Mati Kutu Hadapi Pemain Real Madrid, Lamine Yamal Juga Terintimidasi Atmosfer di Santiago Bernabeu
BolaSkor.com - Bak istilah mulutmu harimaumu, hati-hati ketika berkata, Lamine Yamal menerima konsekuensi dari ucapannya.
Sebelum laga El Clasico di pekan 10 LaLiga, Yamal banyak menyindir Madrid termasuk menyebut mereka sebagai tim yang paling sering mengeluh dan ingin merebut segalanya.
Ketika pertandingan berlangsung, juara Euro 2024 dengan timnas Spanyol tersebut menghadapi dua situasi: para pemain Madrid dan atmosfer di Santiago Bernabeu.
Baca Juga:
Ejekan Nyelekit Vinicius Junior kepada Lamine Yamal
Bukan Sekadar Gosip, Dani Carvajal Coba Konfrontasi Lamine Yamal di El Clasico
Klasemen Terkini LaLiga 2025/2026: Real Madrid Semakin Meninggalkan Barcelona
Pada akhirnya, Barcelona kalah 1-2 dari Madrid melalui gol Kylian Mbappe (22') dan Jude Bellingham (43'), yang diperkecil gol Fermin Lopez (38').
Lamine Yamal Mati Kutu

Vinicius Junior dan Lamine Yamal (X/AccessYamal)
Kekalahan pertama Barcelona, setelah musim lalu menang empat kali beruntun di El Clasico, terjadi di era Xabi Alonso.
Yamal benar-benar dibuat mati kutu dengan catatan tanpa gol, assist, sepakan tepat sasaran, akurasi umpan silang, dan 21 kali kehilangan bola.
"Hari ini tidak mudah baginya (Yamal)," kata asisten pelatih Barcelona, Marcus Sorg, dikutip dari Barca Blaugranes.
"Kami berbicara saat jeda babak pertama, kami bilang kami membutuhkannya satu lawan satu, tetapi dia tidak punya banyak peluang."
"Mereka bertahan dengan baik, mereka mencoba segalanya untuk menghentikannya, dan kami harus menerimanya."
"Dia baik-baik saja, tetapi cedera yang dialaminya serius, dan dia butuh lebih banyak pertandingan untuk mencapai performa terbaiknya."
"Kami harus memberinya waktu dan membantunya, bersama-sama, agar dia bisa kembali ke performa terbaiknya."
"Lawan mengincar Lamine dan menciptakan situasi dua lawan satu untuk menghentikannya masuk ke kotak penalti atau mencetak gol," tambah Sorg.
Atmosfer Santiago Bernabeu
Sudah diincar para pemain Madrid, Yamal juga mendapatkan atmosfer tak bersahabat, mengintimidasi di Santiago Bernabeu.
Menurut Sorg, itu turut berandil dengan performa Yamal di El Clasico.
"Dia masih muda dan perlu berkembang, dan kami akan membantunya. Mungkin atmosfer di Bernabeu memengaruhinya; dia juga belajar dari semua yang diciptakannya," imbuh Sorg.
"Dia sangat termotivasi dan bermain bagus. Tapi itu bukan pertandingan yang mudah baginya," urainya.