Lainnya Bulu Tangkis Sports Sosok Ragam Feature Berita

Nostalgia Olimpiade Barcelona 1992: Lahirnya 'Cinta Pertama' Tim Indonesia

Tengku Sufiyanto - Senin, 22 Juli 2024

BolaSkor.com -

"Mungkin esok ku kan pergi, tapi kuberjanji pasti diriku kembali. Untuk cinta yang tertinggal di jantung Barcelona," - Fariz RM, Barcelona (1988).

Olimpiade 1992 penuh nuansa sendu digelar di kota cantik, Barcelona. Ini menjadi pertama Barcelona menggelar pesta akbar olahraga dunia empat tahunan tersebut.

Sebelum Olimpiade 1992, Indonesia sudah meraih medali pertamanya melalui cabang olahraga Panahan. Lewat Tiga Srikandi, Nurfitriyana Saimana, Lilies Handayani, dan Kusuma Wardhani. Saat itu, Tiga Srikandi mempersembahkan medali perak di Olimpiade Seoul 1988.

Dalam sejarahnya, Indonesia tidak mengirim kontingen untuk edisi 1964 dan 1980. Awan cerah di Olimpiade 1992 datang, ketika Komite Olimpiade Internasional (IOC) memutuskan memasukkan bulu tangkis sebagai olahraga resmi.

Baca Juga:

Deretan Pemain Senior Berstatus Bintang pada Cabor Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Dapat Dukungan 6 Sponsor, Tim Indonesia Makin Pede Tatap Olimpiade Paris 2024

Sebelumnya, bulu tangkis memang pernah dipertandingkan di Olimpiade. Namun hanya sebagai demonstrasi (1972) dan eksibisi (1988). Indonesia jagonya di cabang olahraga bulu tangkis.

Empat ajang dipertandingkan pada seri pertama bulu tangkis di Olimpiade 1992. Keempatnya adalah tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, dan ganda putri.

Indonesia boleh percaya diri meraih sukses di Olimpiade untuk kali pertama lewat bulu tangkis. Pasalnya, saat olahraga tepok bulu didemonstrasikan pada 1972, total empat medali diraih.

Rudy Hartono dan Ade Chandra/Christian Hadinata menggondol medali emas. Sementara Utami Dewi meraih medali perak untuk tunggal putra dan perunggu di ganda campuran bersama Hadinata.

Di nomor tunggal putra, Ardy Wiranata menjadi andalan Indonesia. Pesaing terberatnya adalah unggulan pertama asal China, Zhao Jianhua, dan Rashid Sidek asal Malaysia.

Persaingan semakin menarik setelah Jianhua dan Sidek tersingkir di perempat final. Hebatnya, terdapat tiga pebulu tangkis Indonesia yang lolos ke semifinal Olimpiade 1992.

Alan Budikusuma. (Screenshoot YouTube Olimpiade Barcelona 1992)

Selain Ardy, terdapat Hermawan Susanto dan Alan Budikusuma. Final antara sesama pebulu tangkis Indonesia pun tercipta antara Ardy melawan Alan.

Alan pun keluar sebagai pemenang medali emas setelah menang dua gim langsung, 15-12, 18-13. Padahal, Alan kurang diunggulkan dibanding kedua rekannya karena sempat tampil inkonsisten.

Sementara di sektor tunggal putri, Indonesia menurunkan dua pebulu tangkis. Pertama adalah Susy Susanti, lalu Sarwendah Kusumawardhani.

Susy mendapat keuntungan dengan langsung lolos ke babak kedua. Di sana, dia bertemu pebulu tangkis Jepang, Harumi Kohara, yang dilibas 11-2, 11-2.

Praktis selama Olimpiade 1992 Susy tidak pernah kehilangan poin sampai lolos ke final. Di semifinal, jagoan China, Huang Hua, dibuatnya bertekuk lutut dengan skor 11-14, 11-1.

Baru pada laga puncak Susy mendapat perlawanan berat. Adalah pebulu tangkis Korea Selatan, Bang Soo-hyun, yang merepotkan Susy meski akhirnya menang 5-11, 11-15, 11-13.

Alan Budikusuma dan Susy Susanti. (Screenshoot YouTube Olimpiade Barcelona 1992)

Total, lima medali didapatkan Indonesia dari total 16 yang diperebutkan. Rinciannya adalah masing-masing dua medali emas dan perak, serta satu medali perunggu. Ini merupakan rekor tertinggi peraihan medali emas Tim Indonesia selama ajang Olimpiade hingga saat ini.

Tak hanya rekor, Barcelona menjadi lahirnya cinta dua peraih medali emas pertama Indonesia, Susy Susanti dan Alan Budikusuma. Lima tahun setelah Olimpiade 1992, keduanya menikah. Tak lama berselang Susy memutuskan untuk gantung raket.

Seperti lagu Barcelona Fariz RM, "Hasta La Vista Mi Amor..." Penuh Cinta. Kenangan Barcelona tak terlupakan dengan sejuta pesona kotanya yang cantik.

Tulisan ini ditulis Budi Prasetyo Harsono dan diremake oleh Tengku Sufiyanto

Bagikan

Baca Original Artikel