Mohamed Salah Dikritik karena Malas Membantu Liverpool pada Fase Bertahan
BolaSkor.com - Tidak ada yang meragukan kemampuan bintang asal Mesir, Mohamed Salah, setelah memenangi dua titel Premier League dan satu Liga Champions dengan Liverpool.
Akan tapi di kala performa tim buruk, penampilan Mo Salah ikut disorot terlebih jika mengingat ucapannya musim lalu.
"Anda bisa lihat statistiknya. Sekarang saya tidak perlu banyak bertahan. Taktiknya (Arne Slot) sangat berbeda," kata Mo Salah musim lalu.
Baca Juga:
Luis Diaz Gacor bersama Bayern Munchen, Liverpool Bikin Blunder?
Arti Kemenangan Dramatis atas Liverpool buat Chelsea dan Enzo Maresca
Setelah Kalahkan Liverpool, Chelsea Kini Krisis Pemain Belakang
"Saya bilang 'Selama Anda mengistirahatkan saya di pertahanan, saya akan memberikan kontribusi di lini serang', jadi saya senang saya melakukannya."
"Dia banyak mendengarkan dan Anda bisa lihat statistiknya."
"Ketika bermain di Premier League, Anda harus bertahan, tetapi saya bilang saya bisa berjudi dan entah bagaimana saya bisa membuat perbedaan."
"Jumlah assist saya menunjukkan bahwa Anda juga bisa menciptakan peluang."
Kini Dikritik karena Malas Bertahan
Musim lalu Mo Salah punya kontribusi 57 gol Liverpool di seluruh kompetisi, berbuah titel Premier League.
Namun situasinya kini berbeda di kala performa Liverpool menurun, kalah tiga kali beruntun sebelum jeda internasional Oktober.
Mo Salah juga baru mencetak satu gol dari permainan terbuka dan kini, permainannya dipertanyakan karena malas atau tak mau membantu tim pada fase bertahan.
"Kita tahu dia tidak selalu bisa kembali dan bertahan sesering itu, tetapi dalam pertandingan melawan Chelsea, bek kanan Liverpool (Conor Bradley) terus digempur dan dia menyaksikannya," tutur pandit sepak bola, Wayne Rooney di BBC Sport.
"Dia tidak bisa kembali dan membantu, dan pemain seperti (Virgil) Van Dijk dan para pemimpin di ruang ganti seharusnya mengatakan kepadanya, 'Anda harus membantu'."
"Itu mengkhawatirkan dan saya pikir dia terlihat agak kehilangan arah selama seminggu terakhir."
"Ketika semuanya berjalan baik dan Anda mencetak gol dan memenangkan pertandingan, itu hebat dan tim akan menerimanya, tetapi, selama seminggu terakhir, saya akan mempertanyakan etos kerjanya," urainya.
Tiga kekalahan Liverpool datang dari Crystal Palace (1-2), Galatasaray (0-1), dan Chelsea (1-2).