Olimpiade Tokyo 2020: Berjuang Melawan Kecurangan
BolaSkor.com - Demi menjaga pertandingan yang adil, Komite Olimpiade Internasional (IOC) melakukan terobosan baru. Satu di antaranya dengan menjadikan atlet sebagai ambasador memerangi kecurangan.
Tidak menjamin setiap pertandingan yang digelar terbebas dari kecurangan. Akan ada kemungkinan oknum-oknum atlet yang memanfaatkan segala cara untuk dapat meraih kemenangan.
Bahkan ajang olahraga terbesar di dunia, Olimpiade tidak luput dari aksi kecurangan. Seperti saat digelarnya Olimpiade London 2012.
Kompetisi sakral bagi kalangan atlet ini harus tercoreng namanya akibat skandal atlet lompat tinggi asal Yunani, Dimitrios Chondrokoukis. Atlet ini kedapatan melakukan perbuatan curang karena memakai dopping berjenis steroid stanozolol.
Tidak hanya itu saja, jauh sebelumnya saat Olimpiade Seoul 1998, kasus serupa juga terjadi di cabang olahraga lari atletik. Atlet asal Kanada, Ben Johnson juga mengonsumsi obat yang sama. Padahal saat itu Ben berhasil meraih kemenangan sekaligus mencetak rekor dunia.
Atas peristiwa-peristiwa ini, IOC akhirnya berinisiatif untuk mengajak atlet-atlet dari tiap negara untuk menjadi ambasador dalam memerangi kecurangan. Untuk dapat lebih menarik antusiasme atlet-atlet, IOC juga meluncurkan program e-learning dengan tajuk ‘Make The Right Decision’.
Baca Juga:
Windy Cantika: Pemecah Rekor Dunia dan Perebut Medali Olimpiade
Olimpiade Tokyo 2020: Indonesia Pecah Telur Lewat Windy Cantika
“Saya pikir permasalahan paling besar adalah kekurangannya informasi. Mengedukasi atlet dapat berkontribusi besar untuk mencegah mereka tersangkut kasus memalukan di masa depannya,” ucap pejudo asal Portugal, Telma Monteiro dikutip dari olympics.com.
Melalui program ini nantinya atlet-atlet yang menjadi ambasador akan mendistribusikan materi edukasi kepada para atlet lainnya terkait peraturan dan larangan yang berlaku.
Atlet-atlet ini akan dibina mengenai hal-hal tabu dalam ajang olahraga, seperti manipulasi, perjudian skor, dopping, dan konsekuensi yang didapatkan jika melakukan pelanggaran.
Dengan adanya program ini diharapkan pesan untuk melawan kecurangan dapat menyebar lebih luas ke semua atlet yang ada. Alhasil tidak ada lagi kasus-kasus kecurangan yang terjadi di pertandingan olahraga mana pun.
Penulis: Bintang Rahmat