Feature Liga Indonesia Indonesia

Profil Tim Liga 1 2020: Persebaya Surabaya

Frengky Aruan - Sabtu, 22 Februari 2020

BolaSkor.com - Persebaya Surabaya terus berkembang menjadi lebih baik dari tahun ke tahun. Prestasi tim asal Kota Pahlawan itu selalu mengalami peningkatan sejak statusnya dipulihkan 2017 lalu. Menyambut kompetisi Liga 1 2020, Persebaya mulai berani membidik gelar.

Sebelum kembali ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia, nasib Persebaya pernah tersandera oleh PSSI. Masalah bermula ketika laga Persik vs Persebaya di babak play-off Indonesia Super League (ISL) 2010 silam. Persebaya cuma butuh seri untuk mengamankan tiket play-off agar lolos degradasi ke Divisi Utama.

Tapi menjelang laga penentuan, panitia mendadak membatalkan jadwal karena tak mendapat izin keramaian dari kepolisian. Sesuai regulasi Badan Liga Indonesia menyatakan bahwa kegagalan menggelar laga kandang berimplikasi pada sanksi terhadap tuan rumah. Persebaya mestinya dinyatakan menang WO dengan skor 3-0. Namun, PSSI tidak memberikan kemenangan otomatis kepada Persebaya. Induk sepakbola tanah air itu justru memberi kesempatan kepada Persik menggelar laga kandang.

Baca Juga:

Menang Telak 4-1 atas Persija Jakarta, Persebaya Raih Gelar Juara Piala Gubernur Jatim 2020

Profil Tim Liga 1 2020: Madura United

Tetapi lagi-lagi panitia gagal menggelar pertandingan yang dipindahkan ke Yogyakarta. Sanksi tak langsung dijatuhkan. Laga berulangkali batal digelar, sehingga Persebaya "lelah" menghadapi jadwal yang tak jelas dari PSSI. Di saat yang sama Liga Indonesia terbelah menjadi dua: ISL dan Liga Primer Indonesia (LPI). Persebaya ikutan terbelah. Dualisme itu terus berlanjut sampai kurang lebih tujuh tahun. Persebaya pun menjadi "pesakitan".

Hingga akhirnya pada 8 Januari 2017, Persebaya kembali diakui statusnya sebagai anggota PSSI dan kembali dapat mengikuti kompetisi setelah dicoret dari keanggotaan sejak 2013. Status keanggotaan Bajol Ijo dipulihkan melalui kongres tahunan PSSI di Hotel Aryaduta, Bandung. Persebaya pun berhak berkompetisi lagi melalui kompetisi tingkat kedua atau divisi utama (sekarang Liga 2, red) karena memperhatikan faktor sejarah klub.

Tahun 2017, Persebaya memulai pembentukan tim dengan mengandeng investor baru. Kala itu, Azrul Ananda masuk membawa gerbong Jawa Pos melalui PT Jawa Pos Sportainment (JPS) mengakuisisi saham PT Persebaya Indonesia sebesar 70 persen. Bersama Koperasi Surya Abadi Persebaya (KSAP) dengan saham 30 persen, JPS menjadi pemilik Persebaya.

Persebaya menyambut musim 2020. (BolaSkor.com/Kurniawan)

Manajemen menunjuk Iwan Setiawan sebagai pelatih. Sempat tertatih-tatih di awal musim Liga 2, manajemen Persebaya akhirnya menunjuk Angel Alfredo Vera untuk melatih pada Mei 2017. Hasilnya, Persebaya lolos penyisihan sebagai juara Grup 5. Di babak 16 besar Persebaya lolos sebagai runner-up Grup C di bawah Kalteng Putra hingga menjuarai Grup Y di babak 8 besar.

Pada laga semifinal, Persebaya menang atas Martapura FC dengan skor 3-1 dan akhirnya kembali ke kasta tertinggi Indonesia. Di partai final, Bajul Ijo membuktikan yang terbaik di kasta kedua usai menundukkan PSMS dengan skor tipis 2-3.

Menyambut musim pertamanya di kasta tertinggi, Bonek sempat dikejutkan dengan kabar keluarnya Azrul dari Jawa Pos, salah satu perusahaan media kelas atas dari Jawa Timur yang selama ini menaungi PT. JPS. Kendati demikian, pengidola Yusuf Ekodono tersebut mengalihkan saham dari JPS dibawah holding perusahaan keluarganya.

Baca Juga:

Menpora Sebut Kerusuhan Suporter di Jatim Jangan Nodai Piala Dunia U-20 2021

Profil Tim Liga 1 2020: PSS Sleman

Setelah permasalahan tersebut usai, Persebaya lantas mempersiapkan tim dengan target menembus posisi lima besar Liga 1. Target yang tinggi bagi tim promosi. Tim berjuluk Green Force itu finis di urutan kelima klasemen akhir dengan perolehan 50 angka dari 34 laga. Meski harus melalui jalan berliku untuk bisa mencapai target itu.

Pada kompetisi 2019 lalu, Persebaya sukses memanfaatkan kelengahan tim-tim lain yang kehabisan bensin jelang akhir musim. Persebaya melaju kencang dan berakhir manis, finis sebagai runner-up dan ikut di kompetisi ASEAN Club Championship 2020.

