Piala Dunia Internasional Berita

Marco Asensio: Murid Zinedine Zidane yang Menatap Positif Piala Dunia 2018

Arief Hadi - Rabu, 06 Juni 2018

BolaSkor.com - Karier Marco Asensio melejit cepat bagaikan roket yang diterbangkan ke angkasa. Dibeli dari RCD Mallorca sebesar 3,9 juta euro pada tahun 2014, lalu dipinjamkan Real Madrid kembali ke Mallorca dan Espanyol, Asensio kini sudah memiliki banderol 67,50 juta paun - menurut Transfermarkt.

Asensio kembali ke Madrid dalam kondisi yang lebih matang di tahun 2016. Dia tidak selalu bermain reguler dalam tim utama Madrid, tapi, ketika dibutuhkan, Asensio selalu menjawab kepercayaan Zinedine Zidane. Dialah 'joker' yang dimiliki Madrid: senjata rahasia yang selalu dapat diandalkan dalam kondisi sulit.

Hanya dalam kurun waktu dua tahun, Asensio meraih dua titel prestisius yang bahkan tak mampu diraih dua pemain top, Zlatan Ibrahimovic dan Gianluigi Buffon, yakni dua trofi Liga Champions, plus satu La Liga, Piala Super Spanyol, dua Piala Super UEFA, dan dua Piala Dunia Antarklub.

Grafik performa Asensio tidak pernah menurun. Kegemilangannya berlanjut dengan hadiah tempat dalam skuat timnas Spanyol yang akan bermain di Piala Dunia 2018. Asensio melengkapi legiun Madrid di Spanyol bersama Lucas Vazquez, Isco, Sergio Ramos, Dani Carvajal, dan Nacho Fernandez.

Mereka semua dipanggil karena memiliki kemampuan di atas rata-rata. Selain itu, peran Zidane juga tidak boleh dilupakan dalam membawa Madrid meraih tiga titel Champions League beruntun. Prestasi tersebut otomatis mengangkat reputasi pemain-pemain Madrid di kancah internasional.

Berbicara soal Zidane, kepergiannya masih menyisakan cerita. Tidak ada yang menduga, legenda hidup Santiago Bernabeu meninggalkan Madrid yang baru dua tahun dilatihnya. Hengkangnya Zidane akan dirindukan seluruh pemain Madrid. Khususnya, sisi karismatik yang membuatnya disegani di ruang ganti pemain Madrid.

Tidak terkecuali Asensio yang sudah kadung menganggapnya sebagai mentor dan juga idola untuk diikuti jejak kesuksesannya.

"Kepergian Zidane mengejutkan kami, tapi, pengalaman saya dengannya sudah sangat bagus. Dia banyak memercayai saya dan hubungan kami sangat baik. Dari awal saya sudah memiliki pemikiran jelas tentang hal yang akan saya hadapi. Saya telah bekerja keras untuk mendapatkan kesempatan (bermain) dan dia memberikannya kepada saya," ucap Asensio kepada Marca, Rabu (6/6).

Asensio belajar banyak dari Zizou - sapaan Zidane. Sama-sama berposisi sebagai gelandang serang, tapi beda gaya bermain, Asensio berusaha semaksimal mungkin untuk mengikuti idolanya tersebut.

"Ya, tanpa diragukan lagi (belajar banyak dari Zidane). Dari usia muda saya sudah banyak belajar mengenainya dan saya belajar banyak hal. Benar juga bahwa kami berbeda, dia berkaki kanan dan saya kidal. Kami juga berbeda dalam sentuhan bola. Tapi, saya benar-benar selalu ingin mengikutinya sejak masih muda," imbuh Asensio.

Segala ilmu, pengalaman, dan kesuksesan yang sudah dimiliki Asensio dalam dua tahun terakhir ini akan coba dilanjutkannya di Piala Dunia 2018. Spanyol berada di grup B dengan Maroko, Iran, dan Portugal. Asensio menatap positif Piala Dunia, tapi, cenderung hati-hati menetapkan target.

"Di Piala Dunia ada kebutuhan untuk melihat banyak detail (terperinci). Pertandingan akan ditentukan dengan perbedaan kecil dan kami harus melaju perlahan. Pertama, kami harus keluar dari fase grup, lalu melaju dari satu laga ke laga berikutnya. Detail bisa jadi pembeda," sambung Asensio.

Satu hal yang dinanti dari grup B adalah laga pembuka grup antara Spanyol kontra Portugal pada 15 Juni mendatang. Pertandingan itu sama halnya dengan Cristiano Ronaldo melawan rekan setimnya di Madrid. Asensio sudah memasang status siaga satu menyoal laga tersebut.

"Kami tahu laga pertama adalah yang paling penting dan kami harus mencoba memiliki perasaan bagus untuk laga tersebut. Kami tahu mereka lawan terkuat di grup, dengan tim yang sangat kompetitif dan bertahan baik, plus mereka punya Cristiano Ronaldo yang dapat menciptakan perbedaan," kata Asensio.

"Ini kali pertama saya akan bermain melawannya dan kami tahu dia bisa mencetak gol di tiap momen apapun. Kami harus sangat fokus dengannya karena hampir seluruh serangan Portugal terarah kepadanya."

Asensio akan terlebih dahulu bersaing dengan gelandang lainnya seperti Thiago Alcantara, David Silva, Isco, Andres Iniesta, dan Saul Niguez untuk merebutkan satu tempat bermain di lini tengah. Seharusnya hal tersebut tidak menjadi masalah, mengingat kemampuan Asensio beradaptasi cepat sebagai gelandang serang maupun penyerang sayap.

Jika di Madrid Asensio menjadi 'joker' untuk Zidane, mampukah dia mengulang hal yang sama di Spanyol arahan Julen Lopetegui? Tidak ada yang tidak mungkin. Asensio merupakan pemain muda yang selalu lapar gelar dan kesuksesan.

Bagikan

Baca Original Artikel