Liga Indonesia Indonesia Berita

PSSI Sukses Gelar Liga 4 Edisi Perdana, Tri Brata Rafflesia FC Keluar sebagai Juara

Rizqi Ariandi - Rabu, 28 Mei 2025

BolaSkor.com - Putaran Nasional Liga 4 2024/2025 telah berakhir pada Selasa (27/5). Tim asal Lampung, Tri Brata Rafflesia FC, keluar sebagai juara usai mengalahkan Persika Karanganyar 2-1 pada laga final yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Muhammad, bersyukur edisi perdana Liga 4 berjalan sukses. Meski tidak sempurna, kata Muhammad, PSSI akan berusaha membuat kompetisi level keempat di piramida sepak bola nasional itu lebih baik lagi di musim depan.

"Syukur Alhamdulillah musim perdana Liga 4 walaupun tidak sempurna, masih ada beberapa kekurangan, akan kami perbaiki di musim depan," kata Muhammad.

Baca Juga:

Buntut Kontroversi Drawing Liga 4, Erick Thohir Diminta Hukum Ketua Apsrov DIY Dessy Arfianto

Sempat Diwarnai Drawing Ulang, Berikut Ini Pembagian Grup Babak 64 Besar Liga 4 Putaran Nasional

Erick Thohir Minta Drawing Liga 4 Diulang Setelah Video saat Pengundian Viral

Muhammad akan mengusulkan format Liga 4 diubah pada musim depan. Perubahan itu diharapkan membuat kompetisi menjadi lebih kompetitif.

"Misalnya bisa kita mulai dari tingkat kota dan kabupaten, lalu lanjut ke regional, dan terakhir bertarung di level nasional," ujarnya.

Pada musim ini Liga 4 hanya dilangsungkan dalam dua putaran. Yakni, putaran regional yang digelar Asosiasi Provinsi (Asprov), dan tingkat nasional yang digelar PSSI.

"Kenapa kita bikin format seperti ini agar jumlah pertandingannya semakin banyak. Kita inginnya itu bukan kompetisi yang cuma beberapa pertandingan, selesai. Akhirnya kita gak dapat development-nya, untuk men-develop pemain artinya jumlah pertandingannya," ucap Muhammad.

Persaingan Merata di Daerah

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Muhammad, saat mengalungkan medali juara ke para pemain Tri Brata Rafflesia FC. (Muhammad Alif/PSSI Pers/PSSI)

Muhammad mengatakan musim perdana Liga 4 menunjukkan adanya pemerataan pembangunan sepak bola di daerah. Delapan tim yang promosi ke Liga 3 musim depan mewakili hampir seluruh provinsi.

Tri Brata Rafflesia FC, sang juara, berasal dari Lampung, Pulau Sumatra. Kemudian, ada Pekanbaru FC (Sumatra), Perseden Denpasar (Bali), dan Persebata Lembata (Nusa Tenggara Timur). Empat tim lainnya berasal dari Pulau Jawa, antara lain Persika Karanganyar, Persitara Jakarta Utara, Batavia FC, dan Sang Maestro (Surabaya).

"Itu artinya di daerah-daerah itu semangat sepak bola semakin berapi-api, gak cuma Jawa sentris. Bahkan, juaranya, Tri Brata, dari Bengkulu, full pemain Bengkulu," ucap Muhammad.

Liga 4 Jadi 'Pabrik' Pemain Muda, Muncul Banyak Klub di Daerah

Duel antara pemain Persika Karanganyar dan Tri Brata Rafflesia FC dalam final Liga 4 2024/2025 di Stadion Manahan, Solo, Selasa (27/5). (Muhammad Alif/PSSI Pers/PSSI)

Muhammad menambahkan, walaupun statusnya kompetisi amatir, PSSI akan menjadikan Liga 4 ini sebagai 'pabrik' lahirnya para pemain berkualitas. Musim depan Muhammad ingin menurunkan batas usia pemain yang berhak mengikuti, dari U-18 menjadi U-17.

"Musim ini pakai kelahiran 2002 sampai 2006, banyak dari tim pakai pemain 2006, artinya 18 tahun, tahun depan saya punya usul untuk turunin lagi jadi 17 sampai U-23 biar ada keberlanjutan dari (turnamen) Suratin U-17."

"Spirit kami ingin memunculkan klub-klub baru di daerah yang nantinya dari suatu daerah bisa bermain kontinuitas, gak cuma seminggu selesai, bisa 2-3 bulan, lanjut ke fase selanjutnya. Kami inginnya Liga 4 itu enggak cuma 2-3 bulan selesai, kami inginnya panjang," ujar Muhammad.

Perjuangan Tri Brata Rafflesia Jadi Juara, Pemain Cuma Digaji 2 hingga 3,5 Juta

Pemain Tri Brata Rafflesia FC saat merayakan gol ke gawang Persika Karanganyar pada final Liga 4 2024/2025 di Stadion Manahan, Solo, Rabu (28/5). (Muhammad Alif/PSSI Pers/PSSI)

Liga 4 edisi perdana memunculkan tim asal Bengkulu, Tri Brata Rafflesia, sebagai juara. Tim asuhan Polda Bengkulu ini menjadi juara berkat dedikasi tinggi pelatih dan para pemain.

Pelatih Tri Brata Rafflesia FC, M Nasir, bercerita, timnya berangkat dari Bengkulu ke Solo melalui jalur darat. Mereka menempuh perjalanan panjang selama 3 hari 2 malam.

"Kami naik bus brimob dan satu mobil Hiace. Tapi Tuhan balas dengan hasil ini (juara)," kata Nasir.

Pelatih Tri Brata Rafflesia FC, M Nasir. (Muhammad Alif/PSSI Pers/PSSI)

Nasir mengaku salut dengan perjuangan anak asuhnya hingga mampu sampai ke titik saat ini. Para pemain Tri Brata Rafflesia FC hanya digaji 2 hingga 3,5 juta per bulan.

"Mereka itu mau karena dilatih saya. Mereka-mereka ini anak-anak Bengkulu asli, saya keliling ke kabupaten-kabupaten."

"Tim lain ada bonus (ratusan juta), anak-anak Rp200 (ribu), Rp150 (ribu), yang gak main Rp50 ribu, saya pelatih juga Rp200 ribu," ucap Nasir.

Bagikan

Baca Original Artikel