Mantan Asisten Pelatih Manchester United Bicara, Pertanyakan Arab Saudi dan Qatar yang Menjadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026
BolaSkor.com - Laga hidup mati akan dimainkan enam tim di dua grup pada putaran empat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Di grup A ada tuan rumah, Qatar, bersama dengan Oman dan Uni Emirat Arab (UEA), sedangkan di grup B ada Irak, Indonesia, dan tuan rumah, Arab Saudi.
Terpilihnya Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah memunculkan pertanyaan besar, khususnya mereka tim-tim yang turut bersaing merebutkan tiket ke Piala Dunia 2026.
Baca Juga:
Pelatih Persib Sulit Prediksi Timnas Indonesia Bakal Lolos ke Piala Dunia 2026 atau Tidak
Bek Asing Persib Bandung: Saya Mau Lihat Indonesia di Piala Dunia 2026
Tuan rumah seyogyanya dimainkan di tempat netral dan tim-tim rival kecewa dengan fakta tersebut, seolah 'satu kaki' Arab Saudi dan Qatar sudah berada di Piala Dunia 2026.
Sebagai tambahan, Arab Saudi dan Qatar memiliki waktu enam hari pada jeda laga untuk beristirahat sementara lawan-lawan mereka hanya punya jeda 72 jam setelah laga pertama.
Keluhan Carlos Queiroz
Carlos Queiroz, pelatih Oman, salah satu figur atau pelatih yang vokal berbicara mengeluhkannya.
"Akan menjadi suatu keajaiban (lolos ke Piala Dunia 2026) pada situasi rumit ini," keluh eks asisten pelatih Manchester United itu dikutip dari Guardian.
"Apa tidak ada stadion di Jepang atau Kuwait di mana kami bisa bermain? Mungkin orang-orang yang mengaturnya memiliki visi sepak bola yang berbeda."
Queiroz melihat situasi yang saat ini terjadi tidak adil, ada yang salah.
"Saya tahu situasinya kala menerima pekerjaan ini," tambah Queiroz.
"Apa yang bisa kami katakan? Kami harus bermain di kandang salah satu tim yang berkompetisi."
"Mereka menempatkan Saudi di Saudi dan Qatar di Qatar. Jika mereka tak melihat ada yang salah dengan ini, maka siapa pemain dan pelatih yang berkomentar?" cetusnya.
Queiroz pernah membantu Afrika Selatan, Portugal, dan Iran (dua kali) lolos Kualifikasi Piala Dunia, dan melakukan yang sama untuk Oman tidak mudah, terlebih dengan kurangnya waktu istirahat.
"Kami melawan Qatar dan kami bermain lagi tiga hari kemudian, Qatar bermain enam hari setelahnya, dan mereka sudah tahu hasilnya dan apa yang perlu mereka lakukan," imbuh Queiroz.
"Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Orang-orang yang membuat regulasi tidak memikirkan hal ini dan tidak memperhatikannya."
"Ketika ada Piala Dunia, selalu ada tuan rumah dan itu bisa kita pahami: mereka yang membiayainya, membangun stadion, dan sebagainya."
"Tetapi melakukan ini di tengah kompetisi, anehnya orang-orang yang bertanggung jawab tidak merasa tidak nyaman dengan hal ini," urainya.