Profil Tim Liga 1 2018: Bhayangkara FC
BolaSkor.com - Bhayangkara FC dikatakan sebagai tim bayi ajaib. Pada keikutsertaan perdananya di kompetisi resmi, Bhayangkara FC langsung menyabet gelar Liga 1 2017.
Bhayangkara FC sejatinya merupakan tim hasil merger antara Surabaya United dengan PS POLRI pada tahun 2016 lalu. Saat beraksi di turnamen Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 lalu, Bhayangkara FC mampu menduduki peringkat tujuh.
Pengelolaan Bhayangkara FC dilakukan PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) yang saham mayoritasnya dimiliki Koperasi Zebra Jaya. Soal kandang, Bhayangkara FC sempat memakai Stadion Delta Sidoarjo pada 2016. Namun tahun berikutnya pindah ke Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi. Musim ini, Bhayangkara FC akan kembali ke Sidoarjo, setelah Stadion Patriot digunakan sebagai ajang Asian Games 2018.
Sosok Simon McMenemy tak bisa dilepaskan dari keberhasilan mencatatkan prestasi gemilang. Pelatih asal Inggris itu mampu memadukan skuat muda dan senior. Saat TSC 2016 lalu, Bhayangkara FC meraih 15 kemenangan dari 34 laga dengan koleksi 54 poin. Sementara pada Liga 1 2017, Bhayangkara FC mencatatkan 22 kemenangan dari 34 laga dengan koleksi 68 poin.
Dengan status sebagai juara bertahan, Bhayangkara FC musim ini harus berjuang keras. Apalagi ada tiga sosok penting yang sudah tidak jadi bagian tim Bhayangkara FC. Mulai Evan Dimas Darmono dan Ilham Udin Armayn yang gabung Selangor FA, serta Ilija Spasojevic ke Bali United.
Peran ketiga pemain itu pada musim lalu begitu vital. Evan menjadi penyuplai bola ke sektor depan. Ilham dengan kecepatannya kerap merepotkan barisan belakang lawan. Lalu Spaso menjadi penyerang tajam dengan sumbangan 12 gol dari 16 pertandingan.
Hilangnya ketiga pemain itu sudah terasa pada masa pramusim. Setelah langkahnya terhenti di fase grup pada ajang Piala Presiden 2018, Bhayangkara FC juga dua kali kalah dari klub Liga 2 saat uji coba, yakni Persita Tangerang 0-2 dan Persis Solo 0-1. Kondisi itu juga berlanjut pada ajang Jakajaya 2018. Tiga pertandingan yang dilakoni Bhayangkara FC berakhir dengan kekalahan. Mulai kalah 1-2 dengan Barito Putera, kalah 0-1 dari Persipura Jayapura, dan kalah 0-1 dari Persela Lamongan.
Kehadiran pemain baru seperti Herman Dzumafo Epandi, Vladimir Vujovic hingga David da Silva masih belum berpengaruh. Bhayangkara FC agaknya masih butuh waktu untuk memadukan antara skuat musim lalu dengan pendatang musim ini. Selain itu, mereka juga wajib mencari pemain dengan fungsi sepenting Evan Dimas di sektor tengah.

Pemain Masuk:
Ambrizal, Vladimir Vujovic, Vendry Mofu, Muhammad Hargianto, Dinan Javier, Maldini Pali, David da Silva, Marinus Wanewar, Nur Hidayat, Herman Dzumafo Epandi, Panggih Prio Sembodho
Pemain Keluar:
Evan Dimas Darmono, Ilham Udin Armayn, Muchlis Hadi Ning Syaifulloh, Rully Desrian, Suroso, Dany Saputra, Firli Apriansyah, Guy Junior Nke Ondoua, Antoni Putro Nugroho, Ilija Spasojevic
Skuat Bhayangkara di Liga 1 2018:
Kiper: Awan Setho Raharjo, Fauzal Mubaraq, Panggih Prio Sembodho.
Belakang: I Putu Gede Juni Antara, Jajang Mulyana, Muhammad Fatcu Rochman, Muhammad Sahrul Kurniawan, Golfriedo Agustinus Syauta, Indra Kahfi Ardhiyaksa, Ambrizal, Sedek Sanaky, Nurhidayat, Vladimir Vujovic.
Tengah: Alsan Putra Masat Sanda, Teuku M Ichsan, Wahyu Subo Seto, Paulo Sergio Moreira Goncalves, Lee Yoo-joon, Vendy Mofu, Muhammad Hargianto.
Depan: Dendy Sulistyawan, Dinan Yahdian Javier, Herman Dzumafo Epandi.
Pemain Kunci :
Muhammad Hargianto, Paulo Sergio
Hengkangnya Evan Dimas Darmono membuat sosok Muhammad Hargianto akan sangat penting untuk Bhayangkara FC. Pemain yang musim lalu berbaju Persija Jakarta itu bisa menjadi pemotong alur bola tim lawan. Dia juga piawai melepaskan umpan panjang saat serangan balik. Tak lupa tendangan kerasnya kerap berbuah gol atau paling tidak peluang emas lewat rebound.
Sebagai pembantu Hargianto, ada sosok Paulo Sergio. Pemain asal Portugal itu jadi kreator penyerangan Bhayangkara FC. Hal itu dibuktikan dengan gelar pemain terbaik Liga 1 2017. Dengan Hargianto sebagai perusak permainan lawan, Paulo memiliki tugas untuk mengalirkan bola ke sektor depan.
Bila koordinasi dua pemain itu berjalan bagus, bukan tidak mungkin saat kompetisi nanti Bhayangkara FC tetap dominan dalam permainan. Sektor tengah pun bisa dimenangi, seperti saat Evan Dimas Darmono masih ada di tim.
Prediksi:
Bhayangkara FC berstatus juara bertahan. Otomatis tim yang akan jadi lawan pasti bermain dengan semangat tinggi. Gesekan pun rawan terjadi. Hal ini terlihat saat Bhayangkara FC uji coba dengan Persis Solo dan PSS Sleman. Pemain Bhayangkara FC kerap terpancing emosi.
Bila kondisi itu terus terjadi pada Liga 1 2018, bukan tidak mungkin Bhayangkara FC banyak kehilangan pemain karena kartu merah maupun akumulasi kartu kuning. Kondisi ini menjadi tugas berat bagi Simon McMenemy. Selain mengatasi permasalahan itu, dia juga wajib memaksimalkan peran Dzumafo Epandi yang masih belum maksimal selama pramusim.
Jika perubahan sulit terjadi, Bhayangkara FC bukan saja sulit mempertahankan gelar. Sekadar masuk lima besar pun sepertinya akan kesulitan. Persija Jakarta, Persipura Jayapura, dan Sriwijaya FC menunjukkan progres cukup bagus dibanding musim lalu. Itu belum termasuk Bali United, Madura United dan PSM Makassar yang pasti akan cari penembus kegagalan musim lalu menjadi juara. (Laporan Kontributor Al Khairan Ramadhan/Solo)