Analisis Feature Italia

Prediksi dan Analisa Roma Vs Juventus: Satu Poin untuk Scudetto Ketujuh Beruntun

Arief Hadi - Minggu, 13 Mei 2018

BolaSkor.com - Empat hari berlalu sejak La Vecchia Signora, Juventus memastikan titel Coppa Italia yang diraih empat kali beruntun melalui kemenangan 4-0 atas AC Milan, mereka akan menyambangi Stadio Olimpico, markas AS Roma, di giornata ke-37 Serie A.

Roma telah memastikan satu tempat di Liga Champions musim depan pasca kekalahan 1-2 Inter Milan dari Sassuolo. Secara matematis, mereka sudah dipastikan finish di empat besar klasemen. Jadi, melawan Juventus nanti, Senin 14 Mei 2018 pukul 01.45 dini hari WIB, Roma hanya akan coba mempertahankan tempat ketiga Serie A dari kejaran rival sekota, Lazio.

Roma juga akan mencoba menjadikan Stadio Olimpico sebagai benteng terkuat, laiknya Juventus di Juventus Stadium. Eusebio Di Francesco, pelatih Roma, menjadikan Juventus sebagai inspirasi yang harus ditiru timnya.

"Kami terlalu banyak menelan kekalahan di Serie A, tapi tidak di Liga Champions, dan lagi, inilah bagian dari proses perkembangan, mengubah Stadio Olimpico menjadi benteng kokoh. Juventus membangun hampir seluruh kemenangan di berbagai kompetisi dengan rekor kandang yang kuat," tutur Di Francesco di Football Italia.

Tidak mudah mengalahkan Juventus yang hanya butuh sepoin lagi, untuk memastikan status juara Serie A 2017/18 dan meraih Scudetto untuk ketujuh kalinya beruntun - empat kali beruntun di era Massimiliano "Max" Allegri. Juventus punya rekor bagus tidak pernah kalah dalam 12 laga tandang terakhir mereka, dengan detail 10 kemenangan dan dua hasil imbang.

Allegri juga memiliki rekor bagus tiap kali bertemu Di Francesco. Sembilan kali bertemu, Allegri menang enam kali, imbang dua kali, dan hanya sekali menelan kekalahan. Berbekal pengalaman dan kualitas skuat yang mumpuni, Juventus bisa merepotkan Roma, meski Giallorossi bermain di depan pendukungnya sendiri.

"Roma tim yang kuat, miliki pemain-pemain berteknik tinggi, kuat adu fisik dan dilatih baik. Tidak mudah melakukannya pasca kepergian Luciano Spalletti, di atas segalanya, mampu mencapai semifinal Liga Champions. Di musim pertamanya di klub besar, saya pikir Eusebio Di Francesco telah membuktikan dia salah satu pelatih muda terbaik," papar Allegri.

"Laga Roma-Juventus selalu penuh, stadion nantinya akan sangat penuh, mereka punya target, begitu juga kami. Saya memberitahu pemain, jika Anda ingin sepekan tambahan untuk beristirahat, maka Anda harus menang di laga nanti," tegasnya.

Pemain Kunci:

Cengiz Under (Penyerang Sayap AS Roma)

Dalam delapan penampilan terakhirnya di Serie A, Cengiz Under mencetak tujuh gol. Dengan kata lain, penyerang sayap muda Turki berusia 20 tahun dalam kondisi on fire dan momentum bagus saat ini. Ancamannya dari sisi sayap bisa merepotkan lini belakang Juventus.

Diboyong dari Basaksehir sebagai pengganti Mohamed Salah yang hengkang ke Liverpool, Under berkembang pesat di bawah asuhan Di Francesco, yang memang terkenal handal mendidik pemain muda. Kelebihan bermain Under ada pada kecepatan, kemampuan tekniknya mendribel bola dengan kaki kiri, dan menusuk masuk ke area kotak penalti. Under inverted winger dengan kaki kidalnya yang beroperasi di sisi kanan serangan Roma. Kekurangannya, Under masih butuh banyak waktu bermain untuk mencari pengalaman.

Di seluruh kompetisi yang dimainkannya, Under sudah 31 kali bermain, delapan kali mencetak gol, dan memberi dua assists. Di Serie A, ia 25 kali bermain dengan torehan tujuh gol dan satu assist.

Douglas Costa (Penyerang Sayap Juventus)

Jika harus memilih siapa pemain paling berbahaya Juventus saat ini, maka pilihan itu jatuh kepada pemain berusia 27 tahun, Douglas Costa. Delapan dari 11 gol Juventus telah melibatkan mantan pemain Bayern Munchen itu.

