Pilih Tetap Bekerja di AS Roma, Claudio Ranieri Tolak Tawaran Melatih Timnas Italia
BolaSkor.com - FIGC selaku Federasi Sepak Bola Eropa dipastikan harus mencari kembali pelatih suksesor Luciano Spalletti di timnas Italia. Claudio Ranieri, yang didekati FIGC untuk menggantikan Spalletti, menolak dengan tegas tawaran melatih Italia dan memilih tetap di AS Roma.
Ranieri (73 tahun) mengakhiri kariernya sebagai pelatih setelah musim lalu melatih AS Roma di tengah musim, membawa klub mengakhiri musim di urutan lima setelah sempat dekat zona degradasi. Il Giallorossi juga memberikan peran baru untuk mantan pelatih Leicester City tersebut.
Peran tersebut adalah sebagai penasihat Roma dan Ranieri komitmen dengannya, menolak tawaran dari FIGC untuk menangani Italia.
Baca Juga:
Tinggalkan Timnas Italia, Luciano Spalletti Tidak Wariskan Skuad yang Hebat
Prediksi dan Statistik Italia Vs Moldova: Laga Perpisahan Luciano Spalletti
Breaking News: Dipecat, Luciano Spalletti Kehilangan Jabatan sebagai Pelatih Timnas Italia
"Saya berterima kasih kepada Presiden Gravina atas kesempatan ini; ini adalah kehormatan yang luar biasa. Namun, saya telah merenungkan dan memutuskan untuk tetap berkomitmen penuh terhadap peran baru saya di Roma," kata Ranieri dikutip dari Football-Italia.
"Keluarga Friedkins memberi saya dukungan penuh, mendukung saya terlepas dari keputusan apa pun yang dapat saya buat tentang tim nasional; keputusan ini adalah keputusan saya."
Suksesor Spalletti
Luciano Spalletti (X/FabrizioRomano)
Penolakan dari Ranieri mengartikan opsi yang minim kini untuk melatih timnas Italia, terlebih nama-nama lain seperti Antonio Conte, Massimiliano Allegri, telah melatih klub. Sementara Carlo Ancelotti telah terlebih dahulu tawaran melatih timnas Brasil.
Kini, satu-satunya opsi tersedia dan terdepan bagi Italia adalah Stefano Pioli. Mantan pelatih Lazio, Inter Milan, Fiorentina, dan AC Milan saat ini tengah melatih di Arab Saudi bersama Al-Nassr.
Tidak akan mudah bagi suksesor Spalletti melanjutkan pekerjaannya sebagai pelatih Italia, terlebih kini Italia tengah berjuang lolos Piala Dunia 2026 melalui jalur kualifikasi. Sempat kalah 0-3 dari Norwegia, Italia menang 2-0 atas Moldova di laga terakhir Spalletti melatih tim.
"Saya hidup dengan kesulitan, saya telah mengalaminya sepanjang hidup saya. Ketika seseorang mencoba menunjukkan rasa kasihan kepada saya, saya merasa ingin menanduknya, saya bereaksi terhadap itu setiap saat," papar Spalletti.
"Saya akui bahwa saya tidak akan meninggalkan skuad Italia yang hebat kepada pengganti saya, karena malam ini lagi-lagi penampilan saya tidak terlalu bagus. Saya diberi kesempatan untuk bekerja."
"Saya mencoba, saya membuat kesalahan, dan saya melakukan beberapa eksperimen. Dalam apa pun yang saya lakukan, saya mencoba untuk belajar, saya tidak yakin bahwa saya lebih tahu daripada orang lain."
"Saya mempertahankan kelompok ini, tetapi saya mendapati mereka benar-benar kelelahan pada tahap musim ini. Mungkin mencari seseorang yang memiliki kondisi fisik yang lebih baik dapat membantu, tetapi fakta bahwa kami memiliki 25 pemain yang semuanya seperti ini berarti musim benar-benar membebani semuanya."
"Salah satu masalah terbesar adalah memainkan pertandingan pertama, yang paling sulit di grup di Oslo, tepat di akhir musim. Ini adalah nasib buruk dengan undian."
"Ini akan menjadi tim yang sangat berbeda dengan kondisi yang jauh lebih baik pada bulan September, jadi waktunya tidak membantu kami," pungkas Spalletti.