Patrik Berger, Stabilisator Merseyside Merah dan Republik Ceko
Liverpool - Loyalitas dan dedikasi adalah salah satu hal penting yang harus dimiliki seorang pesepakbola profesional. Dua hal itulah yang menjadikan seorang Patrik Berger disegani oleh kawan maupun lawan. Meski banyak dihantui cedera Berger adalah sosok petarung yang pantang menyerah dan kuat dalam permainan.
Berger lahir di Ibukota Republik Ceko, Praha pada tanggal 10 November 1973. Bakatnya mengolah si kulit bundar sudah terlihat saat ia mengawali karirnya di akademi sepakbola miliki klub elit Ceko, Sparta Praha. Saat itu usianya baru menginjak 16 tahun. Setelah menimba ilmu sekitar 2 tahun Berger memulai karier profesionalnya justru di klub rival satu kota Sparta, Slavia Praha. Berger bergabung dengan Slavia di musim 1991-1992. Sebagai pemain muda, Berger menunjukan permainan impresif.
Walaupun hanya menjadi pemain pengganti namun ia mampu mencetak gol penting dalam beberapa pertandingan. Di musim 1991-1992 Berger bahkan sudah mampu menembus tim inti Slavia Praha.
Dari 31 laga ia berhasil mencetak 10 gol. Sebagai gelandang Berger yang pandai mengatur serangan lagi kuat dalam bertahan menjadi sosok sentral permainan Slavia Praha. Bersama Slavia Praha ia mencetak 26 gol dari total 96 laga. Selain cemerlang di level klub, Berger juga tampil apik bersama Tim Nasional Republik Ceko. Debutnya di Timnas ia lakoni saat Ceko menghadapi Siprus di pertandingan kualifikasi Piala Dunia 1994. Berger juga turut mengantar Ceko ke partai puncak Euro 1996 melawan Jerman di Inggris. Berger yang mencetak gol lewat titik putih di menit 59 berhasil membawa Ceko unggul1-0, namun 2 gol Oliver Bierhoff di menit 73 dan golden goal menit 95 membuat gol Berger tak berarti. Ceko pun kalah 1-2 dari Jerman. Berger total mengemas 44 caps bersama Timnas Ceko dan mencetak 18 gol.
Penampilan impresif Berger di Slavia Praha dan Timnas Ceko ternyata mendapat atensi lebih dari klub raksasa Jerman, Borussia Dortmund. Musim 1995-1996 Berger pun berkostum Dortmund, Berger ditebus dengan mahar sebesar 500.ooo Poundsterling.
Kepindahannya ke Dortmund ternyata tidak membuat permainannya berkembang. Dortmund yang dilatih oleh Ottmar Hitzfeld kala itu lebih sering menempatkan Berger di posisi difensive midfielder dan ternyata ia merasa posisi tersebut bukan posisi idamannya. Hasilnya, Berger hanya mampu mengoleksi 4 gol dari 25 penampilannya selama semusim. Tak kerasan di Dortmund ia pun memutuskan untuk pindah ke klub yang bisa memberikan perannya sebagai gelandang serang. Tak disangka dan tak diduga, tawaran datang dari raksasa Inggris Liverpool.
Berger pun setuju untuk membela panji klub yang bermarkas di Anfield tersebut. Di musim 1996 ia pun pindah ke klub kota asal band The Beatles tersebut dengan nilai transfer 3,25 juta Poundsterling. Ternyata, Berger adalah seorang penggemar berat The Reds, ia pernah mengatakan bahwa karier terbaiknya dalam dunia sepakbola adalah saat ia bermain bersama Liverpool.
"Saya merasa hari-hari terbaik dalam hidup saya adalah ketika bisa meraskan bermain bersama Liverpool. Sewaktu saya kecil, saya tidak terlalu tahu sepakbola Eropa itu seperrti apa. Namun suatu hari ada teman ayah saya yang pernah pergi ke Inggris dan bercerita tentang Liverpool. Selain itu ia memberi saya tiket saat ia menyaksikan pertandingan di Anfield, selain tiket ia juga memberi saya sebuah syal bertuliskan nama klub itu.Sampai saat ini saya masih menyimpan pemberiannya. Dari situ saya punya mimpi untuk bisa bermain untuk Liverpool suatu saat nanti" ujar Berger.
Mimpi yang menjadi kenyataan itu seolah semakin berwarna saat ia dan sang istri Jaroslava bersama kedua anak mereka hijrah ke Liverpool. Berger dan keluarga kecilnya tinggal di kawasan Southport, Merseyside. Tak disangka ia dan keluarganya tinggal bertetangga dengan dua orang legenda Liverpool "King" Kenny Dalglish dan Alan Hansen.
"Dalam kesehariannya mereka adalah manusia yang normal, saya sering bertemu dengan mereka. Tapi saya tidak bisa menyembunyikan kekaguman saya terhadap mereka, mereka adalah idola saya sejak kecil", ucap Berger.
