Fokus Piala Dunia Internasional Berita

Profil Tim Kuda Hitam Piala Dunia 2018: Mesir

Andhika Putra - Senin, 28 Mei 2018

BolaSkor.com - Tidak lolosnya tim unggulan seperti Italia dan Belanda pada Piala Dunia 2018 memunculkan kekhawatiran apakah ajang empat tahunan yang berlangsung di Rusia itu akan tetap berjalan menarik atau tidak?

Piala Dunia 2018 tentu akan terasa kurang dengan absennya dua tim tersebut. Namun, jika berbicara tentang apakah turnamen antar negara dari seluruh benua itu akan tetap menarik atau tidak? Keberadaan tim kuda hitam akan menjadi jawabannya.

Dari banyak tim kuda hitam yang berhasil lolos ke Rusia pada Piala Dunia 2018, Mesir menjadi yang paling menarik perhatian. Mulai dengan demam Mohamed Salah di Eropa, sampai ke bagaimana pasukan Hector Cuper bisa melangkah dengan kerendahan hati ke Rusia.

Terakhir kali Mesir menguasai Afrika dan berhasil lolos ke Piala Dunia terjadi pada edisi 1990. Absen selama 28 tahun, tim berjuluk The Pharaoh tersebut kembali berhasil unjuk gigi, meski hanya bermodalkan talenta muda berbakat.

Banyaknya negara di zona Afrika membuat Mesir setidaknya harus bersaing dengan 53 dari 58 tim untuk memperebutkan lima tiket ke Rusia. Berada di Grup E kualifikasi Zona Afrika, Mesir berhasil keluar setelah menempati peringkat pertama.

Kepastian Mesir lolos ke Piala Dunia setelah The Pharaoh merebut kemenangan 2-1 atas Kongo di Borg Staium, 9 Okotber 2017. Salah menjadi pahlawan Mesir lewat sumbangan dua golnya ke gawang Kongo.

Sentuhan Magis Cuper

Raihan cemerlang yang ditorehkan Mesir dalam dua tahun terakhir tak lepas dari peran Cuper sebagai juru taktik. Pelatih berusia 62 tahun terbukti mampu menyulap Mesir menjadi tim yang disegani di benua Afrika sejak didapuk menjadi nakhoda pada Maret 2015.

Tak butuh waktu lama, Cuper langsung membawa Mesir tampil pada final Piala Afrika 2017. Meski kalah dari Kamerun, prestasi tersebut cukup membanggakan.

Kunci dari kesuksesan Cuper menangani Mesir ada pada filosofi berbeda yang coba ditanamkan kepada anak asuhnya. Jika kebanyakan pelatih lebih mengedepankan serangan pada era modern ini, Cuper justru menerapkan sebaliknya.

"Dalam sepak bola, sebuah tim harus bertahan dengan baik dan itu adalah aspek yang menjadi ciri tim nasional. Mungkin ini bukan sepak bola yang menyilaukan, tapi kami adalah tim yang sederhana, pekerja keras, dan disiplin yang memperhatikan detail kecil yang menentukan permainan," ujar Cuper dikutip dari situs resmi FIFA.

Setelah memastikan diri lolos ke Piala Dunia 2018, tugas Cuper tentu akan semakin berat. Apalagi, Mesir tergabung dalam Grup A bersama Rusia, Arab Saudi, dan Uruguay. Jika melihat dari daftar yang menghuni Grup A, langkah The Pharaoh tentu tidak akan mudah.

Namun, Cuper tetap tidak ingin kehilangan harapan. Mantan pelatih Inter Milan itu percaya tak ada hal mustahil yang bisa terjadi di sepak bola.

"Sekarang setiap masyarakat yang bertemu dengan saya selalu antusias dan percaya Mesir bisa berbicara banyak pada Piala Dunia 2018. Tak ada yang salah dengan keyakinan tersebut," tutur Cuper.

Peran Vital Mohamed Salah

Hanya ada satu pemain yang popularitasnya bisa mengalahkan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi pada 2018 yakni Mohamed Salah. Permainan apik serta keberhasilannya membawa Liverpool ke final Liga Champions membuat pemain berusia 25 tahun itu selalu diperbincangkan.

Untuk gelar individu, Salah merupakan peraih Professional Footballers' Association (PFA) ­Player of the Year 2017-2018 dan Pemain Terbaik Afrika 2017.

Berdasarkan statistik, hampir 71 persen raihan gol Mesir berasal dari kaki dan kepala Salah pada kualifikasi Piala Dunia 2018. Mantan pemain AS Roma itu telah tampil sebanyak 56 kali dan menyumbangkan 32 gol untuk The Pharaoh.

Namun, masyarakat Mesir saat ini tengah dilanda keresahan setelah Salah terancam absen tampil pada Piala Dunia 2018 setelah mengalami cedera bahu ketika menghadapi Real Madrid di final Liga Champions, Sabtu (26/5). Belum ada kepastian apakah Salah bisa tampil atau tidak mengingat cedera yang dialaminya cukup serius.

Kehilangan Salah tentu merupakan kerugian bagi Mesir. Selain sebagai mesin gol, mentalitas serta pengalaman Salah sebagai pemain yang tampil di Eropa juga diperlukan Cuper untuk mengangkat performa rekan setimnya.

Akan tetapi, jika keadaan terburuk datang menimpa Mesir dengan absennya Salah pada Piala Dunia 2018, The Pharaoh masih bisa memanfaatkan talenta lain yang penampilannya tak kalah mentereng di Eropa.

Beberapa penggawa Mesir seperti Mohamed Elneny, Ali Gabr, Ramadan Sobhi, Sam Morsy, Ahmed Elmohamady, dan Ahmed Hegazzi merupakan penghuni skuat The Pharaoh yang juga tampil untuk klub liga Inggris.

Profil Tim

Sejarah tampil pada Piala Dunia: 1934 (fase grup), 1990 (fase grup), 2018.

Pelatih: Hector Cuper

Formasi: 4-4-2

Pencetak Gol Terbanyak: Hossam Hassan (70)

Skuat Timnas Mesir:

Kiper: Essam El-Hadary (Al Taawoun), Mohamed El-Shennawy (Al Ahly), Sherif Ekramy (Al Ahly), Mohamed Awad (Ismaily)

Belakang: Ahmed Fathi (Al Ahly), Saad Samir (Al Ahly), Ayman Ashraf (Al Ahly), Mahmoud Hamdy (Zamalek), Mohamed Abdel-Shafy (Al Fath) Ahmed Hegazi (West Brom), Ali Gabr (West Brom), Ahmed Elmohamady (Aston Villa), Karim Hafez (RC Lens), Omar Gaber (LAFC), Amro Tarek (Orlando City)

Tengah: Tarek Hamed (Zamalek), Mahmoud Abdel Aziz (Zamalek), Shikabala (Al Raed), Abdallah Said (KuPS), Sam Morsy (Wigan), Mohamed Elneny (Arsenal), Kahraba (Ittihad), Ramadan Sobhi (Stoke City), Mahmoud "Trezeguet" Hassan (Kasimpasa), Amr Warda (Atromitos)

Depan: Marwan Mohsen (Al Ahly), Ahmed Gomaa (Al Masry) Ahmed "Koka" Mahgoub (SC Braga), Mohamed Salah (Liverpool)

Bagikan

Baca Original Artikel