Persaingan Kursi Ketum PBSI Memanas, Dua Balon Ambil Formulir
BolaSkor.com - Perebutan kursi Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) untuk periode 2020-2024 mulai memanas. Hingga saat ini ada dua kandidat yang telah mengambil formulir pendaftaran. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Tim Penjaringan Munas PBSI, Edi Sukarno.
Edi mengatakan saat ini selain kubu Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna yang mencalonkan diri sebagai ketua PBSI, Ketua Pengurus Provinsi PBSI Banten, Ari Wibowo, disebut juga masuk untuk mencalonkan diri untuk jadi Ketum.
"Perkiraan cuma dua saja (yang ikut), Pak Agung (Firman Sampurna) dan Pak Ari tapi masih belum ada yang mengembalikan formulir. Kita tunggu saja. Tapi bisa saja ada yang datang lagi (ambil formulir) tapi semua tergantung lolos tidaknya persyaratan," kata Edi.
Baca Juga:
Minim Turnamen, PBSI Tetap Adakan Promosi dan Degradasi
PBSI Bocorkan Kemungkinan Indonesia Masters dan Indonesia Open Berdekatan
Terkait dengan persyaratan bakal calon Ketua Umum PBSI, Edi sudah menjelaskan sebelumnya. Salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah bakal calon sudah menyerahkan surat pernyataan kesiapan mentaati AD/ART PBSI. Selain itu mereka juga menyertakan surat pernyataan tidak sedang menjabat sebagai pengurus organisasi cabang lain.
Selain itu, bakal calon tidak sedang menjabat sebagai pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) di semua tingkatan, dan mendapat dukungan dari 10 pengprov yang sah berikut tanda tangan dari ketua umum dan sekretarisnya.
"Makanya, kalaupun sudah mengembalikan formulir kami masih verifikasi kelengkapannya. Kalau kurang kami beri kesempatan hingga 30 Oktober, setelah itu kami melakukan rapat pleno. Yang jelas saya baru tahu dua orang itu saja. Kami masih tunggu (pengembalian formulirnya)," pungkas Edi.
Rencana, Musyawarah Nasional (Munas) PBSI dijadwalkan berlangsung di Serpong, Tangerang, pada 5-6 November. Agenda pemilihan Ketum PBSI yang baru sempat diperkirakan mundur menjadi tahun depan karena kondisi pandemi COVID-19.