Maria Sharapova dan Kepakan Sayap Angsa yang Berhenti
BolaSkor.com - Selain beruang, balet adalah hal yang lekat dengan Rusia. Satu di antara pementasan balet yang identik dengan negara tersebut adalah Swan Lake karya Pyotr Ilyich Tchaikovsky.
Kisah tersebut menceritakan tentang seorang ratu yang disihir menjadi angsa. Sang ratu hanya bisa berwujud manusia saat tengah malam hingga fajar.
Diceritakan terdapat dua angsa dalam pementasan tersebut. White Swan yang merupakan personifikasi sang ratu, serta Black Swan adalah wujud lain dari penyihir tersebut.
Kisah tersebut merupakan latar film Black Swan yang dibintangi oleh Natalie Portman. Dalam film tersebut Natalie memerankan pebalet bernama Nina yang mendapatkan peran White Swan.
Baca Juga:
Maria Sharapova Putuskan Gantung Raket
Kalah di Babak Pertama Australia Open 2020, Maria Sharapova Berteka-teki soal Pensiun

Nina yang merupakan pebalet kawakan di teater balet tersebut mendapat saingan dari pendatang baru, Lily (diperankan oleh Mila Kunis). Singkat cerita, Nina yang mendapatkan tekanan mulai berhalusinasi.
Setelah tarian balet terakhir di pengujung film, Nina jatuh ke tempat yang tidak seharusnya dan mengalami pendarahan. Meski film tidak menunjukkan akhir cerita, hampir dipastikan itu adalah karier balet Nina.
Banyak orang mengernyitkan dahi ketika petenis asal Rusia, Maria Sharapova, tampil di Wimbledon 2007. Bukan tanpa alasan, ajang tersebut terkenal konservatif.
Mereka memiliki aturan tersendiri yang masih mengikuti tradisi. Satu di antaranya adalah setiap petenis yang tampil di Wimbledon harus mengenakan kostum serba putih.
Memang tidak ada yang salah dengan kostum Sharapova karena berwarna putih. Namun, bentuk pakaiannya yang menyerupai seekor angsa tersebut mencuri perhatian.
Semuanya bermula ketika petenis yang saat itu berusia 20 tahun tersebut melepas jaketnya sebelum bertanding. Sharapova langsung menjadi sorotan saat 'sayap' angsanya mengembang di bagian punggung.
Penampilan elegan Sharapova itu langsung mencuri perhatian publik. Memang ada yang pro dan kontra, sebagian menilai dia tidak menghormati tradisi Wimbledon, sementara sisanya menyebut itu cara unik mengakali aturan ketat.
Ketika Sharapova memukulkan raketnya, bagian seperti sayap mengembang di belakangnya. Dengan kaki jenjangnya dia memukul bola sehingga terlihat elegan di mata penonton.

Sayangnya langkah Sharapova pada turnamen tersebut terhenti di babak keempat. Adalah Venus Williams yang memiliki peringkat jauh di bawahnya menang dua gim langsung.
Sharapova sempat meraih gelar di Australian Open edisi selanjutnya. Setelah itu, dia dua kali memenangi French Open, tepatnya pada 2012 dan 2014.
Sayangnya karier Sharapova menurun setelah itu. Petenis yang tinggal di Amerika Serikat sejak 1994 itu lebih sering akrab dengan meja operasi karena cedera.
Ketika sembuh, sayangnya Sharapova terkena kasus lain. Dia kehilangan kesempatan bertanding karena gagal lolos tes doping sehingga disanksi selama dua tahun.
Pada akhirnya sang petenis cantik memutuskan untuk gantung raket. Sharapova menyebut tubuhnya tidak kuat lagi untuk bertanding secara profesional.
Sharapova memiliki karier yang cukup panjang dan disegani lawan-lawannya. Berbagai gelar bergengsi telah dimenangi, termasuk empat Grand Slam tenis. Kini, akhirnya dia berhenti mengepakan sayap angsanya itu.