Pemegang Hak Siar ISL Tak Adil Terhadap Masyarakat Madura
Pamekasan - Manajer Persepam Madura United Achsanul Qosasi menyayangkan lebih banyak pertandingan Indonesia Super League (ISL) 2014 yang ditayangkan di televisi berbayar, sehingga tidak bisa dinikmati sebagian besar pecinta sepakbola nasional terutama lapisan bawah yang ada di pelosok-pelosok. Dari tiga laga, pertandingan Persepam yang ditayangkan, bukan di televisi berlangganan adalah ketika dijamu Persipura Jayapura pada pembukaan ISL, sedangkan dua lainnya melalui televisi berbayar. Menurut Achsanul, sejumlah fans Persepam mempertanyakan hal itu kepada dirinya. Suporter Laskar Sapeh Kerap tersebut tidak bisa menyaksikan tim kesayangannya bertanding, hal ini disampaikan saat nonton bareng bersama Fans PMU dan masyarakat di Kantor PT. POJUR Pamekasan saat laga lawan Putra Samarinda. AQ, sapaan Achsanul, menyatakan, telah terjadi ketidakadilan pemegang hak siar terhadap masyarakat Madura. Dia juga merasakan gaung ISL di wilayah Madura tidak sedahsyat musim lalu. AQ menilai televisi berlangganan tak terlalu akrab dengan masyarakat Madura, karena tidak bisa diakses melalui televisi nasional. “BV Sport dan MNC Group sudah berlaku tidak adil terhadap Madura. ISL kali ini tidak begitu semarak, sangat berbeda dengan musim lalu. Penyebab utamanya adalah TV,” tutur AQ. Selain itu, AQ juga memberikan penilaian khusus terhadap komentator yang menyiarkan laga-laga di stasiun televisi berbayar itu. AQ beranggapan komentator pertandingan kurang berkompeten, karena tidak menguasai teknis sepak bola. “Komentatornya juga tidak menguasai teknis sepak bola, pemahaman terhadap pemain juga kurang. Seringkali berpihak pada klub-klub besar, bahkan seringkali muncul kalimat-kalimat yang merendahkan klub kecil,” cetus AQ kepada Bolaskor.com pada saat nonton bareng. Oleh: Bambang Priyanto (koresponden BolaSkor.com Madura)