Profil Tim Liga 1 2018: PSM Makassar
BolaSkor.com - PSM Makassar merupakan klub tertua di Indonesia, termasuk di dalam deretan peserta Liga 1. Usianya kini bahkan terpaut 99 tahun dari Bali United dan 100 tahun dari Madura United.
PSM Makassar dinyatakan berdiri pada 2 November 1915. Makassar Voetbal Bond (MVB) sebagai embrio skuat yang kini memiliki julukan Juku Eja, Ayam Jantan dari Timur, dan Pasukan Ramang.
Dalam periode 1926-1940, PSM dengan nama MVB menampilkan putra-putra pribumi di elite sepak bola Hindia Belanda dan sudah melakoni sejumlah pertandingan, baik melawan tim dalam maupun luar negeri.
MVB sempat tenggelam menyusul kedatangan pasukan Jepang di Makassar pada 1942, mengingat orang-orang Belanda yang tergabung dalam MVB ditangkap, sedangkan pemain-pemain pribumi dijadikan romusa.
Sikap Jepang yang memusnahkan segala yang berbau Belanda itu pula yang membuat MVB berganti nama menjadi PSM. Apalagi Jepang membiarkan masyarakat menggunakan nama-nama Indonesia untuk mencari dukungan.
Pada tahun 50-an, PSM menuju pulau Jawa dan berhubungan dengan PSSI, yang berdiri 1930. Bintang-bintang bermunculan dari PSM, salah satu yang paling fenomenal Ramang, yang kemudian menjadi ikon PSM Makassar.
PSM Makassar pertama kali menjadi juara pada kompetisi perserikatan edisi 1957. Empat gelar juara perserikatan diraih lagi masing-masing-masing pada 1957–59, 1964–65, 1965–66, 1991–92. Status sebagai runner-up tiga kali disandang masing-masing pada 1951, 1959-60, 1964, dan 1993-94.
Sepanjang penyelenggaraan kompetisi perserikatan (1931-1994), PSM kalah mentereng dari Persija Jakarta (VIJ), Persis Solo, Persebaya Surabaya (SIVB), Persib Bandung yang tercatat sudah ambil bagian sejak tahun 30-an.
Persija Jakarta misalnya, tercatat merasakan juara sembilan kali dengan menjadi runner-up lima kali. Adapun Persis Solo menjadi kampiun tujuh kali dengan dua kali runner-up. Sementara Persebaya enam kali merasakan juara dengan delapan kali menjadi runner-up.
Adapun di kompetisi Liga Indonesia, PSM Makassar hanya sekali merasakan titel juara. Itu terjadi di Divisi Utama 1999-2000. Setelah itu, PSM puasa gelar di kompetisi resmi nasional.
Prestasi terbaik PSM menjadi runner-up di Divisi Utama 2001, 2003, 2004. Artinya 18 tahun lamanya PSM tak merasakan kampiun di pentas kompetisi resmi Indonesia.
Juku Eja sempat memiliki harapan menjadi juara di Liga 1 2017, namun peluang sirna menyusul kekalahan dari Bali United di pekan ke-33. PSM akhirnya finis di tempat ketiga, di bawah Bhayangkara FC dan Bali United, yang masing-masing menjadi juara dan peringkat kedua.

Pemain Masuk:
Guy Junior, Arsyad Yusgiantoro, Abdul Rahman, Heri Susanto, Shahar Ginanjar, Hasyim Kipuw, Saldy Makasa, Bruce Djite, Agi Pratama, Fauzan Jamal
Pemain Keluar:
Syamsul Chaeruddin, Ferdinand Sinaga, Titus Bonai, Hamka Hamzah, Muchlis Hadi Ning, Nurhidayat Haji Haris, Pavel Purishkin, Deny Marcel, Faturrahman, Gozali Siregar, Ridwan Tawainella, Romario
Pemain Kunci:
Willem Jan Pluim
Gelandang asal Belanda ini merupakan pemain penting PSM Makassar di musim 2017. Ia kreatif, memiliki visi baik, dan memainkan peran sebagai motor serangan Juku Eja.
Dengan penampilan apik, Willem Jan Pluim masuk dalam daftar kandidat pemain terbaik Liga 1 2017 bersama dengan Paulo Sergio dan Sylvano Comvalius. Gelar itu tak didapat karena jatuh ke tangan Paulo Sergio.
Tak mengherankan, Willem Jan Pluim akan kembali menjadi sosok sentral Pasukan Ramang di kompetisi berikutnya. Willem Jan Pluim tentu kini lebih mengenal, termasuk lawan yang akan dihadapi di dalam lapangan.
Skuat PSM Makassar:
Kiper: Hilmansyah, Syaiful Syamsuddin, Shahar Ginanjar, Rivky Mokodompit
Belakang: Zulkifli Syukur, Hasyim Kipuw, Hendra Wijaya, Ardan Aras, Steven Paulle, Abdul Rahman, Reva Adi Utama, Wasyiat Hasbullah, Ahmad Hari Ajis Muin, M Fauzan Jamal, Muhammad Syafii
Tengah: Marc Anthony Klok, Rizky Ahmad Sanjaya Pellu, Asnawi Mangkualam, M Arfan, Rasyid Bakri, Willem Jan Pluim
Depan: Saldi, Zulham Zamrun, Agi Pratama, Arsyad Yusgiantoro, M Rahmat, Heri Susanto, Guy Junior, Bruce Djite
Prediksi:
PSM Makassar menyambut kompetisi Liga 1 2018 dengan sejumlah perubahan. Keluarnya beberapa pemain, termasuk yang terbilang penting segera ditutupi.
Persiapan matang juga dilakukan. Di samping latihan, Juku Eja asuhan Robert Rene Alberts, mengikuti sejumlah laga pemanasan.
Kiprah PSM Makassar di ajang pra-musim terbilang tak wah. Di Piala Presiden 2018 misalnya, PSM keok di fase grup setelah menjadi juara di ajang milik sendiri PSM Makassar Super Cup Asia.
PSM Makassar menelan dua kekalahan masing-masing dari tim promosi PSMS Medan 1-2 dan Sriwijaya FC 0-3, sebelum menang tipis atas Persib Bandung 1-0. PSM Makassar mengakhiri Piala Presiden 2018 dengan duduk di peringkat paling buncit Grup A.
PSM Makassar kemudian menjalani pemusatan latihan di Bali dan Makassar dengan diisi uji coba melawan tim lokal. Sedangkan di trofeo bertajuk Battle of Borneo, PSM takluk 0-2 dari Persiba Balikpapan dan bermain 1-1 kontra Mitra Kukar. Di uji coba terakhir di kandang melawan Perseru, PSM Makassar menang telak 3-0.
PSM Makassar diprediksi tetap menjadi salah satu tim di jalur perebutan gelar juara. Berada di posisi lima besar rasanya bukan tidak mungkin dicapai.
Klub seperti Bali United, Persija Jakarta, dan Persipura Jayapura diperkirakan menjadi pesaing utama.