Prediksi Premier League 2019-2020: Sulitnya Menembus Poros Man City-Liverpool
BolaSkor.com - Premier League 2019-2020 akan segera berlangsung. Klub-klub di tanah Inggris telah melakukan aktivitas transfer selama bursa transfer musim panas 2019.
Duel Manchester City dan Liverpool mewarnai sepanjang Premier League musim lalu. Kedua kesebelasan bagai dua kuda pacu dalam persaingan 20 klub.
Tak ingin situasi yang sama terulang, klub-klub lain mendatangkan sejumlah pemain. Tentunya mereka ingin merusak poros yang dibangun Manchester City dan Liverpool.
Sebut saja Arsenal yang jor-joran dalam mendatangkan pemain. Atau Manchester United yang menjadikan Harry Maguire sebagai bek termahal sepanjang masa.
Baca Juga:
Profil dan Rangkuman Transfer Lengkap Premier League 2019-20
Preview Premier League: Manchester United Masih Sulit Tembus 4 Besar

Menjelang musim bergulir, tentu saja prediksi mengenai Premier League berembus kencang. Mulai dari calon juara, penghuni zona Liga Champions, hingga calon degradasi.
Lantas, seperti apa prediksi BolaSkor.com mengenai peta persaingan di Premier League pada musim 2019-2020? Berikut ini merupakan ramalan juara, zona Liga Champions, kuda hitam, hingga klub yang berpotensi degradasi.
Peluang Juara:
Manchester City dan Liverpool
Sulit rasanya melihat poros Manchester City dan Liverpool ditembus pada musim 2019-2020. Bukan tanpa alasan, kedua kesebelasan tersebut merupakan yang paling siap untuk menjadi juara.

Manchester City mengawali musim dengan memenangi Community Shield. Selain itu, mereka memperkuat lini tengah dengan merekrut Rodri dari Atletico Madrid.

Sementara itu, Liverpool memang tidak mendatangkan pemain bintang. Namun, The Reds sukses mempertahankan semua pemain andalan mereka pada bursa transfer musim panas 2019.
Zona Liga Champions:
Chelsea, Tottenham, dan Arsenal
Beralih ke pelengkap zona Liga Champions. Dilihat dari kesiapannya, hanya ada tiga klub yang berpeluang merengsek memperebutkan dua tempat tersisa di posisi empat besar.

Chelsea membuat perjudian dengan merekrut Frank Lampard dan tidak bisa mendatangkan pemain baru setelah ditinggal Eden Hazard. Namun, andai berhasil, bukan tidak mungkin The Blues masuk ke zona Liga Champions.

Sementara Tottenham menambah kekuatan dengan merekrut Tanguy Ndombele dan Ryan Sessegnon. Kedatangan mereka diprediksi bisa membantu The Lilywhites membuat kejutan dengan mengganggu duopoli Manchester City dan Liverpool.

Andai Arsenal melakukan transfer lebih cepat, sejatinya mereka bisa saja merengsek ke posisi lebih tinggi. Namun, The Gunners baru merekrut Nicolas Pep, Kieran Tierney, dan David Luiz menjelang Premier League berlangsung.
Kuda Hitam:
Manchester United, Wolverhampton, dan Everton

Aktivitas transfer Manchester United membuat fans heran. Bagaimana tidak, mereka melepas Romelu Lukaku tanpa merekrut penyerang anyar. The Red Devils juga dianggap membayar terlalu mahal untuk Harry Maguire.

Pada musim lalu, Wolverhampton menjadi kejutan dengan menempati peringkat ketujuh klasemen akhir Premier League. Kini, hal itu tak mustahil dilakukan, apalagi mereka mendatangkan penyerang muda berbakat, Patrick Cutrone, dari AC Milan.

Everton diprediksi bisa memperbaiki catatan musim sebelumnya. Setelah mengamankan Andre Gomez, mereka merekrut penyerang masa depan Italia, Moise Kean, serta Jean-Philippe Gbamin dari Mainz.
Calon Degradasi:
Newcastle, Norwich, Brighton, Sheffield

Newcastle memulai musim 2019-2020 dengan kekacauan. Apalagi setelah mereka gagal menemui kesepakatan dengan Rafael Benitez dan digantikan dengan Steve Bruce yang sering terdegradasi.

Sejatinya Norwich memainkan sepak bola atraktif yang nyaman untuk disaksikan. Namun, mereka terlalu bergantung kepada penyerang Teemu Pukki untuk mencetak gol.

Musim lalu Brighton nyaris terdegradasi sebelum mengganti Chris Hughton dengan Graham Potter. Masalahnya, Potter belum tentu bisa mengulangi prestasi musim sebelumnya.

Seperti tim promosi pada umumnya, Sheffield langsung diprediksi kembali terdegradasi. Hanya dua yang menjadi andalan mereka mengarungi Premier League, manajer Chris Wilder dan pengalaman eks Arsenal, Phil Jagielka.