Debutnya di Liverpool terbilang sukses, ia membawa The Reds mengalahkan Southampton dengan skor 2-1. Berger juga mencetak gol perdana di pertandingan keduanya kala berhadapan dengan Leicester City. Berger juga menjadi aktor utama saat Liverpool menggilas Chelsea dengan skor 5-1 di Anfield di musim itu. Rangkaian penampilan impresif Berger menjadikannya Player Of The Month di bulan September 1996.
Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin yang menghantam. Pepatah itu dirasakan Berger saat pelatih Liverpool saat itu justru sering menjadikannya sebagai pemain pengganti, padahal kontribusi Berger di beberapa pertandingan selalu positif. Liverpool yang saat itu dilatih oleh dwitunggal Roy Evans dan Gerard Houllier mengalami perbedaan pendapat.
Roy Evans menganggap penampilan Berger biasa saja dan tidak menunjukan performa baik dalam kerjasama tim. Sedang Houllier begitu percaya akan performa apik Berger. Berger yang tak nyaman dengan sang pelatih Roy Evans sempat untuk menyatakan niatnya untuk pindah klub. Namun penunjukan Gerard Houllier sebagai pelatih baru sekaligus pelatih tunggal Liverpool yang berujung pemecatan Roy Evans membuat Berger mengurungkan niatnya. Padahal saat itu sudah ada beberapa klub elit seperti Benfica, AS Roma, dan beberapa klub Spanyol sudah menawar Berger.
Gerard Houllier sebagai pelatih baru Liverpool memberikan kepercayaan penuh pada Berger, kepercayaan itu terbukti mampu mengangkat moral Berger yang sedang terpuruk. Hasilnya di bawah komando Houllier ia mampu tampil di tim inti dan berhasil mencetak 9 gol dari 32 laga yang dimainkan.
Ujian kembali mendatangi Berger, kali ini badai cedera menghantam pemain bertinggi badan 185 cm tersebut. Cedera parah ia dapatkan saat Liverpool dikalahkan Leeds United dengan skor 4-3 di bulan November tahun 2000.
Cedera membuatnya menepi selama hampir satu musim, Berger pun terpaksa harus menjalani perwatan intensif di Amerika Serikat guna penyembuhan cederanya. Berger pun kembali merumput di bulan Maret 2001, ia membawa menyumbang 1 assist saat Liverpool menumbangkan Arsenal dengan skor 2-1 di partai final Piala FA sekaligus membawa Merseyside merah keluar sebagai juara. Di Musim itu Berger juga turut merasakan keberhasilan Liverpool yang berhasil meraih 3 gelar sekaligus atau treble winners. Liverpool berhasil menyabet 3 trofi sekaligus dalam satu musim antara lain, Piala UEFA, Piala FA, dan Piala Carling.
Berger membela panji Liverpool selama 7 tahun, periode 1996 hingga 2003. Berger berhasil membawa klub tersebut menjuarai berbagai ajang antara lain FA Cup 2000-2001, Carling Cup 2000-2001 dan 2002-2003, Community Shield 2001, Piala UEFA 2000-2001, dan Piala Super Eropa di tahun yang sama. Bersama Red Merseyside Berger tampil di 149 laga di berbagai kompetisi dan berhasil mengemas 29 gol.
"Bagi saya Liverpool adalah tim terbaik di dunia. Setelah saya selesai bermain saya selalu menceritakan kepada anak-anak saya tentang hal itu. Saya juga menceritakan kepada mereka bahwa sangat bangga bisa bermain di Liverpool selama tujuh musim" kenang Berger.
Cedera yang terus menghampirinya membuatnya lebih sering menjalani perawatan ketimbang merumput di lapangan. Akhirnya ia memutuskan untuk pindah dari Liverpool ke klub divisi Championship Portsmouth di musim 2003. Di Portsmouth Berger tampil sebanyak 52 laga dan hanya mengemas 7 gol. Setelah 2 musim di Portsmouth Berger kembali pindah. Kali ini klub asal Birmingham Aston Villa yang menjadi tujuannya. Di Villa Park pun Berger tampak tidak berkembang lantaran banyak mengalami cedera. Ia hanya bermain 29 pertandingan dan hanya mencetak 2 gol. Ia pun sempat dipinjamkan Villa ke Stoke City dan hanya bermain 7 laga di musim 2006-2007.
Berger pun memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Praha. Ia pun kembali ke klub masa kecilnya tempat ia menimba ilmu Sparta Praha. Di Sparta Berger masih sempat mencetak hat-trick kala Sparta mencukur SK Kladno di partai Gambrinus Liga Republik Ceko. Di Sparta Berger hanya tampil di 23 laga dan mengemas 6 gol, cedera ligamen yang tak kunjung sembuh memaksanya untuk pensiun dari dunia sepakbola di tahun 2010.