Sosok Feature Spanyol

Quique Setien, Pelatih Miskin Gelar yang Membenci Filosofi Harus Menang

Johan Kristiandi - Selasa, 14 Januari 2020

BolaSkor.com - Barcelona akhirnya mengamini permintaan sebagian suporternya untuk mendepak Ernesto Valverde dari kursi pelatih. Namun, pilihan Barca dalam mencari pengganti juga menimbulkan kekhawatiran. El Barca menunjuk pelatih yang belum pernah meraih gelar, Quique Setien.

Pengetahuan Quique Setien soal sepak bola Spanyol sudah tidak perlu diraguan. Ketika masih aktif sebagai pemain, ia pernah membela sejumlah klub Spanyol seperti Racing Santander, Atletico Madrid, CD Logrones, dan Levante.

Baca juga:

Pecat Ernesto Valverde, Barcelona Tunjuk Eks Pelatih Real Betis

Quique Setien Sudah Lama Kagumi Lionel Messi

Quique Setien
Quique Setien

Sejauh ini, karier manajerial Setien juga sangat erat kaitannya dengan klub asal Spanyol. Racing Santander, Poli Ejido, Las Palmas, Lugo, Logrones, dan Real Betis adalah deretan klub Spanyol yang pernah ditukangi. Setien baru satu kali menjadi pelatih di luar Spanyol yakni ketika menukangi Guinea pada 2006.

Dari barisan klub tersebut, nama Setien mulai diperhitungkan ketika melatih Real Betis. Meski hanya berkutat di papan tengah, namun permainan Real Betis di bawah asuhan Setien dinilai menarik. Ketika itu, penguasaan bola menjadi kunci.

"Di lapangan, saya mencoba bergerak bebas dan memainkan permainan saya. Ketika melihat Johan Cruyff di Barcelona, saya mulai mengerti segala sesuatu bekerja. Saya belajar banyak dari itu," terang Setien ketika menjadi penulis di Marca.

"Saya menikmati sepak bola yang menekankan bola di kaki daripada berlari. Saya selalu mencoba menyampaikan keyakinan itu kepada pemain dan membiarkan mereka mengetahui harus menjaga bola lebih lama, masuk ke area penalti untuk menciptakan peluang."

"Jika mencoba mempertahankan bola, semua akan jauh lebih sederhana," juru taktik 61 tahun itu menambahkan.

Setien mengubah Real Betis menjadi satu di antara kuda hitam di LaLiga. Dengan mengandalkan permainan menyerang, Béticos Verdiblancos beberapa kali menumbangkan lawan yang lebih kuat, termasuk Barcelona.

Pada 2018, Real Betis menghadapi Barcelona di Camp Nou. Sebagian besar bursa taruhan tentu menjagokan El Barca meraih kemenangan.

Namun, lewat persaingan sengit, Real Betis keluar sebagai pemenang. Pertandingan itu berakhir dengan skor 3-4 untuk kemenangan tim tamu. Hingga saat ini, itu adalah kekalahan terakhir Barcelona di kandang.

Quique Setien
Quique Setien

Satu di antara yang menarik, Setien tidak pernah menerapkan kepada anak asuhnya filosofi harus memenangi pertandingan. Bagi sang pelatih, yang paling penting adalah proses di balik kemenangan tersebut.

"Sulit bagi saya mengerti menang karena Anda harus menang. Kemenangan adalah apa yang diinginkan semua orang. Bahkan anak berusia delapan atau sepuluh tahun datang ke jendela mobil untuk memberi tahu saya harus meraih kemenangan hari ini," ungkap Setien.

"Namun, pertanyaannya adalah bisakah saya tidak ingin menang? Setelah tampil lebih dari 1.000 pertandingan sebagai pelatih dan pemain, bukan karena tidak punya ambisi untuk menang, tetapi kemenangan harus datang sebagai hasil karena melakukan sesuatu yang dengan baik. Kemenangan tidak datang dengan sendirinya."

Setien meyakini, kesinambungan pada hal-hal detail adalah kunci meraih kemenangan. Tidak ada hasil positif yang bisa diraih dalam waktu sekejap.

"Saya suka tim saya bermain bagus sepanjang pertandingan, menguasai bola. Sebab, dengan cara itu saya akan punya lebih banyak peluang menang daripada sang rival," terang Setien.

Lantas, apakah pelatih yang belum pernah memenangi gelar satu pun itu cocok berada di belakang kemudi Barcelona? Dari apa yang pernah diungkapkan, Setien punya filosofi sepak bola yang memiliki irisan yang sama dengan tiki-taka.

"Terkadang, sepak bola seperti catur. Mungkin, pemain akan sulit memahami sepak bola," terang Setien.

"Itu adalah kesamaan ketika saya bermain catur. Banyak hal telah dijelaskan kepada ribuan kali, namun saya tidak pernah memahaminya. Ada pemain yang berjuang, ada yang mengerti apa yang dikatakan, namun tidak semua dapat melaksanakannya. Waktu akan menempatkan mereka para tempat seharusnya."

Selama era Ernesto Valverde, keindahan permainan Barcelona seperti menghilang. Barca jarang bermain dengan bola cepat dari kaki ke kaki. Padahal, Blaugrana mendapatkan tambahan pemain yang bisa melakukan taktik tiki-taka tersebut seperti Philippe Coutinho, Ousmane Dembele, Antoine Griezmann, dan Frengkie de Jong.

Kini, dengan kehadiran Setien - pelatih yang mengungguli pilihan lain seperti Mauricio Pochettino dan Xavi Hernandez - Barcelona diharapkan bisa kembali ke pakem yang selama ini dipegang. Ya, Barca perlu kembali bermain cantik untuk meraih tiga poin.

Bagikan

Baca Original Artikel