Santiago Solari, Selangkah Lebih Dekat Dapatkan Kontrak Permanen Real Madrid
BolaSkor.com – Perlahan tapi pasti, Santiago Solari mengumpulkan kepingan-kepingan puzzle yang berantakan di era Julen Lopetegui dan menyatukannya kembali di Real Madrid. Tiga laga sudah dilaluinya di tiga kompetisi berbeda: Copa del Rey, LaLiga, dan Liga Champions. Hasilnya? Sangat positif.
Madrid menang 4-0 atas Melilla di leg satu 32 besar Copa del Rey, mengalahkan Real Valladolid di LaLiga dengan skor 2-0, dan melumat Viktoria Plzen di Liga Champions melalui skor 5-0. Total, Madrid-nya Solari mencetak 11 gol dan tidak kebobolan satupun gol alias clean sheet.
“Santiago Solari manajer kedua Real Madrid yang memenangi tiga laga pertamanya tanpa kebobolan gol (sejak terakhir dicatatkan Luis Carniglia di tahun 1957). Harapan,” kicau Twitter @OptaJose.
Statistik itu dicatatkan Solari dengan statusnya sebagai pelatih interim (sementara) Madrid. Mungkin, Florentino Perez, Presiden Madrid, tidak perlu jauh-jauh mencari pelatih tetap untuk menggantikan Lopetegui. Mauricio Pochettino, Antonio Conte, Leonardo Jardim, Roberto Martinez. Lupakan nama-nama itu.
Indiecito (Si India Kecil) siap membawa Madrid ke habitatnya, ke era kepelatihan Zinedine Zidane ketika mereka meraih tiga titel Liga Champions beruntun dan satu LaLiga. Tapi tunggu dulu, saat ini terlalu cepat menarik kesimpulan Solari pantas diberi kontrak permanen oleh Madrid. Tiga lawan yang sudah dilalui, tanpa mengurangi rasa respek, relatif mudah bagi Madrid.
Menilik empat laga Madrid ke depan, Solari baru akan diuji ketika Madrid menyambangi markas Celta Vigo (12/11), Roma (28/11), dan menjamu Valencia (2/12) di Santiago Bernabeu. Perjuangan Solari untuk mendapatkan kontrak tetap dari Madrid belum berakhir.
Dukungan dari Para Pemain Madrid
Nasib pelatih asal Argentina berusia 42 tahun masih tak menentu di Madrid. Kendati demikian, para pemain 100 persen mendukung Solari untuk terus melanjutkan pekerjannya hingga akhir musim. Karim Benzema, Casemiro, dan Alvaro Odriozola, tiga pemain yang vokal mengutarakannya.
“Saya tidak melihat seorang pelatih yang datang untuk satu atau dua bulan, bagi saya Solari harus bertahan hingga akhir musim,” tegas Benzema. “Dia pelatih hebat yang juga pernah jadi pemain hebat. Kami fokus bekerja dengan pelatih manapun dan sekarang kami bertarung mati-matian untuk Solari,” imbuh Odriozola.
Sementara Casemiro tidak keberatan jika Solari diberi kesempatan untuk terus melatih Madrid. “Kami mendukung Solari sebagai pelatih. Jika segalanya berjalan dengan baik, mengapa tidak memberinya kesempatan? (untuk terus melatih Madrid).”
Dukungan sudah didapat para pemain dan Madrid juga sedang berada di momentum yang bagus. Jadi, tak ada alasan sebenarnya bagi Perez untuk memilih pelatih lain ketika fakta berbicara, bahwa Solari sejauh ini mampu memaksimalkan skuat yang dimilikinya.
Menapaki Jalur yang Sama dengan Zizou
Solari menapaki jalur yang sama dengan Zidane ketika ditunjuk melatih Madrid: dipromosikan dari Real Madrid Castilla. Selain itu, Solari sedianya pemain yang bagus di Madrid pada medio 2000-2005, hanya saja ia tertutup bayang-bayang Los Galacticos yang menyoroti Zidane, David Beckham, Roberto Carlos, Ronaldo (Ronaldo-nya Brasil).
Jika Anda melihat gol legendaris Zidane di final Liga Champions 2001-02 melawan Bayer Leverkusen, maka Anda seharusnya tahu bahwa Solari yang mengawali proses serangan Madrid. Selama ini, Solari selalu ada di bawah bayang-bayang Zidane. Tapi, dia tetaplah legenda Madrid.
Para pemain di ruang ganti Madrid saat ini barangkali tahu, Solari, sama seperti Zidane, patut disegani dengan kesuksesannya sebagai pemain di masa lalu dan paham betapa sulitnya bermain sepak bola. Solari juga mengenal dapur Madrid karena ia sudah bermain 167 kali dan mencetak 16 gol.
“Saya hanya bisa memikirkan pertandingan berikutnya. Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya hanya bisa melihat satu tautan waktu dalam periode yang ada. Saya tidak berpikir itu salah. Sepakbola adalah pertandingan instan, jadi yang terpenting adalah laga berikutnya,” ucap Solari menanggapi tiga kemenangan beruntun yang diraihnya, serta membahas masa depannya di Madrid.
Beberapa perubahan yang diberikannya juga positif dan tidak menjadi eksperimen gagal. Solari melakukan hal yang tidak dilakukan Lopetegui: memainkan Vinicius Junior lebih sering dan memercayai Sergio Reguillon dan Alvaro Odriozola untuk jadi full-backs Madrid.