Inggris Berita

Ruben Amorim Akan Bekerja dengan Anggaran Sederhana

Yusuf Abdillah - Rabu, 20 November 2024

BolaSkor.com - Pelatih baru Manchester United Ruben Amorim akan beroperasi dengan anggaran yang lebih sederhana daripada Erik ten Hag. Amorim ditugaskan untuk memaksimalkan potensi yang belum dimanfaatkan dalam skuad karena klub ingin mengakhiri siklus perombakan massal yang merusak dan mahal.

Seperti dikabarkan The Telegraph, hierarki United yang baru tidak memiliki rencana di bawah Amorim untuk merombak skuad yang mereka rasa mampu memberikan lebih banyak. Petiggi klub bertekad untuk menjauh dari keputusan yang diyakini tidak berkelanjutan secara finansial.

Striker Denmark Rasmus Hojlund dan gelandang Inggris Mason Mount disebut-sebut sebagai dua contoh pemain yang diharapkan dapat berkembang dalam lingkungan baru di bawah pelatih asal Portugal.

Baca Juga:

Dua Pemain Andalan Ruben Amorim di Manchester United

Sesi Latihan Pertama Ruben Amorim di Manchester United, Libatkan Pemain Berusia 16 Tahun

Ruben Amorim Perintahkan Manchester United Rekrut Christian Pulisic

Ruben Amorim (x/ManUtd)

United telah merekrut rata-rata lima pemain baru setiap musim panas selama 10 tahun terakhir di bawah empat manajer berbeda dengan ide yang sangat berbeda. Semuanya tidak banyak berhasil meski telah mencatat pengeluaran yang sangat besar.

Sementara Amorim diharapkan beroperasi dengan anggaran transfer yang lebih sederhana musim panas mendatang. Amorim tidak akan seperti pendahulunya Ten Hag yang menghabiskan lebih dari 600 juta poundterling.

United ingin menerapkan struktur yang lebih berkelanjutan di mana pemborosan dibatasi. United berharap Amorim dapat menyuntikkan semangat baru karena klub menilai masih ada banyak pemain dalam skuad yang memiliki potensi.

Dengan kerugian sebelum pajak sebesar 312,9 juta pound selama tiga musim terakhir, United berada di bawah tekanan besar untuk mengurangi biaya guna memastikan kepatuhan berkelanjutan terhadap aturan profitabilitas dan keberlanjutan Premier League da UEFA.

Tekanan tersebut akan menjadi lebih akut jika klub gagal lolos ke Liga Champions untuk musim kedua berturut-turut.

Bagikan

Baca Original Artikel