Pengalaman Pahit Atalanta, Debutan yang Jadi Bulan-bulanan
BolaSkor.com - Atalanta menelan pil pahit pada laga debut di Liga Champions 2019-2020. Pasukan Bergamo digilas Dinamo Zagreb empat gol tanpa balas.
Atalanta adalah satu di antara sensasi pada Serie A musim lalu. Dengan materi skuat yang jauh dari kata mewah, mereka bisa menduduki posisi ketiga pada akhir kompetisi. Bahkan, Atalanta berada di posisi lebih baik daripada Inter Milan dan AC Milan.
Atalanta mencetak 77 gol sepanjang Serie A 2018-2019. Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak daripada tim lainnya.
Baca juga:
Deretan Fakta Unik Setelah Matchday Pertama Liga Champions 2019-2020
Hasil Liga Champions: PSG Bantai Real Madrid 3-0, Juventus Imbang Lawan Atletico

Dengan hasil itu, Atalanta otomatis lolos ke Liga Champions. Itu merupakan kali pertama La Dea merasakan tampil di kompetisi paling prestise antarklub Eropa.
Seperti tim lainnya, Atalanta memperkuat diri selama bursa transfer musim panas 2019. Sejumlah pemain dari setiap sektor masuk untuk menambah kualitas tim.
Kedatangan Luis Muriel membuat sektor serang semakin tajam. Sebab, sebelumnya, Atalanta sudah memiliki Duvan Zapata, Papu Gomez, dan Josip Ilicic. Ketiga pemain itu adalah tumpuan Atalanta untuk membobol gawang lawan.
Didepaknya Martin Skrtel dari dalam skuat juga langsung ditambal dengan cepat. Gli Orobici merekrut Simon Kjaer dari Sevilla. Bek 30 tahun itu sudah memiliki segudang pengalaman.
Pemain-pemain anyar lainnya seperti Ruslan Malinovskyi dan Mario Pasalic juga kian mempertegas Atalanta tak ingin hanya numpang lewat di Liga Champions 2019-2020.
Hari yang ditunggu pun tiba. Papu Gomez dan rekan-rekannya menuju Stadion Maksimir untuk menjajal kekuatan Dinamo Zagreb.
Akan tetapi, Atalanta terlihat masih belum siap tampil di kompetisi tertinggi Eropa. Pasukan Gian Piero Gasperini tidak bisa mengimbangi permainan tuan rumah.
Atalanta sudah kebobolan pada menit ke-10. Umpan Petar Stojanovic dari sisi kanan langsung disambar Marin Leovac.
Atalanta kembali kebobolan pada babak pertama melalui aksi Mislav Orsic. Tak tanggung-tanggung, gawang Atalanta terkoyak dua kali oleh aksi Orsic (31' dan 42').

Mislav Orsic seolah-olah jadi mimpi buruk Atalanta. Pemain 26 tahun itu kembali mencatatkan namanya di papan skor sekaligus mencetak hattrick. Orsic mampu lolos dari perangkap offside.
Skor 4-0 bertahan hingga akhir pertandingan. Itu merupakan kekalahan terbesar klub asal Italia di Liga Champios sejak AS Roma kalah 6-1 dari Barcelona pada Novemver 2015.
Memang benar, dunia masih belum berakhir bagi Atalanta. Masih ada lima pertandingan lagi yang bisa dimaksimalkan.
Namun, kekalahan telak 4-0 menjadi sinyal bahaya bagi Atalanta. Apalagi, lawan lainnya di Grup C juga tidak bisa dianggap remeh. Manchester City dan Shakhtar Donetsk siap kembali menghadirkan pengalaman pahit bagi cerita debut Atalanta.
Gasperini perlu menemukan formula yang tepat untuk mengatasi situasi tersebut. Atalanta harus kembali garang, seperti musim sebelumnya di Serie A.