Analisis Feature Inggris Berita

Pro-Kontra Jose Mourinho jika Melatih Arsenal

Arief Hadi - Jumat, 01 November 2019

BolaSkor.com - Manajer Arsenal, Unai Emery, dalam tekanan tinggi menyusul serangkaian hasil buruk yang diraih The Gunners dalam beberapa laga terakhir di seluruh kompetisi. Inkonsistensi Arsenal berujung kekalahan dari Liverpool di Piala Liga.

Pasca imbang 2-2 melawan Crystal Palace di Premier League, Arsenal kalah adu penalti melawan Liverpool di Anfield pada lanjutan laga Piala Liga setelah laga berakhir imbang 5-5. Kekalahan itu terjadi setelah Arsenal sempat unggul 3-1 dan 4-2.

Menilik dari sisi prestisius, titel Piala Liga memang trofi minor di bawah Piala FA, Liga Europa, Premier League, dan Liga Champions. Tapi, kekalahan itu tetap jadi alasan publik untuk menyoroti kinerja Emery yang sudah memasuki musim keduanya melatih Arsenal.

Baca Juga:

Nostalgia - Mahakarya Jose Mourinho di Inter Milan, Mengalahkan Barcelona dengan Memenjarakan Lionel Messi

Jose Mourinho Sindir Ole Gunnar Solskjaer

Manchester United Dinilai Terlalu Cepat Pecat Jose Mourinho

Media-media di Inggris pun ramai membahas nasib Emery. Uniknya, satu nama kandidat muncul ke permukaan. Dia adalah manajer asal Portugal, Jose Mourinho.

Kebetulan, The Special One tak lagi melatih sejak dipecat Manchester United pada Desember 2018. Melatih Arsenal akan menambah catatan karier kepelatihannya yang sudah bergelimang trofi dan kesuksesan. Apalagi, Mourinho punya harapan menjuarai trofi besar dengan tiga klub berbeda asal Inggris.

Pro-kontra muncul dari pemberitaan tersebut. Apakah Mourinho cocok untuk Arsenal, begitu juga sebaliknya? Sejumlah faktor bisa jadi pertimbangan sebelum Mourinho (benar) datang ke Emirates Stadium. Dibantu dari Dailymail, berikut beberapa faktor itu:

1. Mesut Ozil

Mesut Ozil dan Jose Mourinho

Pada medio 2010-2013, Mourinho sosok yang sangat berjasa memaksimalkan potensi Mesut Ozil di Arsenal. Ozil mencetak 27 gol dan memberikan 80 assists. Di bawah arahannya, Ozil mencatatkan 0,46 assists per laga, sementara di bawah Arsene Wenger hanya 0,35 dan Emery 0,08.

Sudah jelas Mourinho tahu cara memanfaatkan kualitas bermain pengatur serangan berpaspor Jerman itu. Jadi, memiliki Mourinho sebagai manajer Arsenal menjadi nilai plus bagi Ozil yang performanya disoroti belakangan ini - bahkan jarang dimainkan Unai Emery.

2. Urusan Transfer

Arsenal punya uang untuk memanjakan Mourinho jika ia datang melatih klub dan meminta beberapa pemain. Hal itu bisa dilihat di musim panas ini, Arsenal jor-joran belanja pemain hingga memecahkan rekor transfer klub ketika merekrut Nicolas Pepe - rekor transfer klub sebesar 72 juta poundsterling.

Permasalahannya adalah, maukah Arsenal memenuhi setiap permintaan Mourinho? Jika dituruti, Mourinho terbilang agresif meminta pemain agar ia mendapatkan tim yang diinginkannya dan dapat meraih trofi dalam waktu dekat.

Lihat saja contoh rekrutan yang pernah didatangkannya di klub-klub besar Eropa seperti Paul Pogba, Ricardo Carvalho, Wesley Sneijder, Angel Di Maria, Diego Costa, Samuel Eto'o, dan Didier Drogba.

Beberapa pemain yang direkrutnya sukses, pemain-pemain dengan banderol tinggi di eranya, dan beberapa pemain tidak berkembang. Kebijakan itu bisa bertentangan dengan Arsenal yang sangat selektif dalam membeli pemain.

Jose Mourinho di Manchester United

3. Pemain Muda dan Sukses Instan

Ini juga bisa jadi bahan pertimbangan Arsenal jika ingin merekrut Mourinho. Arsenal punya pondasi dasar dalam mengembangkan pemain muda yang berasal dari akademi dan memberi kans mereka bermain di tim utama.

Emery sangat cocok dengan filosofi tersebut. Tapi Mourinho tidak demikian. Beberapa pemain muda memang banyak yang sukses diorbitkan olehnya, tapi, banyak juga mereka yang jarang mendapatkan kesempatan bermain.

Hal itu terjadi lantaran Mourinho tidak pernah melatih klub lebih dari tiga musim. Dalam kurun waktu tersebut, Mourinho akan mengejar perolehan trofi besar. Alhasil, Mourinho lebih memilih memainkan pemain-pemain yang sudah matang dan berpengalaman di dalam skuatnya.

4. Taktik dan Mentalitas

Soal mentalitas tak perlu diragukan lagi, Mourinho manajer yang telah meraih banyak trofi di Eropa, tidak segan mengeluarkan unek-unek yang ada di pikirannya kepada publik. Dia bahkan tidak ragu mencadangkan bintang yang dianggapnya dapat merusak atmosfer ruang ganti pemain.

Hal itu pernah dilakukannya di Man United dengan Paul Pogba. Pendekatan itu memang berpotensi menimbulkan perpecahan di ruang ganti pemain, tapi, jika pemain menerimanya maka tim akan bersatu secara kolektif untuk satu tujuan yang sama: juara.

Mentalitas Arsenal dapat berubah jika menerima Mourinho apa adanya. Persis seperti yang pernah diucapkan eks kiper Chelsea dan Arsenal, Petr Cech, Arsenal tidak pernah merasakan tekanan besar ketika kalah dalam sebuah pertandingan dan Cech menilai situasi itu tidak terjadi kepada The Blues.

Namun soal taktik, bisa jadi ada perbedaan mencolok antara Mourinho dan pondasi dasar Arsenal. Mourinho akan melakukan segalanya untuk memenangi laga, termasuk menerapkan strategi parkir bus, sementara Arsenal sudah terbentuk untuk bermain ofensif.

Arsene Wenger dan Jose Mourinho

5. Rivalitas

Sudah bukan rahasia lagi, Mourinho merupakan rival bagi manajer legendaris Arsenal, Arsene Wenger, di masa lalu. Keduanya bahkan pernah ribut di area teknis. Belum lagi momen ketika Mourinho melatih Chelsea.

Meski semuanya sudah terjadi di masa lalu, beberapa fans bisa jadi mengingat momen-momen tersebut dan menolak kedatangan Mourinho ke Arsenal.

Bagikan

Baca Original Artikel