Ragam Analisis Feature Inggris Liga Champions Eropa Berita

Pekan 36, Sisa Dua Laga, dan Persaingan Ketat Merebutkan Zona Liga Champions di Premier League

Arief Hadi - Senin, 12 Mei 2025

BolaSkor.com - Pekan 36 Premier League telah berlalu dan itu artinya tinggal dua laga tersisa sebelum musim 2024-2025 berakhir. Titel liga sudah disegel Liverpool dan tiga tim dipastikan degradasi: Ipswich Town, Leicester City, dan Southampton, tetapi perebutan zona Eropa khususnya Liga Champions kian memanas.

Kemenangan 2-0 Newcastle United atas Chelsea di St James' Park menambah ketat perebutan zona Liga Champions. Selain lima tim yang sudah berada di lima besar: Liverpool, Arsenal, Newcastle, Manchester City, dan Chelsea, dua tim lainnya: Aston Villa dan Nottingham Forest juga merebutkannya.

Adapun lima jatah klub Inggris bermain di Liga Champions musim depan didapat karena jauhnya partisipasi klub-klub Inggris di tiga turnamen antarklub Eropa, terlebih satu jatah tambahan juga didapat dari Liga Europa karena final dua tim Inggris, Manchester United dan Tottenham Hotspur.

Baca Juga:

Ditekuk Newcastle United, Posisi Chelsea Belum Aman di Zona Liga Champions

Hasil Premier League: Nicolas Jackson Kartu Merah, Chelsea Terkapar di Markas Newcastle United

Duel Panas di Zona Liga Champions Melawan Chelsea, Newcastle United Berharap Tuah Kandang

Terlepas dari Liverpool yang sudah mengamankan tiket ke Liga Champions, posisi Arsenal (urutan dua) belum aman karena masih dapat digusur (68 poin), tetapi kesempatan Arsenal berada di zona Liga Champions hingga akhir musim cukup besar terjadi.

Alhasil, pertarungan kini menyisakan tim-tim seperti Newcastle (66 poin), Man City (65 poin), Chelsea (63 poin), Villa (63 poin), dan Forest (62 poin). BolaSkor.com menganalisis dua laga tersisa untuk kelima tim tersebut, juga dengan persentase - dari Opta - soal posisi akhir di lima besar.

1. Newcastle United (95.5 Persen)

Newcastle
Newcastle United Vs Chelsea (X/Chelsea)

Newcastle arahan Eddie Howe dalam momentum bagus usai memenangi Piala Liga dan mengalahkan Liverpool. Dua laga tersisa Newcastle yakni melawan Arsenal (tandang, 18/05) dan Everton (kandang, 25/05).

Pertandingan melawan Arsenal akan penting untuk mengamankan target di lima besar, sementara laga kontra Everton di kandang sang lawan tak punya target khusus.

Newcastle memiliki periode positif dengan taktik 3-4-2-1 yang diterapkan Eddie Howe. Kembali bermainnya Sandro Tonali setelah sanksi terkait judi menambah kuat permainan Newcastle, khususnya di lini tengah. Keseimbangan yang baik di setiap lini jadi inti kekuatan kolektif Newcastle.

Dua Laga Terakhir Newcastle: Arsenal (18/05) dan Everton (25/05).

2. Manchester City (92,7 Persen)

Manchester
Manchester City 1-0 Wolverhampton Wanderers (@CBSSportsGolazo)

Juara bertahan Premier League empat kali beruntun melalui musim yang sulit, memasuki periode transisi skuad, namun otak permainan tidak berubah: Pep Guardiola. Jelang akhir musim The Citizens bangkit dan meraih banyak hasil positif.

Man City juga masih akan bertarung untuk memenangi titel Piala FA kontra Crystal Palace (17/05), sementara di Premier League menghadapi Bournemouth (21/05) dan Fulham (25/05). Di atas kertas, Man City seyogyanya diunggulkan menang atas Bournemouth dan Fulham.

Akan tapi laga-laga Premier League sulit ditebak. Bournemouth menjadi tim kuda hitam yang mengganggu papan atas klasemen, sementara Fulham acapkali menyulitkan tim besar.

