Piala Dunia 2018: Masuk Fase Gugur, Adu Penalti Menanti
BolaSkor.com - Piala Dunia 2018 di Rusia sudah melewati babak penyisihan grup. Kini 16 tim bertarung hidup-mati di fase knockout alias fase gugur. Dengan kata lain, adu penalti sudah ada di depan mata.
Sepanjang sejarah Piala Dunia, banyak terjadi drama di fase gugur. Dan, tidak ada drama yang lebih menegangkan dan memilukan daripada adu sepakan penalti.
Adu tos-tosan selalu terjadi di Piala Dunia sejak 1982 meski sudah beragam cara diterapkan agar duel tak ditentukan lewat titik putih. Sebagai pencinta bola, kita sudah sangat sering menjadi saksi betapa terpukulnya pemain yang gagal melaksanakan tugas dan berakibat timnya kalah. Di sisi lain, kita juga menyaksikan suka cita yang luar biasa dari tim yang memenangkan adu penalti.
Tercatat dua kali final Piala Dunia berakhir lewat adu penalti dan lima di partai semifinal. Total sudah 26 kali laga di Piala Dunia harus ditentukan lewat adu penalti. Dari 26 laga yang berakhir dengan adu penalti tersebut, total ada 240 sepakan yang dilepaskan, 170 di antaranya berhasil dikonversi.
Adu penalti memang kejam. Bagaimana tidak, berbeda dengan permainan di waktu normal, pada adu penalti publik lebih mengingat siapa pemain gagal. Merekalah yang lebih melekat dalam memori ketimbang yang sukses menjadi algojo..
Masih jelas terlihat bagaimana Roberto Baggio mengirim bola ke atas mistar yang membuat Italia harus rela meyaksikan Brasil menjadi kampiun pada Piala Dunia 1994. Belum kering juga dalam ingatan bagaimana Inggris berduka usai melihat Chris Waddle mengirimkan bola ke angkasa pada semifinal 1998.
Dari 16 tim yang tampil di putaran kedua Piala Dunia 2018 ini, hanya empat (Kolombia, Kroasia, Denmark, dan Rusia) yang belum pernah merasakan horornya adu penalti. Sedangkan Argentina seharusnya menjadi tim yang paling percaya diri karena mereka menjadi yang tersering dibanding tim-tim lain di 16 besar.
Argentina juga memiliki catatan apik dalam soal tos-tosan ini. Dari lima kali adu penalti, empat di antaranya berhasil dimenangkan Tim Tango. Argentina diikuti oleh Brasil yang memenangkan tiga dari empat adu penalti di Piala Dunia. Sedangkan lawan Argentina di 16 besar, Prancis mencatat dua kemenangan dari empat adu penalti.
Berbeda dengan Argentina, adu penalti adalah mimpi buruk buat tim seperti Inggris, Meksiko, dan Swiss. Khusus The Three Lions, adu penalti bisa diibaratkan sebagai kutukan. Di ajang Piala Dunia, Inggris sudah tiga kali merasakan adu penalti dan semuanya berakhir dengan kegagalan.
Sementara Meksiko selalu menjadi pihak yang kalah dalam dua kali adu penalti yang dilakukan mereka di Piala Dunia. Sedangkan Swiss sendiri memang baru sekali merasakan adu penalti di Piala Dunia, yaitu pada 16 besar 2006 melawan Ukraina. Namun, pada pengalaman pertamanya itu Swiss gagal memasukkan satu gol pun dalam adu penalti tersebut.
Meski menakutkan, 16 tim di putaran kedua pada Piala Dunia kali ini bisa sedikit lega karena Jerman gagal lolos. Ya, Jerman memang jagoannya dalam urusan adu penalti. Dalam sejarah Piala Dunia, Jerman belum pernah kalah dalam adu tos-tosan.
Bicara sejarah, adu penalti sendiri diperkenalkan pertama kali pada Piala Dunia 1978 di Argentina. Namun dunia baru bisa menyaksikannya pada Piala Dunia empat tahun kemudian saat digelar di Spanyol. Sebelum adanya adu penalti, kemenangan malah ditentukan lebih tragis lagi, dengan lempar koin.
Akankah Piala Dunia 2018 di Rusia kembali dihiasi drama adu penalti atau justru mencatat sejarah menjadi Piala Dunia pertama tanpa adu penalti?