Nostalgia - Ketika Kematian Vichai Srivaddhanaprabha Mengubah Hidup Anggota Pemadam Kebakaran
BolaSkor.com - Kematian sering disebut sebagai perpisahan yang paling tidak diharapkan. Pemilik Leicester City, Vichai Srivaddhanaprabha, menghadapi takdir tersebut setalah mengalami kecelakaan. Namun siapa sangka, kejadian itu menghadirkan kisah tak terlupakan bagi para pemadam yang berusaha memadamkan kobaran.
Helikopter yang membawa Vichai Srivaddhanaprabha lepas landas dari King Power Stadium. Itu adalah pemandangan yang sudah biasa. Pemilik Leicester City asal Thailand tersebut sering pulang menggunakan helikopter usai laga kandang.
Vichai Srivaddhanaprabha yang dikenal para suporter The Foxes sebagai Vichai, membeli Leicester seharga 39 juta pounds pada 2010 ketika masih berada di Championship. Ia terlihat serius berinvestasi dengan mulai melunasi utang klub.
Baca juga:
8 Mantan Pemain Manchester United yang Dapat Menggantikan Solskjaer
Brandon Williams, Pemuda Lokal Tapaki Jejak Dennis Irwin di Manchester United

Empat tahun kemudian, The Foxes lolos ke Premier League. Hebatnya, tak lama berselang, mereka mengalahkan bursa taruhan 5.000 berbanding 1 untuk mengklaim gelar juara Premier League musim 2015-2016. Itu merupakan satu di antara cerita dongeng yang terjadi di sepak bola.
Pada Sabtu, 27 Oktober 2018, Leicester menghadapi West Ham United pada laga lanjutan Premier League. Seperti bisa, Vichai Srivaddhanaprabha, datang ke stadion untuk menyaksikan timnya berlaga secara langsung.
Pertandingan yang usai dengan skor 1-1 tersebut dimulai pada pukul 17.30 waktu setempat. Dengan begitu, pertandingan berakhir pada pukul 20.30 waktu setempat.
Usai pertandingan, para penonton mulai meninggalkan stadion, termasuk sang pemilik Vichai Srivaddhanaprabha. Ia kembali menaiki helikopter yang sebelumnya membawanya. Namun, setelah lepas landas, helikopter tersebut mengalami kecelakaan dan membuat seluruh orang yang berada di dalam meninggal.
Kecelakaan helikopter tersebut langsung dilaporkan pada dinas pemadam kebakaran setempat atau tepatnya di stasiun Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Sentral di Lancaster Road. Setelah bel tanda berbunyi, para pemadam langsung bergegas meluncur ke lokasi kejadian. Satu hal yang pasti, pantang pulang sebelum padam.
"Karena berjarak satu mil dari stadion, kami mendapatkan tugas. Loncengnya dan lampu-lampu biru menyala," ungkap Dave Tennant, satu di antara anggota pemadam kebakaran, seperti dikabarkan BBC.
"Ketika diumumkan, kami sudah cukup mengetahui siapa dia dan apa yang terjadi. Banyak di antara kami adalah penggemar Leicester. Realisasi awal dari apa yang telah terjadi cukup berdampak," tambah Nick Lack yang punya profesi sama dengan Tennant.
Hampir setiap suporter Leicester sudah mengetahui bagaimana Vichai Srivaddhanaprabha meninggalkan stadion. Bahkan, Tennant mengaku biasa menunjukkan helikopter yang dinaiki Vichai kepada putranya yang baru berusia tiga tahun dari rumahnya, di Wingston, empat mil jauhnya.
"Itu sangat jelas dalam pikiran saya. Saya biasanya duduk di taman belakang bersama anak dan mengatakan: Ada Leicester City terbang," tutur Tennant.
"Terkadang, kami mendapatkan pekerjaan dan apa yang pada awalnya dikatakan tidak terjadi secara akurat 100 persen. Kami mendengar itu adalah kecelakaan helikopter, namun kami harus melakukan pekerjaan lain."
"Malam itu, saya bertanggung jawab pada pekerjaan kedua. Kami diberi tahu ada beberapa panggilan telepon yang merupakan indikasi bagus jika insiden yang dilaporkan benar-benar terjadi dan ada orang dalam helikopter," sebut Tennant.
"King Power Stadium adalah alamat yang kami miliki, namun stadion tersebut luas. Ketika kami mendekat, saya melihat ada asap di sisi kiri. Saya ingat sang pengemudi mengatakan: Ada ide? Saya mengatakan kiri, kiri, kiri, dan kiri. Saya melihat ada polisi di sana."

