Oliver Glasner: Dari Pendarahan Otak hingga Bawa Crystal Palace Selangkah Lagi Menuju Sejarah
BolaSkor.com - Crystal Palace akan menghadapi Manchester City pada laga final Piala FA di Stadion Wembley, Sabtu (17/5) malam WIB. Palace memiliki peluang untuk meraih trofi pertama dalam sejarah mereka.
Palace akan lolos ke kompetisi Eropa jika mereka menang di Wembley. Mereka juga hanya butuh satu poin dari dua pertandingan terakhir mereka untuk mencetak rekor terbaik klub di Premier League.
Catatan tersebut tentu bertolak belakang dari apa yang Palace catatkan di awal musim. Ya, musim ini Palace tidak memenangkan pertandingan di Premier League hingga pertandingan kesembilan mereka, saat melawan Tottenham Hotspur.
Namun, rekor Palace sejak mengalahkan Tottenham adalah yang terbaik keenam di Premier League, hanya di belakang Liverpool, Newcastle, Arsenal, Chelsea, dan Nottingham Forest.
Kehebatan performa Palace tidak lepas dari sentuhan sang pelatih Oliver Glasner. Bahkan kehebatan Glasner membuat klub seperti RB Leipzig dan Spurs dikabarkan berminat mendapatkan jasanya.
Pelatih asal Austria itu telah mengubah Palace menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan sejak menggantikan Roy Hodgson pada Februari 2024.
Ketika Glasner tiba, energi dan antusiasmenya berdampak besar di Selhurst Park, memberikan dorongan besar bagi para pemain.
"Saya sangat senang," kata Glasner kepada BBC Sport. "Tidak hanya dengan peningkatan, tetapi saya pikir dengan lingkungan yang telah kami ciptakan di sini, di tempat latihan dan juga di klub."
"Kami sangat ambisius, semua orang bekerja sangat keras untuk maju, dan inilah alasan utama mengapa kami berada di tempat kami sekarang di akhir musim," lanjut pelatih berusia 50 tahun itu.
"Kami juga bermain di final Piala FA dan sangat senang dengan apa yang telah terjadi dalam 15-16 bulan terakhir."
Glasner dan Pendarahan Otak

Sebagai pelatih, Glasner sangat positif dan secara konsisten memberi tahu para pemainnya untuk menghadapi setiap pertandingan dengan mentalitas pemenang. Glasner tampaknya menjadi pengalaman hidupnya sebagai bahan pembelajaran yagn berharga.
Saat mempersiapkan pertandingan Liga Europa dengan SV Ried pada 2011, Glasner mengalami pendarahan otak pada usia 37 tahun.
Glasner mengalami cedera kepala pada pertandingan sebelumnya dan setelah mencoba latihan sundulan dalam latihan sebelum pertandingan mendatang, dia harus dilarikan ke rumah sakit untuk operasi darurat. Saat itulah karier Glasner sebagai pemain berakhir.
"Tentu saja segala sesuatu yang terjadi dalam hidup memengaruhi pola pikir kita. Saya hanya mencoba untuk bersikap positif karena hidup akan jauh lebih baik jika Anda bersikap seperti itu," kata Glasner.
"Karena jika selalu mengeluh, Anda selalu mengeluh tentang sesuatu, Anda selalu berada dalam lingkaran negatif dan Anda tidak dapat menikmati banyak hal. Itulah mengapa saya ingin melihat sisi positifnya."
"Itu tidak berarti bahwa saya selalu bahagia, tetapi dengan menilai dan melakukan sesuatu, saya selalu berada di sisi yang positif," lanjut dia.