Basket Sports Sosok Feature Berita

Perjalanan Giannis Antetokounmpo Menemukan Bulu Domba Emas

Budi Prasetyo Harsono - Jumat, 18 Desember 2020

BolaSkor.com - "Kamu adalah pewaris sah kerajaan ini," bisik perempuan tua itu kepada Jason. "Perkenalkan, aku adalah Hera, Ibu Para Dewa. Terima kasih telah membantuku melewati Sungai Anaurus."

Berawal dari percakapan singkat itu, petualangan Jason pun dimulai. Pemuda antah berantah yang tadinya tidak memiliki identitas, tiba-tiba menjadi pahlawan.

Sejumlah orang terkenal dia kumpulkan untuk mengendarai kapalnya. Sebanyak sekitar 50 orang-orang tersebut nantinya bakal terkenal dengan sebutan Argonaut.

Berbagai rintangan dilalui oleh Jason untuk sampai Colchis, tempat Bulu Domba Emas berada. Mulai dari harpie, kerang penghancur, peri penggoda, sampai penyihir serta naga.

Baca Juga:

Harapan Besar Lakers untuk Kyle Kuzma

Giannis Antetokunmpo Bikin Barisan Patah Hati Klub NBA

Giannis Antetokounmpo

Akan tetapi, Jason tidak lantas menyerah. Semangatnya untuk membawa Bulu Domba Emas membuatnya berhasil melewati berbagai rintangan dan membawa pulang kejayaan.

'Jason dan Para Argonauts' merupakan satu di antara mitologi paling terkenal di Yunani. Mungkin, cerita tersebut menjadi salah satu yang akrab bagi putra pasangan imigran asal Nigeria.

Keluarganya bisa dibilang imigran gelap. Saat pindah ke Yunani dari Nigeria, ayah dan ibunya tidak memiliki dokumen atau pun uang. Namun, mereka bekerja keras siang dan malam.

Bagaimana tidak, memiliki lima orang anak di negara orang bukan perkara mudah. Charles Adetokounbo yang merupakan eks pemain bola harus bekerja seharian, demikian juga dengan istrinya.

Karena hukum di Yunani pula, anak-anak Charles tidak bisa mendapat kewarganegaraan, termasuk putra ketiga mereka, Giannis. Selama 18 tahun pertama hidupnya, Giannis tidak memiliki kewarganegaraan.

Baru pada 2013 Giannis dan keluarganya mendapat kewarganegaraan Yunani. Mereka mengubah nama keluarga dari Adetokounbo menjadi nama Yunani, Antetokounmpo.

"Saya tidak akan mengatakan itu saat-saat yang berat. Saya juga tidak mengatakan ketika itu buruk karena memang sangat berat untuk kami," kenang Giannis dalam wawancara pada 2015.

Talenta serta kerja keras Giannis menarik perhatian dunia basket. Pada 2012, dia sempat hampir bergabung dengan klub asal Spanyol, Zaragoza. Tetapi Giannis memilih bersabar agar bisa masuk NBA.

Mimpinya terwujud satu tahun berselang. Giannis mendeklarasikan diri untuk masuk ke NBA Draft 2013. Beruntung, ada Milwaukee Bucks yang memilihnya sebagai pilihan ke-15.

Seperti kedua orang tuanya yang hijrah dari Nigeria ke Yunani, Giannis menginjakkan kaki di Amerika Serikat tanpa membawa apa pun. Praktis, hanya sepasang sepatu dan tas penuh mimpi yang dia bawa.

Giannis Antetokounmpo

Menariknya, bergabung dengan klub NBA tidak langsung mengubah peruntungannya. Giannis mengirimkan mayoritas gaji pada awal kariernya kepada keluarganya di Athena dengan menyisakan sebagian untuk kebutuhan hidup.

Hal tersebut membuat Giannis selalu berlari ke tempat latihan Bucks. Alasannya sederhana, dia tidak memiliki uang untuk sekadar naik kendaraan umum. Beruntung, ada teman setimnya yang memberikan tumpangan.

Masa-masa suram telah dilewati oleh Giannis. Dua gelar MVP NBA secara beruntun sudah dimenanginya. Selain itu, pebakset berusia 26 tahun tersebut juga menjadi salah satu atlet andalan Nike.

Terbaru, Giannis memanjangi perpanjangan kontrak berdurasi lima tahun dengan Bucks. Kontrak tersebut bernilai 228 juta dolar dan menjadikannya pebasket termahal di NBA saat ini.

Seperti Jason, Giannis awalnya hanya pemuda tanpa identitas. Namun, berkat petualangan yang dia lalui beserta berbagai rintangannya, kini dia membawa pulang Bulu Domba Emas. Giannis membuktikan hasil kerja kerasnya terbayar lunas.

Bagikan

Baca Original Artikel