El Real.
Real Madrid Klub yang Sombong

Narasi bermula pada 1887. Saat itu, digelar sebuah turnamen untuk mencari klub terbaik di dunia (Football World Championship). Juara Piala Skotlandia, Hibernian, mengalahkan semifinalis Piala FA, Preston North End. Sejarah mencatat, itu merupakan kali pertama sebuah turnamen mencari klub terbaik di dunia.
Kemudian, muncul kompetisi serupa pada 1909 dan 1911, namun dengan ruang lingkup yang lebih luas. Diberi nama Piala Sir Thomas Lipton, turnamen tersebut mempertemukan klub-klub terbaik dari Inggris, Italia, Jerman dan Swiss. Pada dua edisinya, klub amatir asal Inggris, West Auckland, keluar sebagai pemenang.
Beberapa tahun berselang, FIFA mulai turun gunung untuk memperhatikan turnamen antarklub di dunia. Kala itu, tahun 1951, presiden FIFA, Jules Rimet, ditanya tentang keterlibatan FIFA dalam turnamen Copa Rio. Rimet menjawab FIFA tidak bertanggung jawab karena turnamen internasional itu diatur dan disponsori oleh konfederasi sepak bola Brasil (CBF).
Setelah itu, Copa Rio digantikan oleh kompetisi anyar bernama Torneio Octogonal Rivadavia Correa Meyer yang dimenangi oleh Vasco da Gama. Turnamen itu diikuti lima klub asal Brasil dan juga tiga klub asing. Namun, FIFA tetap bergeming dan tidak mengakui keabsahan turnamen tersebut.
Belum juga menyerah, turnamen dengan format serupa kembali dilangsungkan pada 1957. Kali ini, turnamen tersebut diberi nama Tournoi de Paris yang mempertemukan klub-klub top dari Eropa dan Amerika Selatan. Vasco da Gama meraih gelar usai menekuk Real Madrid 4-3 pada laga puncak di Parc des Princes. Kemenangan itu mendapatkan sanjungan karena merupakan kali pertama Madrid gagal meraih gelar di kompetisi internasional.
Kemudian, Real Madrid membuat langkah mengejutkan dengan keluar dari turnamen dan berpendapat Tournoi de Paris hanyalah laga persahabatan.
Kesombongan Madrid muncul ketika meraih Piala Interkontinental pertama pada 1960. Kala itu, Los Blancos menggerus Penarol 5-1 dalam laga yang dilangsungkan di Estadio Centenario, Uruguay.
Madrid membusungkan dada dengan menganggap diri sendiri sebagai juara dunia. FIFA bertindak, menolak klaim Los Galacticos dengan alasan yang nyaris serupa.
FIFA menilai klaim Madrid tidak sah karena kejuaraan tersebut tidak diikuti juara dari konfederasi lainnya. Induk tertinggi sepak bola dunia itu menyatakan akan melarang edisi selanjutnya kecuali penyelenggara menganggap sebagai pertandingan persahabatan atau pribadi antardua organisai.
FIFA mulai kesulitan meredam klaim Madrid yang menahbiskan diri sebagai tim terbaik. Satu tahun berselang, FIFA akhirnya mengesahkan Liga Sepak Bola Internasional di bawah ratifikasi dari Sir Stanley Rous yang telah menjadi presiden FIFA saat itu. Harapannya, tidak akan ada lagi klaim sepihak dari pihak klub.
Namun, setelah beberapa tahun berlangsung ajang tersebut terancam berhenti di tengah jalan karena minim sponsor.
Jalan keluar berhasil ditemukan setelah West Nally, perusahaan pemasaran Inggris yang beraviliasi dengan UEFA dan CONMEBOL, dengan bekerja sama dengan Toyota Motor Corporation pada 1980. Perusahaan asal Jepang itu menginvestasikan lebih dari 700 ribu dollar untuk menggelar kompetisi yang diberi nama Toyota Cup.
Meski awalnya banyak yang skpetis pada Toyota Cup, namun iming-iming hadiah yang ditawarkan untuk para peserta membuat turnamen berjalan dengan lancar. Bahkan, beberapa pihak seperti Toyota, UEFA dan peserta Piala Eropa bersedia meneken kesepakatan kontrak untuk memastikan klub akan tampil pada Toyota Cup.
*Tarik napas sebentar, halaman selanjutnya akan kembali membahas lini masa.
Piala Dunia Antarklub dan Piala Interkontinental Bertemu di Peraduan

Cerita lain menuturkan, di Las Vegas, Amerika Serikat, pada Desember 1993 digelar pertemuan yang dihadiri komite eksekutif dan presiden AC Milan, Silvio Berlusconi. Hasilnya, FIFA memutuskan untuk membuat Piala Dunia Antarklub.
Kompetisi perdana direncanakan akan dimulai pada 1999. Namun, ditunda satu tahun dengan perubahan jumlah peserta. Pada edisi pertama Piala Dunia Antarklub mempertemukan klub Brasil, Corinthians dan Vasco da Gama, klub Inggris, Manchester United, klub Meksiko, Necaxa, klub Maroko, Raja Casablanca, klub Spanyol, Real
Madrid, klub Arab Saudi, Al-Nassr, dan klub Australia, South Melbourne.
Piala Dunia Antarklub memberikan hadiah uang 28 juta dollar. "Turnamen Piala Dunia Antarklub memberikan kesempatan pertama bagi klub untuk menjadi juara dunia sejati," kata legenda Manchester United, Sir Bobby Charlton.
FIFA kembali berencana menggelar Piala Dunia Antarklub pada 2001. Saat itu, turnamen tersebut seharusnya diikuti 12 klub. Pengundian telah dilakukan di La Coruna pada 6 Maret 2001. Namun, kemudian dibatalkan dua bulan berselang. Alasan utama pembatalan tersebut adalah bangkrutnya mitra utama FIFA. Pada akhirnya, para peserta mendapatkan kompensasi sebesar 75 ribu dollar.
Setelah kembali gagal pada 2003, FIFA akhirnya setuju dengan UEFA, CONMEBOL dan Toyota untuk menggabungkan Piala Interkontinental dengan Piala Dunia Antarklub. Piala Interkontinental resmi berakhir pada 2004 seiring dengan diluncurkannya Piala Dunia Antarklub di Jepang, Desember 2005. Hingga saat ini, kompetisi tersebut rutin terlaksana setiap tahun.
Meski sempat mengalami pasang surut dan rencana ubahan format pada 2021, namun Piala Dunia Antarklub menjadi satu di antara turnamen paling menarik. Turnamen tersebut beririsan dengan kisah kesombongan Real Madrid di masa lalu setelah berhasil memenangi Piala Interkontinental untuk pertama kali.
Namun, pertanyaan besarnya adalah apakah Real Madrid di bawah asuhan Santiago Solari bisa kembali sombong setelah mendapatkan gelar keempat di Piala Dunia Antarklub? Mari kita lihat bersama.