Persebaya Vs PSIM Jadi Laga Pembuka Super League 2025/2026
BolaSkor.com - Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, Super League 2025/2026 (sebelumnya bernama Liga 1-Red) akan dibuka oleh pertandingan antara Persebaya Surabaya dan PSIM Yogyakarta.
Laga tersebut akan dimainkan di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jumat (8/8).
Kepastian ini disampaikan oleh Direktur Utama I League atau PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Ferry Paulus, usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) LIB di Jakarta, Senin (7/7).
Baca Juga:
Eks General Manager J League Didapuk Jadi Petinggi PT LIB
Liga 1 Berubah Nama Jadi Super League, Liga 2 Berganti Championship
Persib Bandung Terancam Batal Tampil di Laga Pembuka Liga 1 2025/2026
"Laga pembuka Persebaya melawan PSIM," kata Ferry Paulus.
Alasan Bukan Persib yang Main di Laga Pembuka
Ferry lalu menjelaskan alasan kenapa bukan Persib Bandung sebagai juara bertahan Super League yang tampil di laga pembuka.
Musim lalu kompetisi dibuka oleh pertandingan Persib (juara Liga 1 2023/2024) kontra PSBS Biak (juara Liga 2 2023/2024).
Ferry mengatakan tidak ada kewajiban atau aturan tertulis yang menyebutkan bahwa laga pembuka harus mempertemukan juara Liga 1 dengan juara Liga 2, atau yang sekarang berganti nama menjadi Championship.
"Kenapa Persebaya melawan PSIM (yang dipilih) karena kita gak punya juga seperti keharusan atau tradisi menghadirkan juara Liga 1 dengan juara Liga 2 (di laga pembuka)."
"Kami merasa kapanpun kami bisa memilih siapa saja pada partai pembuka nanti," tutur Ferry.
Faktor Komersial Jadi Penentu
Selebrasi Flavio Silva usai bobol gawang Madura United. (BolaSkor.com/Arjuna Pratama)
Lebih lanjut, Ferry menekankan ada faktor komersial di balik didapuknya laga Persebaya Vs PSIM sebagai pembuka Super League musim depan.
"Yang pasti kita mau secara komersialisasinya bagus, looks-nya memadai, suporternya banyak, makanya kami memilih Persebaya Vs PSIM, mainnya di Surabaya."
"Jadi jangan dipelintir Liga mengubah dari Persib ke Persebaya, enggak."
"Itu gak ada keharusan (laga pembuka) harus juara Liga 1 dan juara promosi Liga 2, kami menganggap ini perlu kepada (nilai) komersialisasinya saja," tutur mantan Direktur Olahraga Persija Jakarta tersebut.