Perekonomian Lesu, Restoran Ryan Giggs Bangkrut
BolaSkor.com - Kabar buruk datang dari restoran milik Ryan Giggs, George's Dining Room and Bar. Legenda Manchester United itu terpaksa menutup restoran karena pemasukan yang lebih kecil daripada pengeluaran. Bahkan, restoran tersebut juga terlilit utang.
Ryan Giggs menggandeng dua teman sekolahnya, Kelvin Gregory dan Bernie Taylor, untuk membuka George's Dining Room and Bar pada 2014. Restoran itu terletak di Barton Road, Worsley.
Namun, bisnis kuliner Giggs tidak berjalan lancar. Menurut laporan The Sun, George's Dining Room and Bar ditutup secara permanen.
Baca Juga:
Kirim Tawaran ke Manchester United, Napoli Bersedia Tukar Victor Osimhen dengan Rasmus Hojlund
Upaya Terbaru Atasi Masalah Keuangan, Manchester United Menaikkan Harga Tiket Musiman
Bursa Transfer Pemain Makin Panas, Manchester United Jajaki Benjamin Sesko dan Hugo Ekitike
Awalnya, pelanggan diberi tahu George's Dining Room and Bar hanya akan ditutup selama akhir pekan. Namun, kini pengumuman berikutnya adalah penutupan permanen. Kabarnya, George's Dining Room and Bar memiliki utang hingga 563 ribu pounds atau sekitar Rp10 miliar.
"Dengan berat hati kami tidak punya alternatif lain selain menutup George's secara permanen. Hal ini disebabkan oleh penurunan perdagangan dan bisnis dibandingkan dengan kenaikan dalam biaya pengoperasian dan krisis biaya hidup yang sedang berlangsung," bunyi pernyataan restoran.
Kabar Usaha Ryan Giggs Lainnya
Sejak meluncurkan George's, Giggs telah memperluas portofolionya di dunia perhotelan, bekerja sama dengan mantan rekan setimnya, Gary Neville. Mereka meluncurkan Hotel Football di Old Trafford dan kemudian Stock Exchange Hotel di pusat kota.

Namun, tidak semua usaha patungan Giggs dan Neville berjalan mulus. Mereka sebelumnya telah menutup Cafe Football pada 2019. Para pelanggan mengatakan harga makanan terlalu mahal.
Saat ini, dunia restoran dan perhotelan di Inggris memang sedang dilanda kekhawatiran besar. Satu di antaranya adalah pergeseran pilihan di antara gen z. Mereka lebih memilih gaya hidup sehat daripada keluar malam dan pesta minuman keras.
Sekarang ada sekitar 300 pusat kebugaran yang buka 24 jam di London. Sementara itu, kurang dari 60 pub yang memegang lisensi buka hingga 24 jam.