Kelebihan Man City adalah fokus di kancah domestik dan Kevin De Bruyne akan memainkan laga-laga terakhirnya dengan klub. Ditambah Erling Haaland sudah pulih dari cedera, sulit tidak melihat Man City berakhir di lima besar

Dua Laga Terakhir Man City: Bournemouth (21/05) dan Everton (25/05).

3. Chelsea (56,3 Persen)

Chelsea
Chelsea 3-1 Liverpool (@Mohxmmad)

Kekalahan kontra Newcastle mengakhiri rentetan hasil positif Chelsea. Namun, The Blues belum 'mati' dan masih berada di lima besar. Dua laga terakhir Chelsea di Premier League membutuhkan fokus tinggi karena melawan Manchester United (17/05) dan pesaing zona Liga Champions, Nottingham Forest (25/05).

Selepas dua laga tersebut Chelsea baru akan bermain di final UEFA Conference League kontra Real Betis (29/05). Chelsea memiliki kedalaman skuad yang bagus dan itu menjadi nilai tambah bagi tim arahan Enzo Maresca.

Kendati demikian, Chelsea juga kerap melalui permainan inkonsisten karena memiliki tim yang muda, plus Maresca baru menjalani musim debut melatih klub.

Menghadapi Man United, Chelsea diunggulkan karena laga kandang dan kondisi Man United di Premier League sangat miris: berada di urutan 16 klasemen. Akan tapi, Man United juga cukup rumit dilawan terlebih dalam konteks laga besar.

Pertandingan sulit juga akan dimainkan Chelsea di City Ground, markas Forest, karena mereka juga bersaing masuk lima besar. Tidak akan mudah bermain di sana dan Chelsea butuh pemain-pemain berkualitas mereka di lini depan untuk unjuk gigi: Cole Palmer, Pedro Neto, Noni Madueke, dan Nicolas Jackson.

Dua Laga Terakhir Chelsea: Manchester United (17/05) dan Nottingham Forest (25/05).

4. Aston Villa (37,9 Persen)

Aston
Aston Villa (x/AVFCOfficial)

Bermain di tengah padatnya jadwal, juga di Liga Champions, tak mudah bagi Villa arahan Unai Emery. Tapi, kredit juga layak disematkan kepada Villa yang menembus perempat final sebelum disingkirkan oleh Paris Saint-Germain (PSG) yang kini mencapai final.

Villa bahkan masih dapat bersaing merebutkan zona Liga Champions. Dua laga terakhir Villa akan dimainkan melawan dua tim pesakitan yang fokus memenangi Liga Europa, Tottenham Hotspur dan Manchester United.

Kondisi keduanya tidak baik-baik saja, tetapi Tottenham dan Man United tetap dua tim besar di Inggris. Villa tak dapat meremehkan mereka dan butuh pemain-pemain terbaik untuk tampil bagus di bawah tekanan, seperti Ollie Watkins, Marco Asensio, Morgan Rogers, hingga John McGinn.

Dua Laga Terakhir Aston Villa: Tottenham Hotspur (17/05) dan Manchester United (25/05).

5. Nottingham Forest (17,8 Persen)

Nottingham
Nottingham Forest (x/NFFC)

Memiliki peluang paling kecil mengakhiri musim di empat besar, tetapi peluang itu belum sepenuhnya hilang. Terlebih, tidak ada tekanan bagi Forest yang musim ini bersaing merebutkannya - di luar prediksi.

Forest bermain dengan sangat solid pada fase bertahan di bawah arahan Nuno Espirito Santo, mengandalkan transisi bermain, kecepatan, dan efisiensi mengonversi peluang. Kolektivitas bermain itu jadi kekuatan Forest.

Namun, performa Forest tengah menurun belakangan ini dan Santo diharapkan fans dapat memotivasi tim di dua laga tersisa kontra West Ham United serta Chelsea.

Dua Laga Terakhir Nottingham Forest: West Ham United (18/05) dan Chelsea (25/05)

Bagikan

Baca Original Artikel