Pada saat itu, tidak ada informasi jelas siapa saja yang ada di dalam helikopter. Namun, itu adalah keadaan yang harus ditangani dengan cepat, seperti yang diingat Joe Robinson: "Anda hanya berada dalam posisi harus bekerja. Itu adalah adegan yang jelas. Ada api yang harus kami hadapi dan itu adalah helikopter," papar Robinson.
Joe Robinson menambahkan, para pemadam yang terlibat pada insiden tersebut sudah berusaha maksimal. Mereka tidak memedulikan siapa yang berada di dalam helikopter baik itu presiden klub sepak bola atau tunawisma.
"Sulit untuk menggambarkan perasaan pada saat itu. Itu klise, namun sesuatu yang biasa kami lakukan. Orang-orang pada pekerjaan lain terbiasa dengan hal-hal tertentu di zaman mereka. Bagi kami, itu tidak normal, namun kami belajar menghadapinya."
Tennant kembali berbicara dan mengaku menerima pesan dari temannya yang merupakan suporter Leicester. Namun, ia tidak bisa buka mulut terlalu banyak sebelum informasi dirilis.
"Saya punya teman penggemar Leicester. Ia mengirimi saya pesan dan menanyakan apakah saya berada di sana dan apakah saya bisa memberi tahu informasi apa pun. Tidak ada yang bisa saya lakukan sampai nama-nama itu dirilis. Keluarga perlu mendengar informasi lebih dahulu dari saluran yang tepat," tegas Tennant.
Sembari memadamkan api, di dalam hati para petugas pun ada perasaan yang berkecamuk. Mereka sadar, Vichai telah berjasa besar bagi Leicester City.
"Saya bukan penggemar sepak bola. Jadi, ketertarikan pada sepak bola tidak ada untuk saya," sebut Robinson.
"Saya mengerti apa yang sudah dilakukan Vichai untuk kota dan klub. Dia tidak bersama kami lagi. Namun, kami juga harus memikirkan empat orang lainnya. Mereka juga punya keluarga."

Anggota pemadam kebakaran lainnya, Russ, tidak bekerja pada malam itu. Ia hanya bisa melihat efek dari peristiwa tersebut ketika teman-temannya pulang dari bertugas.
"Anda bisa melihat itu adalah kerja keras - saya melihat di berita sepanjang waktu. Itu telah menggerakan emosi pada banyak anggota," kata Russ.
Hingga saat ini, kejadian menyedihkan tersebut masih belum bisa dibuang dari keseharian para anggota pemadam kebakaran. Mereka memutuskan ikut dalam Leicester Half Marathon pada awal bulan ini. Sayangnya, acara tersebut harus dibatalkan karena cuaca buruk.
Akan tetapi, masih ada jalan lain yang bisa ditempuh oleh para pemadam kebakaran. Dengan uang yang dijanjikan untuk Yayasan Vichai dan Badan Pemadam Kebakaran, Leicester City membantu dengan mengizinkan mereka berlari mengelilingi lapangan - 63 kali - untuk memenuhi janji.
"Ini adalah hal yang aneh. Namun, itu adalah sesuatu yang melekat dalam pikiran saya. Saya melakukan latihan lari yang sangat lama dan membosankan. Saya baru selesai pada larut malam dan mengetahui Leicester sedang bermain. Itulah sebabnya hal tersebut sangat pribadi. Malam itu benar-benar berbeda." ungkap Tennant.
Tepat hari ini adalah satu tahun sejak Vichai Srivaddhanaprabha pergi meninggalkan dunia. Bagi para suporter Leicester, Vichai adalah pahlawan yang mewujudkan cerita dongeng. Tak berhenti sampai di situ, Vichai juga menghadirkan kesan baik bagi orang-orang di luar sepak bola yakni para pemadam kebarakan yang berusaha menyelamatkan nyawanya.