Menerka Starting XI yang Diusung Chelsea di Era Maurizio Sarri
BolaSkor.com - Untuk kesembilan kalinya sejak dimulainya era Roman Abramovich pada 2013 lalu Chelsea memulai musim baru dengan arsitek baru. Kali ini The Blues bakal di bawah kendali Maurizio Sarri.
Untuk pertama kalinya Sarri akan memimpin Chelsea di Premier League saat tandang ke markas Huddersfield, Sabtu (11/8) malam WIB. Persiapan Sarri sendiri terbilang mepet menyusul lambannya proses pemecatan Antonio Conte. Hal ini bisa berimbas pada keberhasilan skuat Chelsea menerapkan strategi baru baru Sarri.
Terbukti, pada Community Shield pekan lalu Chelsea tampil mencemaskan. Mereka bahkan tidak mampu menyaingi Manchester City yang minus beberapa pilar macam Kevin de Bruyne.
Performa Chelsea sepanjang pramusim dan Community Shield memperlihatkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus digarap Sarri. Tidak mudah mengubah permainan sebuah tim yang sudah terbiasa memakai gaya manajer lama.
Seperti diketahui, Sarri menyukai formasi 4-3-3 yang sangat berbeda dengan pola tiga bek tengah yang diusung Conte sebelumnya. Perlu waktu cukup bagi sebuat tim untuk bisa tampil baik dengan gaya berbeda.
Dengan skuat yang dimiliki, paling tidak ada tiga opsi pola yang bisa diterapkan oleh Sarri bersama Chelsea. Seperti berikut ini:
Opsi Utama
Dengan skuat yang dimiliki, dengan catatan hingga jendela transfer terakhir tidak ada penambahan atau pemain keluar, formasi ini diprediksi bakal menjadi pilihan utama Sarri.
Dengan hengkangnya Thibaut Courtois, Sarri bisa langsung menempatkan Kepa Arrizabalaga di bawah mistar. Untuk empat pemain belakang, Sarri memiliki Cesar Azpilicueta di sisi kanan dan Marcos Alonso di kiri.
Sedangkan duet bek tengah menjadi milik Antonio Rudiger dan Martin Christensen. Chelsea masih memiliki Gary Cahill yang bisa menjadi pilihan utama.
Alonso dan Azpilicueta dinilai pas dengan permainan menyerang yang dianut Sarri. Jika melihat sistem Sarri selama ini, Jorginho akan diplot di depan garis pertahanan sebagai jembatan antara lini belakang dengan barisan penyerangan. Jorginho akan turun ke bawah dan menjadi pusat distribusi bola.
Jorginho akan ditemani gelandang pekerja keras, N'Golo Kante. Pemain Prancis ini akan menjadi pengganjal pertama serangan lawan. Trio lini tengah Chelsea akan makin lengkap dengan hadirnya Ross Barkley yang dinilai lebih pas memainkan peran seperti Marek Hamsik di Napoli.
Sarri juga tampaknya mulai memercayai Barkley yang sebelumnya jarang mendapatkan tempat sejak datang pada paruh kedua musim lalu. Barkley selalu menjadi pilihan utama Sarri pada pramusim. Selain Barkley, Sarri masih bisa memanfaatkan Cesc Fabregas.
Di depan, Sarri kemungkinan besar akan memilih Alvaro Morata sebagai opsi pertama. Ya, meski musim lalu dan pramusim belum tampil mumpuni, Sarri dikabarkan lebih memilih Morata ketimbang Olivier Giroud sebagai striker utama.
Sebagai pendamping Morata, Sarri kemungkinan akan menempatkan Pedro dan Eden Hazard, dengan catatan Chelsea mampu mempertahankan Hazard. Jika Hazard masih berkostum biru, dia dipastikan akan mendapatkan peran lebih besar. Sarri akan memberi kebebasan kepadanya, sesuatu yang tidak didapatnya saat Chelsea diasuh Conte.
Sedangkan posisi Pedro sendiri masih bisa digantikan oleh Willian. Soal ini tentu tergantung dari selera sang manajer.
Opsi Kedua
Untuk pilihan kedua ini kemungkinan bakal disiapkan Sarri saat mengarungi Liga Europa. Kegagalan Conte membawa ke empat besar membuat Chelsea hanya tampil di Liga Europa. Menjadi prioritas kedua, Liga Europa diperkirakan akan menjadi momen bagi Sarri untuk mencoba pemain lain, khususnya yang muda seperti yang dilakukan Arsene Wenger di Arsenal.
Sebagai pengawal gawang, Willy Caballero bisa menjadi pilihan. Pengalamannya di berbagai ajang menjadikan Caballero lebih berpeluang ketimbang kiper pelapis lain macam Marcin Bulka.
Di bek sayap kanan, Davide Zappacosta bisa mendapatkan pilihan daripada Victor Moses yang acap menjadi pilian utama di era Conte. Sedangkan di sisi kiri Emerson Palmieri dapat menjadi opsi buat Sarri.
Di setral pertahanan, Liga Europa bisa menjadi kesempatan bagi David Luiz mencuri kepercayaan dari Sarri. Luiz akan ditemani oleh bek muda Ethan Ampadu yang belakangan makin nyaman bersama tim senior The Blues.
Untuk mengisi posisi Jorginho, Sarri diperkirakan akan memilih Danny Drinkwater. Akurasi umpan jauh serta ketenangannya saat bertahan menjadi modal kuat mantan pemain Leicester City ini.
Drinkwater akan ditemani oleh Cesc Fabregas yang pada beberapa kesempatan di pramusim dimainkan agak ke sisi kanan di lini tengah. Sedangan salah satu kekuatan pada opsi kedua Chelsea ada pada Ruben Loftus-Cheek yang tampil gemilang saat dipinjamkan ke Crystal Palace musim lalu.
Saat Pedro dan Willian bersaing ketat di skuat utama, Sarri akan memilih Moses untuk laga-laga seperti Piala FA atau Liga Europa. Moses memang mampu memainkan peran sebagai sayap di samping bek yang biasa ditempatinya semasa Conte.
Di sisi kiri, ada kemungkinan Sarri mencoba Callum Hudson-Odoi. Pemain berusia 17 tahun ini memperlihatkan kemampuannya pada pramusim. Memberi kesempatan menit bermain di kompetisi Eropa akan menambah pengalaman serta kepercayaan dirinya.
Hal serupa untuk Tammy Abraham yang juga bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menunjukkan kualitasnya sebagai ujung tombak. Pada pramusim kemarin, Abraham acap masuk sebagai pengganti Morata.
Hazard Sebagai False Nine
Mengingat Morata belum tampil mengesankan sepanjang pramusim, Sarri kemungkinan akan mencoba strategi yang pernah dia terapkan bersama Napoli.
Saat Napoli tidak bisa memainkan penyerang utamanya, Sarri menempatkan Dries Mertens sebagai penyerang palsu alias false nine. Dan keputusan Sarri berbuah manis dengan koleksi 51 gol di Serie A yang dibuat Mertens berubah posisi.
Di Chelsea, Sarri bisa menerapkannya dengan menempatkan Hazard seperti Mertens. Apalagi Hazard memiliki pengalaman memainkan peran sebagai false nine bersama Conte. Bukan mustahil Hazard akan lebih apik ketimbang Mertens mengingat kualitas yang dimilikinya.