Masalah Dani Olmo Berlarut-larut, Barcelona Terancam Rugi Rp4,4 Triliun
BolaSkor.com - Barcelona mengalami situasi pelik setelah belum bisa memasukkan Dani Olmo dalam daftar pemain LaLiga. Jika gagal, Barca berpotensi mengalami kerugian ratusan juta euro.
Mendaftarkan pemain selalu menjadi masalah Barcelona dalam beberapa jendela transfer terakhir. Hal itu tidak terlepas dari catatan keuangan Barca yang masih minor.
Barcelona perlu melepas pemain terlebih dahulu sebelum memasukkan yang baru. Dengan demikian, beban pengeluaran tidak berat sebelah.
Baca Juga:
Barcelona Kembali Kalah dalam Banding untuk Pendaftaran Dani Olmo
Upaya Daftarkan Dani Olmo, Barcelona Ajukan Permohonan Lisensi Pemain Baru
Banding Ditolak, FC Barcelona Terancam Kehilangan Dani Olmo dan Pau Victor
Celakanya, kini Barcelona terancam tidak bisa menggunakan jasa Dani Olmo pada putaran kedua musim ini. Sejauh ini, Barcelona belum bisa mendaftarkan eks penggawa RB Leipzig itu. Padahal, status pendaftaran Olmo sebelumnya telah berakhir pada 31 Desember 2024.
Presiden Barcelona, Joan Laporta, mencoba mencari cara untuk memasukkan Olmo ke dalam skuad. Satu di antaranya adalah dengan menambah pendapatan dengan menjual kursi VIP di Spotify Camp Nou.
Namun, Barcelona gagal berpacu dengan waktu karena LaLiga meminta bahan verifikasi tambahan.

Menurut laporan SPORT, Barcelona kini berada di ujung tanduk. Dalam skenario terburuk, Barcelona bisa merugi ratusan juta euro.
Masalah pertama tentunya adalah gaji Olmo yang mencapai 48 juta euro hingga 2030. Selain itu, Barca juga masih harus menunaikan kewajiban membayar uang transfer Olmo ke Leipzig yang mencapai 55 juta euro.
Barca kian merugi karena harga Olmo bisa menyusut karena tidak bermain pada putaran kedua. Pada sisi lainnya, Barcelona juga hanya mampu mendapatkan 100 juta euro dari hasil penjualan kursi VIP yang terburu-buru. Padahal, target Barcelona adalah menerima 200 juta euro dari sektor tersebut.
Jika ditotal, potensi kerugian Barcelona dalam kasus Dani Olmo kali ini mencapai 263 juta euro atau sekitar Rp4,4 triliun.