Seberapa Banyak Wasit Premier League Melakukan Keputusan Tepat?
BolaSkor.com - Mungkin, tak ada pemain sepak bola yang tidak pernah mengeluh kepada wasit. Pengadil lapangan tersebut sering menjadi kambing hitam dari kekalahan. Bahkan, tidak jarang, sang wasit menerima ancaman akibat kepemimpinannya yang dinilai buruk.
Contoh nyata dialami wasit yang memimpin pertandingan PAOK Salonika kontra AEK Athens, di Stadio Toumbas, Senin (11/3). Ketika itu, presiden klub PAOK, Ivan Savvidis, masuk ke lapangan dengan membawa pistol akibat tak terima gol timnya dianulir sang pengadil.
Namun, di tengah kontroversi yang kerap menyelubungi dunia pengadil lapangan hijau, tak jarang kita melupakan betapa sulitnya menjadi seorang wasit.
Sebagai contoh adalah wasit di Premier League, liga yang disebut-sebut menjadi kompetisi dengan intensitas dan kualitas yang paling rabung.

Menurut Professional Game Match Officials (PGMO), wasit Premier League membuat rata-rata 245 keputusan, hampir tiga kali lebih banyak daripada rata-rata pemain menyentuh bola (90). Hal itu berarti wasit setidaknya membuat satu keputusan setiap 22 detik.
Dari 245 keputusan tersebut, 60 di antaranya bersifat teknis (tendangan gawang, sudut, lemparan masuk), adapun 185 keputusan sisanya untuk menilai perilaku fisik atau tindakan indisipliner. Wasit rata-rata membukukan dua kesalahan per pertandingan. Artinya, 99,2 persen adalah keputusan yang tepat.
Hakim Garis
Asisten wasit atau hakim garis memang sering terlupakan. Akan tetapi, hasil pertandingan dapat bergantung pada keputusan mereka. Asisten wasit rata-rata membuat 110 penilaian, termasuk keputusan teknis dan disiplin dari luar lapangan.
Hanya 39 dari 110 keputusan tersebut adalah offside murni. Akurasi hakim garis rata-rata mencapai 98 persen.
Wasit Tak Lebih Bugar dari Pemain?
Sir Alex Ferguson pernah dilarang untuk mendapingi Manchester United selama dua pertandingan pada 2009 setelah menuding wasit Alan Wiley tidak layak memimpin pertandingan Man United kontra Sunderland.
Para wasit meradang dengan aksi Ferguson dan catatan kebugaran wasit telah dipublikasikan secara luas sejak itu.
Rata-rata, wasit berlari sebanyak 9,7 KM per pertandingan. Adapun pemain hanya unggul satu poin yakni 9,8 KM. Sebagai contoh, jarak yang ditempuh Anthony Taylor pada pertandingan Arsenal versus Chelsea pada 3 Januari adalah 11,6 KM.

Wasit membuat 70 persen lebih banyak sprint daripada sembilan musim lalu, dan membuat rata-rata 24 intensitas tinggi per pertandingan. Sementara itu, untuk soal intensitas, pemain rata-rata berlari dengan kecepatan 20-25 KM per jam dengan jarak 575 meter per pertandingan. Selama Manchester City kontra Arsenal pada bulan
November, Michael Oliver menempuh 936 meter dengan kecepatan tinggi.
Pemain berlari rata-rata 160 meter per pertandingan. Adapun Graham Scott membukukan hampir dua kali lebih banyak kecepatan lari kencang selama Tottenham v Southampton (290m).
Masih menurut catatan PGMO, terdapat 40 pertandingan pada musim 2017-2018 di mana wasit atau asisten wasit melebihi rata-rata kecepatan pemain (30,3 KM per jam). Kebanyakan, hal itu dilakukan oleh asisten wasit.
Penilaian Wasit
Kinerja wasit terus dipantau. Mereka memiliki tes kebugaran formal empat kali setahun untuk Pertandingan Profesional dan Pertandingan Resmi Terbatas. Hal itu belum ditambah dua tes kebugaran yang dilakukan UEFA dalam satu tahun.
Seperti pemain, wasit harus mempersiapkan pertandingan akhir pekan dengan latihan yang ketat. Satu minggu khusus untuk wasit termasuk sesi pemulihan ringan sehari setelah pertandingan, dan tiga hari sesi intens sebelum pertandingan. Hal itu termasuk latihan beban, latihan intensitas tinggi dan pelatihan kecepatan.

Semuanya dipantau, ditinjau dan dilaporkan kembali ke federasi sehingga wasit utama Premier League bisa berada di puncak performa setiap akhir pekan.
Kini, wajar jika anekdot wasit juga manusia muncul dalam dunia sepak bola.