Sama seperti Under, namun lebih berpengalaman, Costa juga memiliki pergerakan yang cepat di sisi sayap dengan aksi olah bolanya yang hebat ala kebanyakan pemain Brasil lainnya. Costa memiliki insting gol tinggi dan juga, bisa membagi bola kepada rekan setimnya yang biasanya berbuah assist.

Baru datang ke Serie A musim ini, Costa sudah memainkan 29 laga di Serie A dengan torehan empat gol dan 12 assists. Total, ia bermain sebanyak 45 kali, mencetak enam gol dan memberi 13 assists.

Prediksi Susunan Pemain:

AS Roma (4-3-3): Alisson Becker; Aleksandar Kolarov, Juan Jesus, Federico Fazio, Alessandro Florenzi; Radja Nainggolan, Daniele De Rossi, Kevin Strootman; Stephan El Shaarawy, Edin Dzeko, Cengiz Under

Juventus (4-3-3): Gianluigi Buffon; Alex Sandro, Daniele Rugani, Medhi Benatia, Stephan Lichsteiner; Blaise Matuidi, Miralem Pjanic, Sami Khedira; Paulo Dybala, Gonzalo Higuain, Douglas Costa

Head to Head AS Roma vs Juventus:
25/01/16 Juventus 1-0 AS Roma (Serie A)
18/12/16 Juventus 1-0 AS Roma (Serie A)
15/05/17 AS Roma 3-1 Juventus (Serie A)
31/07/17 AS Roma 1-1 Juventus (Juventus menang adu penalti - Laga Persahabatan)
24/12/17 Juventus 1-0 AS Roma (Serie A)

Lima Laga Terakhir AS Roma di Serie A:
16/04/18 Lazio 0-0 Roma
19/04/18 Roma 2-1 Genoa
21/04/18 SPAL 0-3 Roma
28/04/18 Roma 4-1 Chievo Verona
07/05/18 Cagliari 0-1 Roma

Lima Laga Terakhir Juventus di Serie A:
15/04/18 Juventus 3-0 Sampdoria
19/04/18 Crotone 1-1 Juventus
23/04/18 Juventus 0-1 Napoli
29/04/18 Inter Milan 2-3 Juventus
06/05/18 Juventus 3-1 Bologna

Analisa dan Opini

Melihat lima pertemuan terakhir Roma dengan Juventus, ada fakta menarik di mana gol selalu tercipta. Entah itu di Juventus Stadium atau Stadio Olimpico. Ini membuktikan, bahwa laga Roma dengan Juventus tak akan miskin gol dan selalu berlangsung ketat.

Cukup dimaklumi, mengingat kualitas skuat dan individu pemain yang dimiliki kedua tim. Dari kiper sampai ke lini depan, Roma dan Juventus diisi pemain berkualitas. Duel perebutan bola di lini tengah akan berlangsung sengit.

Di Italia, kultur sepak bola di sana selalu berdasar kepada pola serangan yang dibangun dari lini bertahan, dibangun secara perlahan dengan detail teknik yang sangat terperinci. Peran itu ditambah dengan bantuan dari lini kedua untuk merebutkan bola. Siapapun yang bisa lebih baik mengalirkan bola dari lini kedua, dipastikan besar akan menjadi pemenangan.

Penguasaan bola yang dominan tidak menjamin suatu kemenangan, karena pada akhirnya, tim yang lebih efektif mengonversi peluang menjadi gol yang keluar sebagai pemenang. Kedua tim sama jagonya dalam hal ini.

Roma punya momentum karena mereka tidak pernah kalah dalam lima laga terakhir di Serie A. Sementara Juventus, menelan satu kekalahan dan satu hasil imbang. Roma berstatus tim terbaik kedua - bersama Napoli dan Inter Milan - sebagai tim dengan pertahanan terbaik yang baru kebobolan 28 gol di Serie A. Sedangkan Juve, terbaik karena baru kebobolan 23 gol.

Efektivitas serangan akan sangat menentukan pada laga nanti. Roma punya predator di dalam kotak penalti, Edin Dzeko. Pun demikian Juventus yang memiliki El Pipita alias Gonzalo Higuain. Prediksi kami, laga nanti bisa berakhir dengan skor 2-1. Kemenangan bisa diraih Roma ataupun Juventus.

Bagikan

Baca Original Artikel