Menguasai Bola Tak Lagi Segalanya buat Barcelona
BolaSkor.com - Bermain dengan mengandalkan umpan pendek, pergerakan pemain, mengalirkan bola semua area, dan mempertahankan penguasaan bola.
Gaya permainan tersebut sangat erat atau identik dengan Barcelona, khususnya di era Pep Guardiola. Para pendukung Barca pun sangat bangga dengan gaya permainan tersebut.
"Saya menginginkan bola selama 90 menit. Ketika tidak memiliki bola, saya akan menerapkan high pressing karena saya ingin tim saya memegang penuh kendali bola," ujar Pep Guardiola beberapa tahun silam.
Baca Juga:
Bikin Klub Anyar, Legenda Manchester United Ingin Gaet Messi atau Ronaldo
Ketika Lionel Messi Memuji Sang Rival, Cristiano Ronaldo
Tidak sedikit yang menyebut gaya yang dimainkan Barca, Tiki-taka. Namun Guardiola sendiri memiliki pendapat lain.
"Saya benci dengan semua umpan, apa yang dikatakan tiki-taka. Itu sampah dan tak ada tujuannya. Anda harus mengumpan bola dengan maksud yang jelas, untuk masuk ke gawang lawan. Ini bukan cuma mengumpan," ujar Guardiola dalam buku Pep Guardiola: The Evolution karya Marti Perarnau.
"Saya benci tiki-taka. Tiki-taka artinya mengumpan bola tanpa ada maksud berarti. Tak berguna."
"Jangan percaya apa yang dikatakan orang. Barca tidak memainkan tiki-taka. Itu dibuat-buat. Rahasianya, adalah membuat area lawan padat sehingga lawan bertahan. Anda ramaikan satu area, menarik lawan ke area itu, hingga sisi lain menjadi lemah," jelas Guardiola.
"Setelah itu dilakukan, kami menyerang dan membuat gol dari sisi lain. Itulah kenapa bola harus diumpan. Tapi umpan dilepaskan jika sudah jelas tujuan dan maksudnya. Itulah permainan yang saya inginkan, tak ada urusannya dengan tiki-taka."
Apapun yang dikatakan Guardiola, yang pasti semua itu tak lagi diterapkan di Barca era Ernesto Valverde. Apalagi saat mereka menang 4-2 atas tuan rumah Real Betis, Senin (18/3) dini hari WIB lalu. Tak ada lagi penguasaan bola dominan ataupun umpan-umpan pendek yang menarik lawan ke area tertentu.
Pada laga melawan Betis, penguasaan bola Barcelona hanya mencapai 43,9 persen. Ini merupakan catatan penguasaan bola terendah Barcelona di LaLiga sejak musim 2004/05.
Untuk laga ini, Ernesto Valverde memakai formasi 4-4-2, dengan Sergio Busquets, Arthur, Arturo Vidal dan Ivan Rakitic dimainkan dari awal. Sementara Betis yang memainkan lima pemain tengah mampu lebih banyak menguasai bola.
Tidak hanya itu, dilihat dari statistik dari Whoscored, dalam urusan melepaskan umpan, Barcelona kalah dari tuan rumah. Betis mencatatkan 603 operan, Barcelona hanya 473 operan. Untuk umpan pendek Betis juga unggul 556 berbanding 416. Sedangkan Barcelona justru unggul dalam operan-operan panjang.
Meski kalah dalam menguasai bola dan umpan, Barcelona sanggup menciptakan lebih banyak peluang dan lebih efektif dalam penyelesaian akhir.
Sepanjang laga, Barca mampu melepaskan 16 tembakan dan sembilan on target, sedangkan Betis hanya 13 serta cuma tiga yang on target.
Secara keseluruhan, berdasarkan statistik WhoScored, Barcelona bahkan kalah jumlah operan. Ketika Betis mencatatkan 603 operan, Barcelona hanya 473 operan.
Jika melihat apa yang terjadi pada laga melawan Betis, tampaknya Guardiola tidak akan kecewa meski Barcelona tak lagi bermain dengan gayanya.
Seperti yang dikatakan Guardiola, tak ada gunanya banyak melepaskan umpan dan menguasai bola jika tak ada maksudnya, tanpa tujuan. Pada laga melawan Betis, nyaris tak ada umpan yang dilepaskan pemain Barcelona mubazir. Meski minim penguasaan bola dan umpan, Lionel Messi dan kawan-kawan lebih banyak menghadirkan ancaman di area lawan, seperti yang dinginkan Guardiola.