Pemain Masuk: Rivky Deython Mokodompit, Angga Saputra, Nasir, Abduh Lestaluhu, Arif Satria, Mountala Zoubairou Garba Daniel, Ricky Kambuaya, Makan Konate, Bayu Nugroho, Hambali Tolib, Patrich Steve Wanggai, Mahmoud Eid

Pemain Keluar: Miswar Saputra, Abdul Rohim, Imam Arief Fadillah, Novan Setya Sasongko, Ruben Karel Sanadi, Andri Mulyadi, Otavio Dutra, Misbakus Solikhin, Fandi Eko Utomo, Nelson Alom, Diogo Campos Gomes, Elisa Yahya Basna, Osvaldo Ardiles Haay

Baca Juga:

Persija Jakarta Gunakan Titel Dream Team untuk Memotivasi Pemain

Profil Tim Liga 1 2020: Barito Putera

David Da Silva kembali jadi andalan di lini depan Persebaya. (BolaSkor.com/Kurniawan)

Skuat Sementara Persebaya Surabaya:

Kiper: (20) Rivky Deython Mokodompit, (21) Ernando Ari Sutaryadi, (69) Angga Saputra

Belakang: (3) Abduh Lestaluhu, (6) Mountala Zoubairou Garba Daniel, (13) Rahmat Irianto, (22) Abu Rizal Maulana, (23) Hansamu Yama Pranata, (24) Arif Satria, (29) Mokhamad Syaifuddin, (32) Rizky Ridho Ramadhani, (33) Koko Ari Araya, (77) Nasir

Tengah: (10) Makan Konate, (12) Rendi Irwan Saputra, (17) Ricky Kambuaya, (18) Muhammad Kemaluddin, (28) Aryn Glen Williams, (72) Zulfikar Akhmad Medianar Arifin, (88) Muhammad Alwi Slamat, (89) Hambali Tholib, (92) Bayu Nugroho, (96) Muhammad Hidayat

Depan: (7) David Aparecido da Silva, (8) Oktafianus Fernando, (9) Mahmoud Eid, (11) Muhammad Supriadi, (27) Patrich Steve Wanggai, (41) Irfan Jaya

Pemain Kunci: Makan Konate

Kehadiran Makan Konate, yang di gadang-gadang menjadi mega transfer musim ini, diharapkan menjadi metronom lini tengah Bajol Ijo. Perlahan tapi pasti ia sukses memberikan dampak positif bagi Persebaya. Konate memenuhi janji memberikan gelar juara bagi Persebaya, yakni Piala Gubernur Jatim 2020.

Setelah gagal mengeksekusi penalti melawan Bhayangkara FC, Konate langsung tancap gas. Ia mengemban ban kapten. Pesepakbola asal Mali ini menjadi pemain kedua dari Afrika setelah John Tarkpor (Liberia) yang didaulat sebagai kapten tim Persebaya sepanjang sejarah.

Makan Konate menjadi rekrutan Persebaya. (BolaSkor.com/Kurniawan)

Makan Konate saat menjadi kapten selalu tampil impresif. Dalam tiga penampilan dengan ban kapten, ia mencetak tiga gol dan assist. Konate kini membidik gelar juara Liga 1 maupun ASEAN Club Championship 2020. Ia akan bahu membahu dengan predator pertahanan lawan, David Aparecido da Silva.

Baca Juga:

Gagal Juara di Piala Gubernur Jatim 2020, Marc Klok: Kita Fokus Gelar Liga 1

Profil Tim Liga 1 2020: TIRA-Persikabo

Prediksi Kiprah Musim 2020:

Gelar juara Piala Gubernur Jatim 2020 memompa semangat skuat Persebaya. Gelar itu menjadi modal berharga mengarungi dua kompetisi resmi musim ini. Liga 1 dan ASEAN Club Championship 2020.

Persebaya musim ini memulai pramusim serta aktivitas transfer yang bagus. Mendatangkan Makan Konate dari rival Arema FC adalah pencapaian, bersama juga dengan kesuksesan mempertahankan David da Silva.

Beberapa pemain muda seperti Supriadi, Hambali Tolib, Rizky Ridho hingga Koko Ari tampil cukup apik selama pramusim. Praktis, Persebaya memiliki kedalaman skuat yang bagus di musim ini. Tidak hanya itu, beberapa pemain memiliki kemampuan multi posisi yang sangat berguna jika pemain inti cedera maupun terkena skorsing. Sejumlah pemain berhasil bermain baik di beberapa posisi berbeda.

Persebaya juara turnamen pramusim sebelum Liga 1 2020. (BolaSkor.com/Kurniawan)

Patut disimak adalah daya gedor Persebaya. Sejak kembali ke kasta tertinggi, jumlah gol tim asal Kota Pahlawan ini selalu melewati angka 55. Di musim 2018, Rendi Irwan dkk. mengemas 60 gol, dan musim lalu mempersembahkan 57 gol. Tak hanya itu, dari lima laga Piala Gubernur Jatim, sebanyak 15 gol diceploskan ke gawang lawan. Berasal dari 10 pemain. Mulai dari lini belakang, tengah hingga depan mampu menghasilkan gol demi gol dengan berbagai macam skema penyerangan.

Melihat aksi di pramusim, materi dari Persebaya mampu bersaing memperebutkan gelar juara Liga 1. Mereka juga mampu untuk melangkah lebih jauh di kompetisi level ASEAN musim ini. Pencapaian lebih baik dari musim kemarin pun bukan mimpi lagi di akhir musim 2020. (Laporan Kontributor Kurniawan/Surabaya)

Bagikan

Baca Original Artikel